JEON JUNGKOOK : SPECIAL BIRTHDAY 🔞

504 44 140
                                    

🐰🐰🐰

.
.
.
.
.


Aera tengah membolak-balik lembar buku didepannya tanpa minat. Dosen didepan sana sedang menjelaskan materi statistik namun tak ada satu pun yang berhasil masuk ke dalam kepalanya dari awal pembahasan materi.

Ketika ia masuk kelas, tak ada yang menarik untuknya diruangan ini. Kecuali seorang pria yang memakai hoodie hitam dipojok sana. Dialah motivasi Aera mengambil jurusan Statistika padahal dia tak pandai berhitung sama sekali.

Gadis manis itu melirik ke belakang, menatap teman kelasnya yang ia incar sejak lama dalam diam. Ketika yang ditatap menoleh ke arahnya lalu tersenyum, Aera buru-buru menghadap ke depan namun sialnya didepannya sekarang seorang dosen yang terkenal paling killer itu tengah menatapnya dengan tajam.

"Kim Aera, sebutkan bagaimana cara memilih teknik statistik untuk menguji sebuah hipotesis?"

Aera berkedip dengan cepat lalu berdehem. Sungguh ia tak mendengar apapun penjelasan dari dosennya ini sejak tadi. Kalau pun dia mendengar, Aera yakin jika ia tetap tidak akan mengerti.

"Ca-caranya, mungkin, seperti.."

Aera terbata dan pandangannya menerawang ke atas entah mencari jawaban seperti apa yang ia temukan di dek ruangan itu.

"Yang tau jawabannya silakan angkat tangan dan boleh keluar lebih dulu."

Kim Namjoon, pria yang menjadi objek pandangan Aera tadi mengangkat tangannya lalu menjabarkan jawabannya dengan lugas.

"Tergantung macam data dan bentuk hipotesisnya. Jenis hipotesis yang akan di buat harus dipahami. Ada 3 jenis hipotesis yaitu pertama deskriptif, contohnya daya tahan lampu X. Ho: X = 500 jam, Ha: X ≠ 500 Jam. Kedua, Komparatif. Contohnya Ho: kualitas A = B, Ha: kualitas A ≠ B. Dan ketiga, asosiatif. Contohnya, Ho: ada hubungan antara inflasi dan kemiskinan, Ha: tidak ada hubungan antara inflasi dan kemiskinan."

Sungguh tak ada satu pun dari kalimat itu yang Aera mengerti. Seandainya Namjoon salah menjawab pun dia akan tetap mengangguk karena dia sungguh mengagumi mahasiswa yang satu itu.

"Silakan pulang lebih dulu."

Ucap dosen itu, Namjoon pun mengemasi bukunya lalu memasukkan ke dalam ranselnya kemudian ia berdiri dan berjalan keluar dari kelas. Ia menempuk pundak Jimin sebanyak dua kali seolah memberinya semangat untuk menghadapi dosen galak didepan sana.

Jimin hanya terkekeh pelan, dia tak peduli sedang berada didalam kelas yang dosennya semenakutkan apa bahkan jika harus berada di tempat terpencil tak ada sinyal internet, dia mau asal disana ada Kim Aera.

"Perhatikan ke depan, Kim Aera. Kau ketinggalan jauh dari teman-temanmu. Jika post test nanti nilaimu masih D, tolong pindah jurusan. Kemampuanmu tidak disini."

"Iya, pak."

Jawab Aera. Ini sudah kesekian kalinya ia diminta untuk pindah jurusan karena tak mampu memahami materi yang dibahas. Aera memperhatikan dan mendengar dengan seksama penjelasan dosen didepan sana tanpa melewatkan satu kalimat pun.

Dan saat post test, ia mendapatkan nilai C-. Sedikit ada kemajuan namun nilainya tetap yang paling rendah dikelas. Ia mengemasi buku-bukunya ke dalam tas dengan tidak semangat.

"Sudahlah, jangan sedih begitu. Baru begini saja sudah mau menyerah?"

"Siapa bilang aku mau menyerah, Jung Hani?"

Aera berucap sembari melipat kedua tangannya ke depan dadanya, menatap angkuh pada sahabatnya itu membuat Hani terkikik geli melihatnya.

"Ya, ya baiklah. Untuk memperbaiki suasana hatimu yang buruk itu bagaimana kalau kita berbelanja? Aku melihat ada koleksi tas terbaru dari merk favorit kita."

ASMARALOKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang