•j e y a•Bahu terbuka Anne merinding diterpa udara dingin pagi itu. Gadis yang tengah menggenggam sebuah mug berisi cokelat hangat kesukannya itu lantas mengedarkan pandangan. Menikmati suasana asri penginapan yang ia ambil untuk solo healingnya ini. Matanya mengedar, seakan memindai suasana asri nan menyegarkan untuk ia simpan dalam ingatan. Udara dingin tak menyurutkan keinginan Anne untuk tetap berdiri di tepian balkon kamarnya. Netra gadis itu mengarah kebawah, dimana sebuah pemandangan yang nyatanya sejak tadi tak mampu ia hindari.
Dibawah sana, sosok wira tengah menggerakkan tubuhnya, menyusuri kolam berenang. Tubuh atletis yang sialnya hanya mengenakan celana pendek sedari tadi mengundang pikiran buruk Anne. Membayangkan betapa nikmatnya kalau tubuh itu mengungkungnya, tangan itu memporakporandakan surganya, hidung mancung itu menghirup harum lehernya, dan tubuh atletis itu mengurungnya dalam kehangatan. Oh Tuhan, sungguh otak Anne sangat liar. Tidak! Sesuatu basah dibawah sana.
Dengan terburu, Anne mengalihkan pandangan matanya ketika sosok wira dibawah sana menengadah keatas. Tanpa Anneline tau, sebuah seringai tipis muncul, siap memulai sebuah permainan yang akan memporandakan Anneline.
"Oh Gosh! I'm sorry, Sir."
Anne memekik keras. Jus jeruknya mengguyur sebuah dada bidang dihadapannya. Entahlah apa yang gadis itu pikirkan. Sedari tadi otaknya tak mampu bekerja dengan baik setelah puas memandangi sosok yang tengah berenang tadi.
"No problem."
Suara baritone itu dengan cepat mengundang kepala Anne untuk mendongak, menilik siapakah pemilik deep voice nan seksi itu.
Him. Yeah That's Him.
Sosok itu. Sosok yang gadis itu pandangi dengan sepenuh hati. Pemilik tubuh atletis itu.
Disinilah mereka pada akhirnya. Duduk saling berdampingan disebuah sofa panjang dalam kamar Anne. Dimana gadis itu berkata ingin bertanggung jawab untuk membersihkan kemeja milik pria itu dan berakhir membuat Jerry-nama lelaki itu, topless tak mengenakan kemeja.
Anne tengah mencoba menjemur kemeja Jerry di balkon kamarnya. Gadis itu terjengit kala sebuah lengan kekar melingkari pinggulnya. Bau maskulin menyeruak menuju indra penciuman Anne.
"J-jerry..."
Tubuhnya menggeliat pelan kala hidung mancung lelaki itu mengedus lehernya.
"Bagaimana rasanya menatap lapar pada laki laki yang sedang berenang, Anne? Apa menyenangkan, hm?"
Cup
Cup
Cup
"J-jer a-aku hanya. . .ahhh. . ."
Geli. Itu yang Anne rasakan. Bibir lelaki itu, hidung mancung itu, juga lidah yang entah kenapa turut andil untuk membuat sebuah karya dileher jenjang gadis itu.
"Apa kau membayangkan ini? Hm?"
Pinggul Jerry bergerak intens, menggesek bongkahan empuk milik gadis didepannya. Menunjukkan pada Anne keperkasaannya yang perlahan mulai naik.
Pinggul Anne tak tinggal diam. Ia berusaha untuk menekan pantatnya, tak ingin sedetikpun tak merasakan keras dan panasnya kejantanan yang masih terbungkus celana, milik laki laki yang tadi pagi ia pandangi tubuhnya dari sini. Tak menyangka, siang hari keberuntungan milik Anne, dapat membawa laki laki itu kedalam kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT ONESHOOT [21+] M
Fanfiction‼️MATURE AREA ‼️ It's the Dark Side of NCT OT20. Please be wise to choose your reading pick! DISCLAIMER‼️ • Only FICTION Story! • Don't bring it to idol's real life • Be wise. Underage please go away! • If you do not interest, please go away. wi...