02

629 76 1
                                    



"Cklek" suara pintu yang Chika buka dengan perlahan

Nampaknya Chika kali ini pulang dengan aman, karena lampu rumahnya sudah padam itu tandanya orang rumah sudah pada tidur. Tapi baru beberapa langkah tiba-tiba dari arah tangga mami Chika kemudian bersuara

"Dari mana aja kamu".

Deg

"Mampus, tuhan tolong selamatkan saya kali ini" batin Chika memohon

"Aa-nu mih, aku ta-tadi abis dari ru-rumah Christy". Jawab Chika dengan raut wajah ketakutan dengan orang yang di depannya saat ini

"Sepertinya kamu benar-benar suka yah saya hukum, sudah berapa kali saya bilang kalo saya tidak suka kamu keluyuran ga jelas, MAU JADI JALANG KAMU HAHH"

"M-maaf mih, Chika ga akan ulangi l-lagi kok, maafin Chika, tolong jangan hukum Chika mih". sepertinya Chika tau apa yang akan terjadi terhadap dirinya setelah ini

"Kamu pikir kamu akan lolos kali ini dari hukuman saya, jangan harap Chika, sekarang kamu ikut saya" ucap mami Chika kemudian menyeret tubuh chika menuju gudang

Chika yang di seret seperti itu hanya pasrah dengan apa yang akan terjadi padanya selanjutnya

"Brughh"

tubuh Chika langsung di hempaskan ke arah tumpukan barang bekas di dalam gudang itu

"Kamu benar-benar suka yah kalo di hukum kayak gini, sering-sering buat kesalahan yah biar saya puas nyiksa kamu"

setelah mengatakan itu Aya pun langsung menuju ke arah sudut gudang dan mengambil sapu yang sebentar lagi ia akan gunakan untuk memukul tubuh Chika sebagai hukuman.

"Sekarang buka Hoodie kamu"

Chika hanya menuruti perkataan maminya dan menyisakan pakaian tipis di badannya

Tanpa berlama-lama Aya langsung memukuli tubuh Chika dengan entengnya Tanpa rasa kasihan

"Bugh bugh bugh"

"Awsss shhhh"  Ringkasan keluar dari bibir Chika tanpa ada niat untuk menghentikan siksaan yang dilakukan oleh maminya itu

"Bugh" "bugh"

"Huhh sepertinya saya sudah puas menghukum kamu untuk malam ini, lain kali buat kesalahan lagi yah sayang" ucap Aya yang menghentikan aksinya sambil mencengkram kuat dagu Chika yang masih tergeletak lemas  Dilantai.

Setelah itu Aya kemudian berjalan menuju pintu tapi belum sempat ia keluar Chika tiba-tiba bersuara

" Mami t-tolong jangan kurung Chika mih, Chika ta-takut gelap, mami pukul Chika lagi aja tapi t-tolong jangan kurung Chika di sini mih" mohon Chika dengan suara melemah

"Saya tidak perduli, itu adalah hukuman buat anak nakal seperti kamu" ucap Aya yang tidak perduli dengan permintaan putrinya itu kemudian melanjutkan langkahnya untuk keluar dari gudang tersebut dan menguncinya dari luar

Dengan keadaan yang masih lemah chika berjalan kearah pintu untuk mencoba membukanya namun nihil ternyata pintunya dikunci dari luar oleh Maminya

"M-mih TOLONG CHIKA MIHH, CHIKA TAKUT GELAP, TOLONG BUKA PINTUNYA, CHIKA JANJI GA AKAN NAKAL DAN BAKAL NURUT SAMA MAMI" teriak Chika yang ketakutan di dalam gudang

Setalah berteriak tubuh Chika tiba-tiba bergetar hebat. Itu adalah hal biasa yang di alami oleh Chika ketika berada di tempat yang gelap dan sempit. Chika sangat trauma dengan gelap.

Di saat seperti ini Chika hanya butuh satu hal agar sedikit tenang. Chika berusaha meraba tempat disekitarnya dan ternyata yang ia dapat adalah kaca bekas pecahan jendela gudang itu. Tanpa berlama-lama Chika langsung menggoreskan benda itu dengan sedikit gemetar

"Tuhan maafkan aku tuhan, aku tau ini salah tapi hanya ini yang bisa buat aku tenang tuhan" batin Chika dengan mata tertutup Sambil menikmati sensasi perih di lengannya

Dengan kondisi yang lebih tenang setelah melakukan hal itu Chika perlahan merasakan ngantuk dan perlahan tertidur dengan kondisi lengan yang masih berdarah. Dan ditemani dengan suasana gudang yang gelap dan dingin

Yahh dialah Chika gadis remaja yang hanya bisa pasrah dengan apapun yang maminya lakukan terhadap dirinya. Dia sangat menyayangi maminya oleh karena itu apapun yang di perbuat terhadap dirinya dia hanya menerima dengan pasrah dan ujung-ujungnya berakhir dengan kondisi mengenaskan seperti saat ini.

*******
"Byuurrrr"

"Dasar anak malas, bangun kamu. Sekarang kamu pergi kekamar kamu trus mandi buat sekolah." Aya membangunkan Chika dengan mengguyurkan air ketubuh anaknya yang tertidur di lantai gudang

"Eughhh mamih, iya mih aku kekamar dulu". Chika berjalan menuju kamarnya tanpa protes terhadap maminya karena perbuatannya tadi, seolah dirinya itu adalah robot yang hanya pasrah dan menuruti perkataan tuannya tanpa protes dan marah.

Setelah beberapa menit bersiap, Chika akhirnya selesai dan bersiap untuk bersekolah, chiya kemudian berjalan menghampiri maminya di dapur dan berniat untuk pamit kesekolah.

"Mih aku pamit dulu yah" ucap Chika yang berpamitan pada Aya

Tapi Aya sama sekali tidak meresponnya.

"Hem yaudah Chika berangkat yah, dadah mami" ucap chika sambil berjalan keluar untuk mengambil motornya di garasi

Chika memang lebih suka memakai motor daripada mobil padahal di garasinya terdapat mobil yang bisa ia la pakai untuk kesekolah tapi dia lebih memilih memakai sepeda motor kesayangannya, pasalnya itu adalah hadiah pertama yang Chika dapat dari maminya saat pertama kali mulai bersekolah di bangku SMA.

Setelah menempuh perjalanan beberapa menit akhirnya Chika sampai di parkiran sekolahnya dan seperti biasa sudah ada seseorang yang menunggunya disana.

"Hayy Christy  sahabat ku sayangku duniaku" ucap Chika yang menghampiri Christy dengan memberikan senyum terbaiknya seolah-olah dirinya adalah orang paling bahagia di hari ini

"Ck masih pagi gausah berisik"


__________

Hay Hay Hay gimana part kali ini????
Sorry banget up-nya tengah malam tadi ada kegiatan soalnya

Jangan lupa vote dan komen yahh biar author semangat buat up lagi



ESEDENSIES! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang