Jam pulang sekolah pun akhirnya tiba, para siswa pun mulai berpulangan begitu juga Alvias karena dia sudah merasa lebih baik dia memutuskan untuk pulang, Alvias mulai merapikan barang²nya dan membawa tasnya
btw disini Daren ceritanya lagi ada diruang guru ya, dia aja gak tau kalau Alvias mau pulang karena Alvias juga gak bilang mau pulang,karena motor Alvias rusak alhasil dia mau tidak mau harus jalan kaki karena tidak ingin merepotkan Daren dan tentunya semua itu Alvias lakukan tanpa sepengetahuan Daren, setelah berjalan sekitar 10 menit Alvias mulai merasa lelah karena sejujurnya dia belum terlalu baik juga tadi"Huftt...gila gw capek bgt nih juga rumah gw jauh amat lama² gw dorong tuh rumah ke depan sekolah biar gw gak usah capek² kalau mau pulang, hadehh..."
Alvias mengomel sendiri dijalan, tiba² dia teringat ada satu lorong yg bisa membuat Alvias sampai ke rumahnya lebih cepat atau mungkin bisa dibilang jalan pintas
"Nahhh!! Gw ingat depan sana kan ada lorong gw lewat situ aja deh biar lebih cepet"
Saat Alvias sampai depan lorong itu dia melihat lorong itu sangatlah gelap dan hening tanpa seseorang
"Bjirrr....buset horor bgt vibesnya, ah udahlah trobos ae"
Saat Alvias mulai melangkah masuk ke lorong itu diawal-awal memang tidak apa² tapi tanpa Alvias ketahui didepan lorong itu sedang ada anak geng motor yg sedang tauwran dan jumlah mereka semua tidak sedikit sekitar 25-30 org kebayanglah ya ramenya kek apa Alvias yg melihat itu langsung panik dia ingin kembali masuk ke lorong itu tapi ternyata lorong nya sudah di hadang oleh sebuah anjing hitam Alvias paling takut dengan anjing jadi dia tak berani
"Bangsat, ada tauwran gw harus gimana..."
Alvias semakin takut melihat anak² geng motor itu saling mengeluarkan senjata dan darah mulai bercucuran di jalan Alvias semakin panik dan tak tau harus berbuat apa dan harus kemana tiba² salah satu senjata anak geng motor itu tertancap di pohon Alvias bersandar, kebetulan Alvias sedang bersandar di pohon dan sejata tajam itu tertancap tepat di sebelah Alvias dengan bekas darah Alvias yg sebenarnya takut darah sudah tidak kuat melihat kejadian itu dan pingsan untuk yg kedua kalinya...
Setelah beberapan jam Alvias terbangun disebuah tempat yaitu sebuah markas"Unghh...."
"Dia mulau bangun bos"
Teriak salah satu org disana, ternyata Alvias dibawa ke markas salah satu geng motor tadi yg sering dikenal dengan sebutan "The Bastard Squad[TBS]" Yg terdiri atas 15 org sekaligus yaitu
-Arya -Bekam
-Baskara -Zidan
-Vebri -Artur
-Vano -Nathan
-Diron
-Han
-Dio
-Reyhan
-Dimas
-Dika
-FakiDan diketuai oleh Nathan, Nathan yg mendengar teriakan Dio mulai berjalan ke arah Alvias yg berusaha duduk
"Udh lu santai aja, kita gak bakal ngapa-ngapain lo kok"
Nathan menyeringai
"M-mau apa lo!? Gw dimana!?"
"Duhh cantik, tenang dulu dong, lo itu lagi ada dimarkas gw, tadi gw liat lo pingsan pas abis tauwran gw pikir lu musuh tapi gw liat² ternyata bukan, niat gw baik loh mau bantu jangan kasar² lahh"
"Gw gak mau tau pokoknya gw mau pulang! "
"Lo itu masih lemes mana mungkin bisa pulang sendirian"
"Gw bisa! "
Alvias turun dari kursi dan tiba² terjatuh karena memang benar kata Nathan dia masih lemas
"Tuhkan gw bilang juga apa"
"Bicit"
"Dih ngejek nih bocah, buruan mau gw antar ga? "
"Ckk.. Iya²"
"Yaudah, yok gas gusy"
Alvias berfikir hanya Nathan yg akan mengantarnya pulang ternyata satu geng motor pun ikut
"Knp mereka semua ikut? "
Kata Alvias yg sedang berada dibelakang motor Nathan karena Alvias dibonceng Nathan apalagi motor Nathan kan motor balap jadi motor² gede gitulah sebenarnya suara Alvias tidak terlalu kedengeran karena lagi jalan juga kan tapi Nathan masih bisa mendengarnya
"Kemana pun gw pergi mereka juga bakal ikut. "
"Oh..."
Setelah beberapan menit akhirnya sampailah didepan rumah Alvias
"Makasih ye"
"Sama² btw daritadi kita belum kenalan"
Nathan mengulurkan tangannya
"gw Nathan ketua geng The Bastard"
Alvias memegang tangan Nathan
"Alvias."
"Hmm... Nama yg bagus"
"Ya makasih udah sono pulang lo"
"Etss, enak aja minta diantar tapi gak bayar"
"Gw gak ada duit jirr"
"Gw gak mau duit, bayar pakai nomor WA lu gimana? "
"Dih ogah! "
"Lu mau gw acak² isi dalam rumah lu? "
"Dih ngancem yaudah nih"
Alvias memberikan nomornya ke Nathan
"Oke, thanks cantik see you"
"Dih najis"
Tanpa mereka semua sadari Devan melihat kejadian yg dimana Alvias diantar pulang oleh Nathan menggunakan kamera yg dia sembunyikan di rumah Nathan
"Oh begitu... Pergi tanpa sepengetahuan ku dan diantar pulang oleh pria lain begitu Alvias?aku perlu mencari tau siapa pria bajingan yg berani-beraninya dekat dengan kelinci kecilku..."
[𝘽𝙚𝙧𝙨𝙖𝙢𝙗𝙪𝙣𝙜..]
_______________________________________
Hai gess, lama aing gak nonggol akhirnya ada waktu buat lanjutin nih cerita lagi banyak tugas sayyy jadi maap ya kalau ada yg typo atau apapun ituJangan lupa VOTE okieee, see you in next chapter
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession Dosen[waring⚠️‼️][BL🚩][B×B]HIAT!
AcakAwalnya sih gw yg naksir,tapi kok dia yang terobsesi? 🚩