Hai..
Aku adalah perempuan jalang, yang memiliki sakit kronis bernama kerinduan
Kerinduan sepihak, sebab aku yang terlalu lancang menyempurnakan sudut perasaan
Kerinduan sepihak, sebab sang perindu hanya berhak merindukan, tabu mengharap balasan
Sialnya! Aku adalah perempuan jalang yang menyimpan banyak kenangan pada tiap detik yang jahanam!
Nikotin yang menyentuh paru-paru ku, juga menyentuh kenangan lalu, di suatu siang bersama dinginnya kabut tebal
Setetes kopi yang menyapa lidahku, pun-menyapa yang telah lalu, saat hangat tanganmu menyambutku
Suara jangkrik yang nyaring, menarikku pada ingatan tatkala gerimis menerpa pohon cemara, yang sesekali menetes pada atap tenda milik kita yang sedang bersua
Ah sialan! Biarkan, biarkan aku menari sendirian, menarikan kenikmatan kerinduan! Sebab aku adalah perempuan jalang yang kehadirannya tak pernah diundang, yang tatkala pergi tak diharap untuk kembali lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Retisalya
PoesíaAku adalah Morana, tercipta karena derita, lalu tumbuh dengan luka. Ini merupakan Aksara Retisalya, sedari hari ke hari, hingga tahun ke tahun.