Om Sulaiman

34.5K 160 4
                                    

Kenalin aku Dessy, seorang siswi kelas XI di salah satu SMA dikotaku. Aku cantik, kulitku putih, payudaraku besar dibanding anak seusiaku. Alu berasal dari keluarga biasa saja, orangtuaku cerai. Ku ikut ibuku, karena ayahku memilih tinggal dengan selingkuhannya.

Sejak perpisahan kedua orangtuaku, aku jadi takut berhubungan dengan lelaki. Padahal banyak cowok yang ingin jadi pacarku. Tapi ku gak mau, dalam hati, ku ingin balas dendam, ku ingin merebut suami orang.

Ada tetanggaku, suami istri, nikah sidah 11 tahun, belum dikaruniai anak. Menurutku pasangan ini tidak serasi, yang cowok cakep, yang cewek biasa aja. Aku tertarik dengan suaminya. Ganteng, keren, tinggi, agak gempal khas om-om. Umurnya sekitar 40 lebih, dan dia bekerja sebagai kepala sekolah di salah satu SMP.

Namanya om Sulaiman. Kami sidah kenal, ku dianggap anak oleh pasangan itu. Awalnya biasa saja, tapi lama-lama ku jadi suka.

Berawal saat itu ku mau berangkat sekolah kesiangan, tante Nita istrinya berujar, "ikut omnya saja, biar nggak telat."
"Gak usah tante, aku bisa sendiri." jawabku.
"Ayo naik." kata om Sulaiman, dan tante Nita menuntunku agar ku maik ke boncengannya si om.

Akhirnya ku naik, dan om Sulaiman menjalankan motornya, ku seneng banget bisa di bonceng si Om. Tanganku, ku lingkarkan di perutnya. Kami ngobrol dalam perjalanan, sesekali ku pepetkan susuku ke punggungnya. Gak tsu apa yang dipikirkan om Sulaiman, dan gak terasa kami sampai di sekolahku.

Ku turun dari boncengannya.
"Makasih om," ujarku sambil salim.
"Iya, pulang jam berapa Des?"
"Jam 13.30 om."
"Om jemput nanti ya?"
"Hah.. Beneran om?"
"Iya bener, tunggu ya."
"I..iya om, makasih." sambil ku cium pipinya, om Sulaiman hanya tersenyum menanggapi tingkahku.

Aku masuk ke dalam sekolah, dan memulai ikut pelajaran. Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 13.30, dan waktunya pulang sekolah. Sebelum keluar kelas, ku lihat notif di ponselku, tertera chat dari om Sulaiman, dia memberitahuku kalau dia sudah ada di depan sekolahku. Aku bergegas keluar, untuk menghampiri om Sulaiman.

"Hai om... Makasih ya sudah di jemput?" kataku manja.
" sama-sama cantik.."
"Ohhh gombal..." sambil ku cubit lengannya, om Sulaiman hanya ketawa.

Ku naik ke motornya om Sulaiman, dan om Sulaiman mulai menjalankan motornya. Setelah jauh, dari area sekolah, ku lingkarkan tanganku diperutnya. Om Sulaiman hanya diam, lau ku coba turunkan satu tanganku, dan tepat pada area kontolnya. Ku diamkan, ternyata kontolnya bergerak, semakin membesar. Ku gak tau apa yang ada dalam pikiran om Sulaiman, yang pasti ku suka melakukan ini.

Ku pegangi kontol om Sulaiman, sambil mengelusnya. Tiba-tiba om Sulaiman belok kiri, dan tempat sepi, seperti hutan gitu. Dan om Sulaiman menghentikan dan turun motornya.
"Kamu nakal."
Ku tatik tubuhnya, ku raih lehernya, ku pagut bibirnya.

Kami terus berciuman, saling melumat, dan terus berciuman.
"Aku suka om, aku sayang om."
"Benarkah sayang?"
"Iya om, benar. "
"I love you sayang, jangan panggil om, panggil mas."
"Love you too."
Kamipun kembali berciuman.

SelingkuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang