Tahun ajaran baru sudah di mulai, liburan telah usai, hari ini Kenzo Sebastian yang lebih di kenal dengan panggilan Ken, sudah menjadi bagian dari siswa SMA jaya Jakarta.
Siswa baru sama dengan arti ken harus mengikuti pengenalan para siswa-siswi baru, istilahnya MOS masa orientasi siswa.
Hal itu juga yang paling malas bagi seorang Ken, anti sekali yang namanya bersosialisasi dengan orang banyak apa lagi orang baru, sejak di masa SMP pun Ken adalah anak yang pendiam dan lebih suka menyendiri.
Irit bicaranya, muka tembok, dan paras yang tampan itu definisi Ken. Tidak banyak yang tau bahwa sebenarnya Kenzo adalah anak dari pemilik Bernd roti ternama di ibukota.
Kenzo tidak pernah di akui ke publik oleh kedua orangtuanya, beda halnya dengan Abang Kenzo yaitu Kenan Tito Aldiron.
Toko roti Aldiron. Toko roti turun menurun dari kakek Ken yang sudah di wariskan ke ayahnya.
Cuaca sedang panas-panasnya, jam sudah menunjukkan angka 13.20, namun bukannya tidur siang Ken di siksa oleh Kakak-kakak kelasnya.
Di jemur di lapangan SMA jaya Jakarta dengan terik matahari yang menyengat kulit, membuat tenggorokan terasa kering tandus melebihi Padang pasir.
"Mulai besok para adik-adik semua bisa langsung memulai kegiatan belajar di SMA tercinta kita ini, dan semoga bisa belajar dengan..."
Tettt tettt tett
Belum selesai kaka ketua OSIS memberi pengumuman, suara bel sudah berbunyi yang membuat siswa-siswi baru gaduh.
"Udah bel kak..."
"Horeee, pulang ya kak"
"Pulang ya kak, ini panas b.g.t"
"Ok ok, bentar adik-adik tenang" seru kak Sam. Ketua OSIS.
"Sekarang kalian boleh pulang, tapi ingat besok berangkat sebelum jam 07.00. pagar di tutup 5 menit sebelum bel berbunyi. Jadi jangan sampai telat, mengerti?"
"Iyaaa kak" jawab semuanya kompak.
Dari pada pulang ke rumah seperti kebanyakan teman-temannya, Ken lebih memilih mampir ke kantin sekolah buat beli es jeruk yang cocok buat di minum pas cuaca lagi terik seperti saat ini.
"Es jeruk satu Bu, jangan terlalu manis"
"Baik, di tunggu sebentar ya dek"
"Saya tunggu di sana Bu" tunjuk Ken ke bangku nomer 3.
"Permisi, ini es jeruk yang gak terlalu manis"
"Iya makasih, Bu"
Es jeruk di meja sudah habis, namun Ken belum beranjak barang sesenti pun dari tempatnya duduk.
Bermain game di hp, untuk mengurangi bosan. Bukan tampa alasan Ken belum pulang ke rumahnya.
Karna jika nanti sudah ada di rumahnya Ken males di banding- bandingkan dengan Abangnya.
"Kamu itu jangan cuman kerjaannya tidur, bangun, main game, balapan gk jelas terus. Liat Abang kamu rajin, pinter, dapet rangking terus, dan bisa kuliah di luar negeri gratis karna Abang kamu pinter, gk kaya kamu yang gk bisa apa-apa"
"Gak ada prestasinya, gak ada yang bisa di banggain"
"Papa itu malu sebenarnya punya anak gak guna kayak kamu Ken, bisanya nyusahin papa aja"
"Itu alasan papa gak kasih tau publik kalo Kenan punya adek bego kayak kamu"
"Pa, stop pa. Kenzo juga anak kita" jerit Hesti mama Kenzo.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ken Sebastian
Fiksi Remajahidup yang biasa-biasa saja tidak ada yang menarik bagi Kenzo yang sering di panggil Ken itu, namun itu semua berubah seratus delapan puluh derajat ketika Vio teman sekelasnya tidak sengaja mencari masalah dengan singa yang sedang tidur. Ken menyuka...