01

52 3 1
                                    

Javier Agraha, seorang anak laki-laki tampan yang memiliki kepribadian ceria. Tampan,tinggi,pintar bahkan kedua orang tua yang sangat kaya membuat hidupnya tak memiliki kurang sedikitpun.

ayah dan ibunya menyayanginya seperti kedua orang tua pada umumnya. Namun, dibalik kasih sayang dan perhatian mereka pada javier kedua orang tuanya ini adalah pimpinan gangstar daerah selatan.

Dikenal dengan sebutan 'Naga Hitam'. Geng Yang awalnya dipimpin oleh ayahnya hingga semakin lama menjadi sebuah organisasi dan semakin besar.

Ibu javier dulunya adalah seorang bin (Badan Intelijen Negara) yang keluar dari organisasinya karena dituduh dan harus menebus kesalahan atasannya yang korupsi.

Akhirnya ia keluar tanpa mendapat sepeserpun uang pensiun karena dipotong habis untuk membayar kembali uang yang dikorupsi atasannya.

Merasa terkhianati, ibu javier secara tak sengaja berkenalan dengan ayah javier yang sedang menuju menguasai wilayah selatan. Karena butuh uang akhirnya ibu javier membantu dan mendapatkan banyak sekali uang. Bahkan lebih banyak daripada saat ia bekerja sebagai polisi.

Seiring berjalannya waktu organisasi ini dinamai 'Naga Hitam' oleh ayah javier.

Ayah javier, aiden agraha. Berhasil memimpin wilayah selatan bahkan menyebar luaskan kekuasaanya sampai ke beberapa negara.

Ibu javier, diana Winston. Bersama dengan aiden ia menjadi alasan organisasi ini bergerak secara rapi. Dan karena dirinya mereka selalu berkali-kali lolos dari polisi dan bahkan sekarang sudah membungkam habis mulut kepala kepolisian dengan uang.

Karena diana tau, polisi seperti mereka akan diam dan menurut dihadapan uang.

***

Hari ini adalah hari ulang tahun Javier ke 14.
Saat ini Javier sudah kelas 9 smp. Dia hidup sebagai anak baik-baik tanpa mengikuti jejak kedua orang tuanya.

Aiden dan diana melarang keras Javier untuk turun ke dunia gelap ini. Mereka hanya ingin Javier belajar dengan rajin lalu hidup sebagai CEO sebuah perusahaan.

Kini organisasi 'naga hitam' tidak hanya dikenal sebagai sebuah organisasi gangstar biasa. Kekuasaan organisasi keluarga nya ini semakin membesar membuat ayah dan ibunya semakin sibuk melayani permintaan client diluar negeri.

Namun, hal itu tak membuat javier sedih. Pasalnya kasih sayang bahkan perhatian orang tuanya tak pernah berubah sampai sekarang.

Hingga hari ini ayah dan ibunya tengah berada di perjalanan kembali untuk merayakan ulang tahunnya.

Namun, sesuatu yang tak terduga terjadi.

Anak buah terdekat ayahnya, Marcell. Dia berkhianat dan bekerja sama dengan musuh ayahnya untuk membunuh diana dan aiden.

Disaat itu diana dan aiden sedang didalam pesawat pribadi mereka yang sudah hampir sampai ke bandara.

disaat bandara sudah terlihat tiba-tiba saja beberapa puluh orang keluar dari bagian bawah pesawat. Mereka sudah bersembunyi sedari tadi dan langsung menyerang diana.

Leher jenjang nan putih diana itu tertusuk pisau hingga menembus ke ujung.

Anak buah aiden dikepung 20 orang yang termasuk sulit untuk dilawan.
Sedangkan anak buah aiden yang tengah bersiaga di pesawat hanya ada 8 orang.

Aiden melotot, emosinya naik hingga rasanya kepalanya akan pecah.
Dengan nafas yang memburu dirinya menghabisi pria yang menusuk leher sang istri.

Dia memeluk sang istri menahan air matanya yang hampir jatuh ke wajah sang istri. Pisau masih tertancap di lehernya, diana sempat tersenyum lalu menutup matanya.

Detak jantungnya tak terdengar, denyut nadinya menghilang. Merasa kacau aiden berteriak keras Mengeluarkan semua air mata yang ia tahan.

Melihat banyaknya musuh yang masih ditahan anak buahnya membuat aiden emosi.

Dia mencabut pisau yang ada di leher diana dengan pelan lalu mengikat leher sang istri dengan beberapa kain tebal.

Pisau tajam dan panjang yang menusuk istrinya kini digenggam erat olehnya.

"Bersihkan istriku, jahit lehernya yang koyak"

Ucap aiden menatap dokter pribadinya yang juga ikut dalam perjalanan bisnis.

Setelah mendengar perkataannya dokter itu langsung berlari menuju diana yang sudah tak bernyawa. Ia membersihkan dan mengurus sisanya.

Aiden menghapus air matanya. Sudah cukup ia menangis, emosinya yang sudah diubun-ubun kini meledak.

Dia menggenggam erat pisau yang tadinya ada di leher istrinya.

Seperti orang gila ia maju sendirian ke dalam rombongan musuh-musuh.

Para anak buahnya ikut masuk seraya membantu aiden.

karena dirinya yang maju sendirian ia mendapat beberapa tusukan di badannya. 5 sayatan di tangan kanan, 7 tusukan di punggung dan 3 kali tusukan di bagian perutnya.

Namun, walaupun sudah tertusuk berkali-kali aiden serasa tidak merasa sakit dan tetap membantai habis musuh didepannya.

Ia membalas menusuk satu persatu leher musuhnya bahkan membuat leher musuhnya lepas dari badan.

Dengan sadis ia melakukan pembunuhan didalam pesawat yang akan landing sebentar lagi.

Dengan kisaran 20 orang lebih sudah habis ditangannya. Pesawat pribadi miliknya yang tadinya bersih kini penuh dengan darah. Bagian langit-langit, dinding bahkan jendela penuh dengan darah.

Ditambah lantai pesawat yang sudah banjir darah.

Aiden sudah tak bisa berpikir ia menusuk musuh nya berkali-kali bahkan sengaja mencabut leher musuhnya satu persatu.

Anak buahnya juga sisa 3 orang yang bertahan walaupun penuh luka dan sudah tak kuat berdiri. Sedangkan 5 orang lainnya sudah meninggal karena berusaha melindungi aiden yang ingin ditusuk lagi oleh beberapa musuh.

Tepat saat pesawat mendarat aiden masih berdiri tegak memegang salah satu kepala musuhnya yang ia penggal.

Anak buahnya yang sudah mendapat kabar dari pilot sejak awal mula nya kejadian berkumpul penuh di bandara menunggu sang pemimpin.

membawa banyak polisi khusus yang sudah bekerja sama dengan keluarga agraha menjaga perbatasan agar tak ada yang mendekat.

Aiden tersadar dari emosinya. Ia memegang perutnya yang kini terasa sakit berjalan pelan menuju istrinya.

Istrinya yang sudah dibersihkan dan sudah dijahit kembali bagian lehernya yang koyak agar tak keluar darah lagi membuat langkah kaki aiden berhenti.

Tubuh, bahkan wajahnya penuh dengan lumuran darah. Ia terdiam menatap lembut diana yang sudah menutup mata.

Untuk terakhir kalinya ia mencium sang istri.

"jaga anakku, jangan sampai dunia tau tentangnya"

Aiden menoleh kearah salah satu anak buahnya yang sekarat.

Karena kehabisan banyak darah, ia pun merasa pusing dan kesakitan akhirnya ia menutup matanya terbaring lemas sambil memeluk tubuh sang istri. Ia pingsan dengan keadaan yang sangat kritis.

Tepat saat aiden pingsan anak buah yang sudah bersiaga kini masuk kedalam pesawat.

Merasa ngeri melihat kondisi pesawat yang sudah penuh darah.

Dengan cepat mereka langsung membawa diana dan aiden keluar terlebih dahulu.

3 orang yang tadinya sekarat itu pun juga sudah ditolong, mereka juga membawa 5 orang teman mereka yang harus kehilangan nyawa.

Setelahnya, pilot, dokter pribadi, dan pramugari/pramugara keluarga agraha diamankan.

Dan kini sisa didalam pesawat itu hanyalah mayat yang sudah dipenggal-penggal oleh aiden.

**

**

Bersambung





JAVIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang