Bab 2: Food court

186 16 0
                                    

Memakai baju rumahan yang nyaman, Fourth beranjak dari kasurnya dan menyeret kakinya untuk keluar dari apartemen untuk pergi makan di foodcourt yang kebetulan bertempat di bawah gedung apartemennya.

Seperti dejavu, Fourth menolehkan kepalanya dan mendapati Gemini dengan kaus oblong berwarna biru baru saja membuka pintu apartemennya. Fourth membulatkan matanya sebelum Gemini akhirnya menyadari keberadaannya.

"Oh Bapak mau kemana?"

"Oh saya mau ke foodcourt"

"Hm kebetulan banget, saya juga mau kesana Pak" Fourth hanya tertawa hambar. Dengan canggung Fourth melangkah terlebih dahulu menuju lift, diikuti oleh Gemini dibelakangnya.

"Kalo boleh tahu kamu asalnya dari luar kota juga?" Fourth berusaha membuat pita suaranya bekerja untuk memecah keheningan di lift yang hanya diisi oleh mereka berdua.

"Hah? Oh iya pak. Bapak juga?"

"Iya saya juga" Keadaan kembali hening.

'Ting' Suara lift membuyarkan lamunan Fourth dan mengumpulkan atensinya pada Gemini.

"Saya duluan pak" Gemini tersenyum hangat sebelum keluar dari lift dan meninggalkan Fourth yang tersenyum kaku.

Fourth tiba-tiba merasa pusing dan melupakan list makanan yang ingin ia makan malam ini. Ia mengedarkan pandangannya pada stand makanan yang tersebar didepannya. Setelah memesan, Fourth duduk sambil tangannya sibuk dengan ponsel. Membalas beberapa pesan yang ia terima dari rekan dosennya yang baru ia temui.

"Pak, kursi ini masih kosong nggak?" Suara Gemini membuat Fourth langsung menegakkan kepalanya dan langsung mengangguk.

"Eh kosong kok"

"Kamu pesen di stand itu juga?" Gemini hanya mengangguk mengiyakan dan menaruh atensinya pada ponsel di genggamannya, asik dengan entah apa yang ada di layar ponselnya.

Makanan mereka akhirnya datang dan dengan terpaksa menghentikan kegiatan dengan ponsel mereka.

"Kamu pesan yang tanpa sayur?" Fourth menyadari bahwa pesanan mereka sama, hanya saja makanan milik Fourth sebagian piringnya dipenuhi oleh sayuran hijau, sementara milik Gemini tidak ditemukan sayur sama sekali. Gemini hanya terkekeh pelan sebelum menjawab pertanyaan Fourth.

"Iya pak, saya nggak suka sayur"

"Lah enak begini, kok kamu gak suka" Fourth mencontohkan bagaimana ia memakan sayurannya dan mengunyahnya dengan mimik senang. Sementara Gemini hanya bisa mengulum senyumnya, bingung menjawab apa dan menaruh perhatiannya pada makanan yang telah ia pesan.

"Kamu pernah cobain salad sayur gak?"

"Pernah, tapi rasanya pahit"

Fourth tertawa mendengar jawaban Gemini. "Itu kamu makannya gak pake salad dressing makanya begitu. Nanti saya bawain deh yang enak, kamu pasti suka"

"Gak usah pak, nanti ngerepoting"

"Enggaklah, saya selain suka makan salad sayur juga suka bikinnya karna gampang" Gemini terpaksa mengangguk dan berusaha mengabaikan apa yang dikatakan oleh dosen barunya itu.

"Saya duluan ya pak" Gemini tersenyum ringan dan bersiap untuk kembali ke apartemennya.

Fourth yang masih duduk menunggu pesanan makanan manisnya tersentak dan segera meraih lengan Gemini. "Eh kamu gak mau nyobain dessert disini dulu?"

"Enggak pak, saya udah kenyang"

"Kamu cuma pesen itu doang mana kenyang, cobain dulu deh dessert yang saya pesen ini" Gemini akhirnya mengalah dan kembali duduk di hadapan Fourth.

"Ini cobain dulu" Suapan pertama dessert yang Fourth pesan masuk ke dalam mulut Gemini, rasanya manis, begitu pikir Gemini membuat laki-laki itu menatap Fourth lalu mengangguk.

"Kan enak, bantuin saya habisin ini dulu ya, baru kamu balik" Gemini hanya bisa tersenyum dan kembali memasukkan sesendok dessert kedalam mulutnya, diikuti oleh Fourth setelahnya.

"Sampai ketemu lagi ya Gem" Fourth membuka pintu apartemennya dan menghilang dibaliknya. Gemini mengangguk, meskipun Gemini tahu Fourth tidak bisa melihatnya. Entah apa yang ada dipikiran Fourth, dosen barunya hari ini. Mengajak dirinya makan dessert bersama dan panggilan itu terdengar seperti mereka adalah teman lama.


-TBC-

My Adorable Lecturer [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang