Bab 4: Smooth Like Butter

170 18 0
                                    

Hari kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dipimpin oleh Fourth tiba. Semua barang dan keperluan untuk kegiatan sudah ia masukkan kedalam bagasi mobil Fourth. Fourth masuk kedalam mobilnya dimana Gemini dan dua temannya sudah duduk di dalam.

Fourth menjelaskan kembali rundown acara dan memberi catatan-catatan kecil mengenai kegiatan mereka hari ini. Gemini dan kedua temannya memperhatikan dengan seksama. 

Fourth hampir kehilangan fokusnya pada jalan saat matanya bertabrakan dengan Gemini. Gemini yang berpenampilan kasual dengan baju polo yang terlihat sangat cocok dengan penampilannya sekarang membuat Fourth agak gelagapan. 

Saat melihat mahasiswanya menunggu diparkiran Gemini sukses membuatnya pangling dengan proporsi tubuhnya yang hampir sempurna, kaki yang panjang dan bahu yang lebar. Fourth langsung berpikir jadwal gym seperti apakah yang bisa membuat proporsi tubuh sempurna seperti Gemini. 

"Jadi saya perkenalkan lebih dulu, ini adalah Gemini Norawit, Satang Kittipop, dan Ford Allan. Mahasiswa yang akan membantu saya hari ini, mohon bantuannya semua" 

Fourth merangkul Gemini yang tepat berada disebelahnya dengan santai. Bahunya sangat kokoh, nyaman untuk dirangkul. 

Gemini yang merasa tangan dosennya terlihat nyaman ada di atas bahunya langsung berdeham. memberikan tanda bahwa ia mulai merasa risih dengan keberadaan tangan Fourth yang bertengger lama di atas bahunya. 

"Uh oh" Fourth langsung mengalihkan atensinya dan pada penjelasan dosen-dosen yang bergabung dengannya dalam kegiatan pengabdian tersebut. 

Kegiatan berjalan dengan lancar. Dan sekali lagi Fourth kagum dengan Gemini, Mahasiswa favoritnya itu menerangkan materinya dengan sangat baik, gerakan tangannya, tatapannya dan postur tubuhnya terlihat sempurna dimatanya. Tidak lupa dengan senyuman simpul yang kadang ia tebarkan membuat penjelasannya semakin sempurna.

"Gemini" Fourth yang hendak menggapai tangan Gemini tergantung saat Gemini membalikkan badannya memperhatikan Fourth. Fourth tarik kembali tangannya kembali kesisinya.

"Terima kasih atas bantuannya hari ini" Fourth mengakhiri kalimatnya dengan senyuman manis. Gemini yang merasa senyuman Fourth menular ikut tersenyum simpul.

"Saya juga berterima kasih dengan bapak" Gemini memberikan feedback kepada Fourth tentang bagaimana ia mendapatkan manfaat yang sebelumnya sempat diterangkan oleh Fourth padanya. 

"Saya senang mendengarnya. Untuk malam ini bagaimana kalau kamu saya traktir makan sushi?" 

Gemini menaikkan alisnya bingung.

"Itu, saya mendengar obrolanmu dengan Satang dan Ford kalau kamu sangat menyukai makanan jepang, dan hari ini saya juga kebetulan ingin makan sushi. Saya tidak bermaksud memaksamu, kalau kamu keberatan tidak apa-apa. Mungkin la-"

Gemini terkekeh pelan memotong perkataan Fourth "Saya tidak keberatan pak"

Fourth tersenyum lega "Baik kalau begitu kita langsung pergi saja" 

Gemini mengangguk dan membuka pintu mobil Fourth untuk duduk di kursi penumpang. Fourth tersenyum senang dan menjalankan mobilnya keluar dari parkiran apartemennya.

"Kamu gak keberatan kan kalau selanjutnya akan saya repotkan?" Fourth bertanya kepada Gemini yang bersiap untuk memakan sushinya.

"Setelah ini bapak akan ada kegiatan seperti ini lagi kah?"Gemini dengan santai memasukkan potongan sushinya.

Fourth menggeleng meskipun tahu Gemini tidak melihatnya "Bukan, tapi perasaan saya yang akan merepotkan kamu" 

Gemini bisa merasakan sushi yang baru setengah ia kunyah hampir keluar kalau saja ia tidak bisa mengendalikan diri dengan baik. 

"Maaf pak?" 

"Jujur saja saya adalah orang yang tidak bisa berbasa-basi. Jadi dengan saya mengungkapkan ketertarikan saya pada kamu tidak akan membuat kamu bingung dan merasa aneh dengan perkataan atau perlakuan saya ke kamu" 

Gemini masih berjuang untuk menelan sushinya yang dipaksa untuk masuk kedalam tenggorokannya. Fourth dengan cepat mengambilkan air minum yang ada disebelah Gemini untuk diminum. 

Setelah dirasa tenggorokannya lebih nyaman Gemini membalas tatapan teduh milik Fourth. Mengulum bibirnya memikirkan kata-kata yang tepat untuk ia berikan kepada dosennya. 

"Saya juga tidak akan berbohong kalau saya merasa agak keberatan dengan perasaan bapak ka-"

"Fourth" Fourth memotong perkataan Gemini.

"Kita sekarang berada diluar lingkungan kampus, kamu bisa memanggil saya Fourth, saya tidak keberatan, karena saya rasa panggilan bapak terlalu tua, dimana saya hanya berumur 27 tahun" 

"Okey, saya keberatan dengan perasaan anda pada saya" Gemini menghela nafas panjang. Bisa ia lihat tatapan Fourth menjadi sendu mendengar pernyataannya.

"Tapi saya juga tidak ada hak untuk menyalahkan perasaan anda, itu adalah hak anda untuk menyukai siapapun. Dan saya berhak untuk peduli dan tidak peduli dengan perasaan anda. Saya harap anda bisa memisahkan urusan personal dan pekerjaan anda dengan saya untuk menghindari hal-hal yang kita berdua tidak inginkan"

"Saya merasa cukup percaya diri akan hal tersebut. Namun saya ingin bertanya satu hal pada kamu" Gemini menelengkan kepalanya bertanya.

"Jadi, apa boleh saya mendekati kamu dalam hal perasaan, atau bisa kamu sebut personal?"


-TBC-



My Adorable Lecturer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang