[3] PARK JISUNG 🐹

9.5K 56 3
                                    

Hey! Be careful! This part contains of audio. Make sure your volume is low when you're in crowd. Thank you!

• j e y a•

Kavian terus mengikuti seorang gadis didepannya sembari menggerutu, mengabsen semua isi kebun binatang ragunan yang pernah ia kunjungi bersama sang ibu saat ia kecil. Bukannya terlihat garang, tapi pria itu bahkan terlihat sangatlah lucu dimata Kanala.

Sebagai seorang yang memiliki jiwa dominan, ia justru mengagumi pria pria lucu seperti Kavian. Ia pikir akan sulit mengalahkan Kavian, tapi nyatanya? Haha sangat mudah menaklukkan pria menggemaskan itu. Ah dan terimakasih kepada Jeremy, sepupunya yang paling tampan itu karena ia mengusulkan ide yang sangat menggairahkan ini. Yah mungkin Nala akan mentraktir satu meter pizza untuk pria sipit itu.

Nala hanya menggelengkan kepalanya perlahan ketika mendengar celotehan Kavian dibelakangnya. Entahlah sudah berapa banyak anggota kebun binatang yang ia sebutkan sembari mengerucutkan bibirnya. Memang benar pria itu terlihat garang ketika berada di arena tadi, tapi lihatlah sekarang pria itu tidak lebih hanyalah seekor hamster yang mengikuti sang induk. Kavian terkesiap kala mendengar suara datar Nala, menyuruhnya untuk memasuki unit apartemen perempuan itu. Pria yang kerap disapa Ian itu tak melawan dan dengan segera memasuki sebuah apartemen mewah itu karena sejujurnya atmosfer di lorong apartemen tidaklah mengenakkan. Ah Ian takut hantu jika kalian ingin tahu.

"Mau apa ajak gue kesini?" Kanala menghela nafasnya pelan. Baru saja gadis itu meletakkan minuman segar untuk pria itu tapi ia sudah direcoki pertanyaan yang menurutnya sangat klise. Namun gadis itu hanya menyeringai tipis.

"Bersenang-senang, Tuan Kavian. "

Kavian mengangkat sebelah alisnya. Ia tak mengerti senang senang seperti apa yang dimaksud oleh gadis yang merupakan saudara Jeremy itu. Lantas pria itu hanya segera mengambil gelas yang berisi air jeruk yang disiapkan oleh Nala karena ia sangat haus sekarang.

"Tunggu..."

"Apa sih anjing? Gue haus, Kanala. Ini minuman buat gue kan?" Pertanyaan yang hanya menciptakan anggukan dari Kanala. Gadis itu tersenyum miring sembari melihat jakun pria yang tengah menenggak habis jus jeruk yang ia siapkan tadi.

Tak lama dari itu, mata kavian terasa berat. Lelaki itu pun tak sadar dan jatuh tertidur dihadapan seorang gadis dominan yang menjebaknya. Ia menaruk obat tidur dosis rendah untuk melumpuhkan bayi subnya malam ini. Kanala mendekati Ian, mengelus wajah lelaki itu dengan pelan dan menggumamkan kata maaf.

Pintu apartemen gadis itu terbuka, membawa masuk Jeremy yang memang sejak tadi sudah stand by diluar unit gadis itu. Untuk apa Jeremy ada? Haha tentu saja untuk membawa Kavian menuju kamar Kanala. Hey Nala tak sekuat itu untuk menggendong tubuh bongsor pria Raharja itu.

"Udah ya anjing. Enjoy deh sama Ian." Ujar Jere sesaat setelah pria itu merebahkan lelaki milik Kanala.

Cup

"Terimakasih sepupuku sayang"

"ANJING NAJIS LU CIUM CIUM GUA KANALA"

Gadis itu hanya tergelak pelan melihat kepergian Jeremy sembari mengusap pipinya yang terlukis bekas bibirnya.

- jey-

Eunghh. . ."

Kavian terbangun dari lelapnya saat merasakan dingin ditubuhnya dan sesuatu yang menjepit bagian selatannya. Kesadaran pria itu belum sepenuhnya kembali. Matanya terasa berat dan sedikit silau saat melihat cahaya.

"BANGSAT! KANALA!"

Kesadaran pria itu pulih. Suara menggelegarnya mengundang kedatangan sang pemilik ruangan. Gadis itu datang dengan lingrie satin warna hitam yang hanya menutupi tubuhnya sebatas paha.

NCT ONESHOOT [21+] MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang