Chapter 4

4 1 2
                                    

bel pulang sekolah berbunyi
semua murid keluar dari kelas masing². hika dan megan mencari geka terlebih dahulu sebelum pulang.
"geka dimana si, katanya mau pulang bareng. malah ngilang" kata hika sambil memainkan handphonenya
"hei, daripada kamu ngomong sendiri gajelas gitu, mending kamu telfon dia deh" ujar megan
"masuk akal" kata hika dan langsung menelfon geka
[geka pov]
"aduhhh belet banget, udh diujung tanduk inii" kata geka sambil berlari menuju toilet.
ternyata geka mengalami sesuatu yang biasa disebut panggilan alam. sesuatu yang sangat mendadak, tidak dapat ditebak kapan terjadinya.
saat sedang menikmati bab nya, geka mendapat telfon dari hika
"wei haloo, iya bentar lagi panggilan alam nih, aku ditoilet depan lapangan" kata geka dan langsung menutup telfonnya.
hika dan megan langsung menuju toilet yang dimaksud geka. mereka pun sampai di toilet tersebut.
"cepet gekk. lama amat" kata hika sambil mengetuk² pintu toilet
"SABAR MONYET. INI NGEDENNYA SAMBIL UDH PALING MAKSIMAL" teriak geka dari dalam toilet
megan hanya tertawa mendengar percakapan mereka. singkat cerita geka sudah menuntaskan misi panggilan alamnya.
"huahhh udh slesai gaes, gas pulang" kata geka
"lama bener, yodah yok" ujar hika
"stopppp" kata megan sambil menarik baju geka dan hika
"palagiii????" tanya hika
"aku laperrr" kata megan sembari menahan perutnya yang keroncongan
"yaudahh ayok makan, aku traktir in" jawab hika menepuk pundak megan
"asekkkk, ayo makan gek mumpung ditraktir" ajak megan
"kebetulan banget habis panggilan alam, aku jadi laper lagi hehe" kata geka dengan senyum liciknya
"HMZZZZZZZZZ" gerutu hika dengan wajah melas
mereka bertiga pun menuju ke kantin. sesampainya di kantin mereka bertiga memesan makanan dan minuman, sekaligus dibayar langsung oleh hika. mereka pun mencari tempat duduk dan makan.
"geka, katanyaa dikelas ku mau ada murid baru loh" ujar megan
"hahh? murid baru?? (apa mouren sama devin ya)" batin geka
"iya gek, mungkin murid yang kamu tabrak tadi" kata hika sambil mengaduk minumannya
"hemmm gitu. kalo bener yang aku tabrak, besok aku mau minta maaf ajalah ke dia" kata geka
"tapi gek, wajahnya kek familiar gitu ga si" kata hika sambil mengingat²
"iya, dia yang ga sengaja nabrak aku di mall kemarin" jawab geka
"NAHHH IYA, baru inget" ujar hika
*DUAARRRR
suara petir menyambar dan warna awan yang mulai gelap.
"wah udh mau ujan nih, cepet habisin" kata geka dan mereka pun langsung bergegas menghabiskan makanan dan minumannya.
setelah habis mereka bertiga langsung menuju parkiran.
"gekaa, aku hari ini nebeng kamu yaa" kata megan sambil menarik² jaket geka
"lahh tumben, biasanya bareng aku" gerutu hika
"iya, tumben. yodah-" kata geka terpotong karena melihat mouren yang berdiri didepan gerbang sekolah
lalu geka segera menghampiri mouren
"mouren?? kok masih disini? temen kamu mana si siapa itu namanya.." tanya geka
"eh geka, devin maksud kamu?, si devin mah udah pulang duluan dia ada acara mendadak jadi ga bisa nebeng" jawab mouren
"owhhh, emmmmm m-mau kuanter pulang ga?" tanya geka dengan gugup
"heummmm boleh dehh" jawab mouren sambil tersenyum
saat geka melihat senyuman mouren, jantungnya berdebar 5 kali lipat dari sebelumnya.
"oke, tu-tunggu bentar ya" kata geka lalu dia menghampiri megan
"megan, kamu pulang sama hika dulu ya. kapan² nebeng aku, soalnya aku mau anter mouren.. yaaa?? pliss" kata geka dengan memohon
"mouren?" tanya megan dengan raut muka kosong
"iyaa, dia yang ku tabrak tadi. hika kamu anter dulu ya si megan" kata geka lalu menghampiri mouren dan meninggalkan mereka berdua
"ku bilang juga apa, mending bareng pak hika yang kece ini" kata hika sambil mengibaskan rambutnya
"hem, yodah ayo pulang" jawab megan
hika hanya terdiam melihat sikap megan dan ia memakaikan helm megan dan mencubit pipi megan
"gausah cemberut gituu, nakut²in anak kecil" ledek hika
"isshhh ayo cepet, keburu hujan" jawab megan dan ia pun langsung naik ke motor hika, lalu pulang.
sementara itu. .
"yok ren, keburu hujan" kata geka sambil merunduk karena tidak berani menatap mata mouren
"okee gekaa, maaf ya ngerepotin kamu" kata mouren lalu dia naik ke motor geka
"e-eh gapapa k-kok, aku juga kan yang nawarin heheh" kata geka dengan muka merahnya
lalu mereka berdua pergi meninggalkan sekolah

𝐁𝐄𝐑𝐒𝐀𝐌𝐁𝐔𝐍𝐆

EtirilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang