Chapter 1

36 2 0
                                    

"Aku setuju." ucap gadis berhijab hitam itu yang membuat ayah dan ibunya terkejut karena tidak menyangka jika putri bungsu mereka itu akan setuju dengan syarat yang mereka berikan.

"Kamu yakin? Kamu harus menikah, loh? Bukan pacaran, tapi menikah." ucap Kaefi, kakaknya yang duduk disampingnya mengingatkan dan memberitahunya untuk memikirkannya lebih matang lagi.

"Memangnya kenapa? Cepat atau lambat kan aku juga harus menikah, dibandingkan menikah dengan pria lain bukankah lebih baik menikah dengan pria yang ayah pilihkan untukku?" jawab Kayla seraya tersenyum.

"Apa kamu benar-benar yakin? Ayah tidak memaksa kamu untuk menikah, kok. Jadi kamu bisa memikirkannya lebih lama lagi." Ucap Damar, ayahnya yang terlihat masih syok setelah mendengar jawaban tak terduga dari putrinya.

Karena Kayla terus berbicara ingin melanjutkan S2 diluar kota, Damar dan Aminah istrinya memikirkan cara untuk menghentikan putri bungsunya itu dengan memberi syarat jika ingin berkuliah diluar kota maka Kayla harus menikah dengan pria pilihan ayahnya.

Mereka pikir dengan begitu Kayla akan menyerah dan tidak akan membahas tentang berkuliah diluar kota lagi, tetapi ternyata mereka salah karena Kayla sama sekali tidak keberatan dengan persyaratan itu.

"Ada apa dengan ekspresi wajah kalian, bukannya kalian yang meminta Kay untuk menikah jika ingin berkuliah di luar kota?" tanya Kayla bingung dengan ekspresi wajah kedua orangtuanya dan juga kakaknya yang terlihat tidak baik.

"Atau jangan-jangan kalian memberikan syarat seperti itu karena berpikir aku akan menyerah dan tidak ingin lagi berkuliah diluar kota?" lanjut gadis berhijab itu curiga.

Bagi Kayla yang merupakan seorang gadis pintar yang berhasil menyelesaikan S1 di usianya yang baru dua puluh tahun, reaksi keluarganya yang aneh tentu saja membuatnya bertanya-tanya dan merasa curiga.

"Apa yang kamu bicarakan? Kita hanya khawatir jika pria yang ayah pilihkan tidak cocok dengan selera kamu." jawab Kaefi cepat, tidak ingin membuat adiknya yang pintar itu mengetahui rencana mereka.

Kayla memicingkan matanya, menatap satu persatu anggota keluarganya itu sebelum akhirnya gadis itu berdiri.

"Baiklah, karena sudah malam mari kita selesaikan pembicaraan ini sampai disini." ucapnya seraya berjalan kearah ayah dan ibunya.

CUP.

"Selamat malam, ayah."

CUP.

"Selamat malam, ibu."

CUP.

"Selamat malam, kakak."

Setelah selesai memberi kecupan dipipi masing-masing anggota keluarganya, Kayla pun masuk ke dalam kamarnya. Dan keluarganya yang lain pun akhirnya dapat bernafas lega.

----------------

"Apa ini adalah foto dari pria yang ayah pilihkan untukku?" tanya Kayla menatap sebuah foto yang menampilkan seorang pria berparas tampan yang sedang tersenyum.

"Iya, bagaimana menurut kamu?"

Kayla menatap foto itu lekat-lekat, memperhatikannya cukup lama hingga membuat Damar semakin gelisah menunggu jawaban putrinya itu.

"Tampan, aku suka." jawab Kayla yang membuat Damar tersenyum puas.

"Namanya Ardhan, usianya sepuluh tahun lebih tua dari kamu dan dia adalah salah satu dosen di kampus kamu."

"Apa? Jadi dia dosen di kampus aku?" Ucap Kayla terkejut.

"Iya, karena kamu ingin berkuliah di Yogyakarta, jadi ayah mencarikan orang yang cocok agar bisa menemani dan menjaga kamu selama berkuliah disana."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Istri Tengil Pak Dosen Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang