"Tidak masalah, selama anda tetap profesional"
Fourth tersenyum lebar mendengar jawaban Gemini.
"Baik, saya tahu ini agak memaksa tapi saya ingin kamu tidak memanggil saya bapak dan berbicara non formal dengan saya apabila itu di luar kampus"
Gemini berpikir sejenak sebelum membuka mulutnya "Kak Fourth? Bagaimana?"
Fourth menulum senyum lebarnya kemudian mengangguk "Iya terima kasih"
Gemini mendengus hampir tertawa "Okey, Kak Fourth kalau begitu"
Fourth dengan gugup menyuap potongan sushi kedalam mulutnya, menghindari tatapan Gemini yang terasa ingin menembus kepalanya.
"Bagaimana bisa kakak suka denganku?"
Fourth termenung beberapa detik sebelum menjawab dengan semangat "You're too handsome Gem, I don't think I can handle it"
Gemini hanya tersenyum malu-malu, sebenarnya tidak hanya Fourth yang pernah mengatakan hal tersebut padanya tetapi saat ia mendengarnya tak ayal membuatnya bersemu.
"Tapi tidak hanya itu, kamu orang yang lugas, sangat memikirkan langkah yang akan kamu ambil, mempertimbangkan banyak hal tetapi sangat tegas dengan pilihanmu, dan kamu juga sangat cepat beradaptasi. Aku kagum denganmu"
"Kakak sangat blak-blakan" Gemini terkekeh membuat Fourth tersipu.
"Sudah ku bilang aku tidak bisa berbasa basi, bukan bermaksud blak-blakan"
"Aku juga tidak terlalu suka berbasa basi"
"Iya kamu juga sangat blak-blakan" Gemini tertawa ringan.
"Aku harap kita bisa lebih dekat Gemini. Sekali lagi terima kasih untuk hari ini. Oh iya kalau kamu memerlukan bantuan apapun itu yang sekiranya aku bisa membantu. Jangan ragu untuk bicara padaku" Fourth memberikan jempolnya pada Gemini.
"Okey kak, saya masuk dulu. Kakak istirahatlah juga"
Fourth menganggukan kepalanya bersemangat, melambaikan tangannya sampai tubuh Gemini tidak bisa ia lihat lagi.
Semua ketakutan pada benak Fourth sirna. Ia tenggelam akan kesenangan.
Hari-hari Fourth berlalu begitu cepat. Dua kali seminggu Fourth akan mengajak Gemini makan diluar bersama. Bercerita hari-hari mereka satu sama lain.
Walaupun Fourth merasa perkembangan hubungannya dengan Gemini terasa sangat lamban tetapi Fourth yakin selama ada perkembangan sekecil apapun itu ia akan sangat memaknainya. Perasaaan seseorang tidak bisa ia prediksi dan paksakan. Selama Gemini tidak mendorongnya menjauh ia akan berusaha sedikit demi sedikit mengumpulkan kepingan hati Gemini untuknya.
Hari ini dengan hati senang Fourth menunggu Gemini keluar makan malam dengannya. Gemini datang dengan raut wajah berbanding terbalik dengan Fourth.
"What's wrong Gem?"
Gemini menghela nafasnya berat. Melihat sekitarnya dan pandangannya berhenti pada raut wajah Fourth yang sedikit khawatir.
"Mungkin ini akan menyakiti hati mu, tapi aku tidak ingin menghilang tanpa memberikan alasan yang kuat kenapa aku ingin melakukannya"
"Apa maksudnya?" Fourth dengan takut-takut berusaha untuk tenang dan menyesap minuman yang sebelumnya dipesan.
"Awalnya aku merasa hubungan kita ini tidak membuatku terbebani dan jujur saja aku merasa sedikit nyaman" Gemini menggaruk leher belakangnya ringan tanpa bertujuan untuk menghilangkan gatal.
Beberapa detik baik Fourth maupun Gemini tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing. Memikirkan apa yang dipikirkan oleh pihak lawan setelah Gemini mengatakan kata-kata tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Adorable Lecturer [END]
Fiksi Penggemar"He's too cute to handle" "You are too handsome Gem" Like, Comfort, Love