Sajak Peminum

12 0 0
                                    

Aku sulangkan kepada Engkau sebotol anggur..
Kepada Engkau sang maha Agung..
Puisi ini bentuk ketidaksadaran..
Ketidaksadaran saat aku dalam kewarasan..

Gelas pertama untuk kemarahan..
Gelas kedua untuk pembangkangan..
Gelas ketiga untuk takdir yang kau berikan..
Gelas keempat untuk ketidak-adilan..
Lalu, gelas terakhir pada-Mu kuberikan..

Aku hanyut dalam samudra penuh tanya..
Dimana Engkau berada?
Mengapa kakiku penuh luka?
Luka yang berbeda dari hamba-Mu yang lainnya..
Luka yang dalam, sukar sembuhnya
Tiada tabib yang sanggup mengobatinya..

Dalam penghabisan anggur yang tersisa..
Aku terpaku tanpa kata, tanpa rasa, tanpa jiwa..
Aku berpasrah pada takdir yang luar biasa..
Aku berserah pada-Mu yang Maha dari segala Maha..
Yang tau tanpa diberi tau, dan yang memberi tanpa harus diminta..



Morana

Retisalya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang