Irene diam membeku setelah mendengar penjelasan ayahnya soal taehyung yang akan di jodoh kan dengan nya, kebetulan macam apa ini begitu kira-kira isi pikiran Irene.
Buat apa ia 5 hari ini mati-matian mengejar taehyung ia mengira dengan ia mendekati pria kim ini dan menjadikannya kekasihnya ia bisa bebas dari perjodohan yang sudah ayah nya atur tapi ternyata pria itu justru taehyung.
Irene menatap taehyung dengan tatapan sulit untuk diartikan "kau tau? " Tanya irene, irene jadi ingat saat taehyung menanyakan kabar ayahnya ketika mereka baru bertemu kenapa dia bodoh sekali tidak menyadari itu
"Ya tentu saja" Jawab taehyung enteng
Irene memicingkan matanya "kalian bersekongkol? " Tanya irene setengah tak percaya
"Sayang jangan bicara seperti itu" Ucap nyonya bae, ia tampak tak suka putri nya seperti akan memulai pertikaian
Wanita itu berjalan menghampiri irene dan sedikit mendorongnya kearah taehyung "sana katanya mau pergi makan malam, hanny sudah baik-baik saja mungkin lusa sudah boleh pulang, pergilah kalian" Ucapnya sebelum putri cantik nya membuat keributan dengan bae yoosik berbeda sekali dengan hanny yang hanya ditegur dengan suara intonasi dinaikkan sedikit saja sudah takut irene sama sekali tidak putri nya itu tak segan-segan adu argumen dengan ayahnya, ia bahkan masih ingat dengan jelas saat bae yoosik memaksa irene untuk masuk universitas pilihannya dan irene menolak kala itu, putri cantik nya itu bahkan melemparkan tas miliknya kearah bae yoosik, beruntung saat itu hanya tas yang irene bawa jika ada gelas atau pisau mungkin saja irene juga melemparkan nya, ayah dan anak itu tidak pernah akur bae yoosik selalu menganggap irene anak yang pembangkang sedangkan ia juga tau perasaan putri nya ia tau betapa muak nya irene selalu diatur-atur hidup nya, ia masih ingat saat putri nya itu pulang dengan membawa piala saat ia memenangkan lomba menyanyi mewakili Sekolah nya kala itu dan bae yoosik sama sekali tidak memujinya ia mengabaikan irene kala itu dan justru menyuruh irene untuk fokus pada sekolah nya jangan membuang-buang waktu untuk hal-hal tidak penting, kata-kata bae yoosik itu membuat irene yang masih berusia 16th begitu sedih dan jadi membenci ayahnya sendiri.
Saat itu hanny berusia 11th dan sudah sering menjuarai Olimpiade matematika, irene tak suka dibanding-bandingkan dia dan hanny adiknya memang berbeda irene tak suka belajar tak seperti hanny, irene lebih menyukai seni ia pandai menyanyi dan melukis tapi itu semua tidak dapat dukungan dari ayahnya yang selalu menomorsatukan pendidikan dan nilai.
Nyonya bae menuntun irene dan taehyung ke pintu "pergilah" Ucap nya sembari memaksakan senyuman nya lalu sekali lagi mendorong irene untuk pergi, mereka sedang di rumah sakit mungkin akan ada berita buruk lagi jika sampai irene dan bae yoosik bertengkar disini
"Ayo" Ajak taehyung yang tau dan menangkap maksud nyonya bae calon ibu mertua nya
"Aku masih belum selesai" Tolak irene tapi ikut jalan mengikuti taehyung karena pria kim itu menarik tangan nya untuk mengikuti nya.
***
Irene melipat tangan nya di depan dada matanya juga sejak tadi terus menatap keluar jendela, ia diam seribu bahasa ia malas menanggapi ucapan taehyung yang sejak tadi mengajaknya berbicara, irene kembali pada dirinya yang asli tidak ada lagi irene yang bersikap manis dan manja.
Taehyung menoleh menatap irene tangannya terulur untuk menggapai tangan wanita bae itu tapi ditolak, irene tak bergeming sama sekali.
"Sayang kenapa? " Tanya taehyung
"Berhenti memanggilku sayang dan batalkan pernikahan itu aku tidak mau menikah" Ucap irene
"Kenapa? "
"Kenapa? Kau tanya kenapa? Apa kau ini memang sebodoh ini? Kau pikir aku mendekati mu karena menyukainya? Heii tolong berkacalah!! Aku bersikap manis dan mendekati mu untuk menggagalkan perjodohan itu tapi ternyata justru kau orang nya!! " Ucap irene sembari setengah berteriak
KAMU SEDANG MEMBACA
Princess Bae
FanfictionBercerita tentang irene yang keras kepala pembangkang dan sulit diatur yang dijodohkan dengan kim taehyung pria yang berwibawa dan sangat disiplin, kisah klise tentang perjodohan anak seorang pejabat pemerintahan dengan seorang pengusaha kaya raya.