bagian 9

68 5 1
                                    

••••••

Keesokan harinya, Jisoo berjalan melewati lorong kelas IPA sendiri. Tiba-tiba seseorang memanggilnya, membuat langkah Jisoo terhenti.

"Jisoo" Panggil seorang gadis yang berlari menuju dirinya.

"Mau kekelas kan?" Tanya orang itu.

Jisoo mengangguk. "Iya, aku mau ke kelas"

"Sekalian tolong ke kelasin ya. Simpen aja dimeja guru. Gue ga tahan mau ke Toilet" Orang itu memberikan setumpuk buku pada Jisoo, Jisoo mau tidak mau harus menerimanya. "Sekalian ijinin gue ya, gue mules banget kayaknya ga bakal masuk. Lo tahu kan gue?"

"Bona kan?"

"Yups. Ijinin ya! Makasih" Orang itu langsung melesat pergi meninggalkan Jisoo.

Jisoo berjalan ke arah kelas dengan tangan berisi tumpukan buku milik anak kelas. Ada milik Jisoo juga sih. Saat dijalan seseorang dengan sengaja mendorong tubuh Jisoo sehingga terjatuh, dan buku yang dia pegang berserakan.

"Makanya jalan yang bener." ujar Orang gadis bersama pengikutnya. Jisoo tahu dia itu Indah, sekelas dengannya.

Indah melongos pergi meninggalkan Jisoo tanpa rasa bersalah.

"Kalau ga dorong juga ga bakal kali gue jatuh. Buta dia!" Gerutu Jisoo pelan agar tak ada yang mendengar. Jisoo kembali membereskan buku yang berserakan.

Saat ingin menggapai salah satu buku, ada tangan lain yang ingin mengambil buku itu. Jisoo menengok ke arah orang itu, wajah mereka saling berdekatan. Jisoo bisa melihat jelas wajah Tampan Seokjin dari dekat.

"Sini gue bantu" Alih Seokjin dan kembali mengambil buku-buku yang berserakan.

Mereka berdua saling membawa buku ditangannya.

"Sini bukunya"

Seokjin menggeleng. "Biar gue aja yang ambil. Mana buku itu, satuin kesini"

"Biar aku saja yang ambil" tolak Jisoo.

"Lo itu cewe, berat bawanya. Siniin aja apa susahnya" Seokjin merebut buku yang berada ditangan Jisoo.

"Bona nyuruh aku yang bawa bukunya bukan kamu"

"Gue juga sekelas sama lo dan disini juga ada buku gue. Jadi ya sama aja" tekan Seokjin. "Udah lah ayo ke kelas nanti keburu ada guru"

"Makasih ya" ucap Jisoo. Seokjin hanya terseyum menatap Jisoo. Mereka berdua jalan bersama menuju kelas.

Tanpa mereka sadari 3 orang gadis tengah menatap interaksi mereka sedari tadi. Membuat salah satu dari mereka mengepalkan tangan.

"Kata gue sih, kasih dia pelajaran." Usul temannya.

Orang yang diberi usul menatap temannya dengan tersenyum menang, seperti nya disetuju dengan usulan temannya itu.

••••••

Saat istirahat pertama Jisoo tidak pergi ke kantin. Karena dia membawa bekal dari rumah. Dia memakan dengan bertukar pesan dengan saudara-saudaranya di grup.

Sesekali dia terkekeh mendengar jawaban dari mereka.

"Jisoo." Panggil seseorang yang didepan Jisoo. Jisoo baru sadar didepannya ada orang yang sedang berdiri.

"Ada apa?"

"Kita disuruh bu Melin"

"Kemana?"

"A-ayo ikut saja"

"Sebentar aku bereskan ini dahulu" Jisoo membereskan tempat bekalnya lalu pergi bersama orang itu untuk menemui bu Melin. Tanpa rasa curiga.

Setelah mengikuti arah orang itu. Jisoo baru merasakan hal aneh, bagaimana tidak? Jisoo diajak ke arah halaman belakang sekolah. Tempat yang tidak pernah dihuni, bahkan para murid pun tidak pernah kesana.

Fake Nerd GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang