Bab 3 : hari biasa terjadi

2 1 1
                                    

saat pulang sekolah, Aku pergi ke supermarket untuk membeli makanan lalu di sana aku bertemu dengan teman dekatku.

"hai Mei bagaimana sekolah baru di sini?" kata Rara sambil menepuk bahuku. "baru masuk saja sudah sial banget akibat ulah si pemuja ratu sekolah itu". "lagian tidak heran sih kalau sekolah di sana pasti orang orang lebih memihak orang yang kaya itu pandangan mereka, jangan sedih kutraktir mie deh" temanku menyenggolku dengan Mie di tangannya.

mereka makan bersama, "apa orang tua mu baik-baik saja?" tanya Rara saat memakan mie nya. aku menghela nafas " ya begitulah hari hari tanpa bertengkar aku muak mendengarnya". Rara merangkul bahuku "sabar ya, dunia masing-masing orang berbeda yang pasti ada petunjuk untuk mengatasi masalah".

aku kembali ke rumah dengan suara yang hening. "ibu? ayah?" aku berjalan ke kamar orang tua ku dan tidak ada siapapun. Di ruang tamu aku bertemu dengan ibu dengan keadaan mabuk lagi seperti kemarin "ibu, sudah saya bilang ibu nanti penyakitnya kambuh" aku menyingkirkan minuman alkoholnya tetapi ibuku menahan tanganku "ayolah, ibu mau menenangkan pikiran haha" kata ibu dengan nada mabuk. Menghela nafas "terserah ibu saja" aku langsung pergi ke kamarku.

     Aku menaruh tas di kamar dan terbaring di kasur. Saat itu aku melihat notifikasi handphone ku yang berisi "kerjakan tugas gw" dan beberapa foto soal tugas Lina. Aku menghela nafas dan membanting handphone ku di kasur.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

persahabatan hanya sebatas mimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang