[6] MARK LEE 🐯

14.4K 89 1
                                    


-j e y a -

Maraka Arelio, lelaki itu merenggangkan ototnya selepas menyelesaikan seluruh pekerjaannya hari ini. Ia betul betul butuh refreshing untuk menjernihkan semua beban yang ada dalam pikirannya.

Sahara. Iya Raka hanya butuh Ara kekasihnya. Ia sungguh membutuhkan pelukan juga usapan lembut kekasihnya. Ia juga butuh pelampiasan atas rasa frustasinya dengan pekerjaannya seminggu belakangan ini.

Raka menyunggingkan senyum tipisnya.

"Iya mas, kesini aja. Aku di apart kok."

Dengan cepat ia menuruni parkiran basement kantornya dan melajukan kuda besinya untuk menemui Saharanya, kekasihnya.

Bruk

"Akh astaga mas kamu ngagetin aku."

Omel Sahara pada kekasihnya. Namun Raka hanya menganggapnya angin lalu. Lelaki itu tetap melanjutkan acara backhug kekasihnya yang sedang menyiapkan makan malam untuk mereka berdua. Iya, ara selalu berusaha untuk mengapresiasi apapun pekerjaan kekasihnya, se seple apapun itu.

"Mas, mandi dulu gih." Ujar perempuan itu sembari mengusap lembut lengan kekasihnya. Tak ada jawaban apapun, yang Ara dapatkan hanya sebuah gelengan kecil di ceruk lehernya.

"Nanti aja, Ra. Mas masih males."

Sahara menghela nafasnya pelan. Baiklah ia akan mengalah hari ini, ia tak akan memaksa. Ia akan membiarkan Raka melakukan apapun yang ia mau hari ini.

"Ssshhh. . ."

Plak

"Auhhh sakit, sayang kok dipukul sih?!"

"Tangan kamu jangan sembarangan makanya!"

Lelaki itu hanya menampilkan senyum gemasnya. Ia sungguh senang mengusik Saharanya yang lucu itu.

"Mas pengen, Ra. . . Coba kamu rasain ini"

Maraka menggerakkan pinggulnya perlahan, meminta Sahara merasakan ereksinya yang sudah menggembung sejak tadi.

Sahara menggigit bibir bawahnya pelan.

"Mmm aku lagi dateng bulan, Mas. . ." ujarnya lirih.

"What??! Ra kok...?!" Perempuan itu terkekeh geli, gemas sekaligus kasihan pada kekasihnya.

"Emang lupa? Kan Mas yang beliin pembalut 3 hari lalu." 

Maraka menghela napasnya pelan. Benar. Iya lelaki itu yang membelikan pembalut bahkan makanan ringan untuk memperbaiki mood wanitanya.

"Masih lama ya?"

Gadis itu tersenyum simpul, sembari mengusap pipi kekasihnya pelan.

"4 hari lagi ya mas. Sabar dikit lagi ya, hm?"

"Hmmm mau gimana " ujarnya dengan suara lesu.

"Hahaha yauda sini peluk peluk bayi besar aku."

Lantas Maraka merangkum dirinya kedalam pelukan Sahara, gadis yang sudah 2 tahun ini menemaninya.

"Tapi ini gimana. . ."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NCT ONESHOOT [21+] MTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang