"Sky~ ayolah buka pintunyaaa..."
Peter sudah kehabisan cara untuk membujuk Sky agar mau membuka pintu. Sejak semalam omega itu tak keluar dari kamar. Tentu saja Peter jadi khawatir karena menjaga Sky tetap aman juga merupakan tugasnya sebagai kepala pelayan.
"Apa dia masih tidak mau keluar?" tanya Sam yang melangkah mendekati Peter.
"Iya tuan. Maaf saya tidak berhasil membujuknya."
"Baiklah tak apa, kau boleh pergi."
Peter membungkuk sebelum akhirnya meninggalkan Sam sendirian di sana. Semoga saja Sam berhasil membujuk Sky karena kalau Sky sampai sakit, pasti Peter juga akan kena omelan dari Sam.
"Sky, ini aku. Buka pintunya."
"......"
"Sky, waktunya sarapan."
"......"
"Aku bakar saja pintunya ya?"
"......"
Cklek
"J-jangan lakukan itu..."
"Kenapa kau mengurung diri?" tanya Sam sambil menyentuh pundak Sky.
Anehnya Sky segera menepis tangan Sam membuat alpha itu terkejut. Ada apa dengan omeganya? Bukankah kemarin baik-baik saja?
"Kau kenapa?"
"Saya bisa makan sendiri. Anda tidak perlu khawatir."
"Apa terjadi sesuatu? Sikapmu tidak seperti biasanya."
"Saya tidak apa-apa."
"Lalu kenapa kau tidak mau disentuh?"
Sky tidak menjawab dan hanya terus menunduk sambil memainkan ujung bajunya.
"Baiklah kalau kau tidak mau menjawab. Aku harus pergi ke ruang kerja dan mempelajari beberapa dokumen."
"A—"
Terlambat. Sam sudah lebih dulu pergi sebelum Sky sempat mengatakan sesuatu. Sebenarnya apa yang Sky harapkan dari Sam? Bukankah Sam memang cuek sejak dulu? Kenapa Sky berpikir Sam akan terus membujuknya dengan lembut lalu memeluknya dan mengatakan tak ada apa-apa diantara dirinya dengan Felix?
"Sudahlah..." gumam Sky yang kembali masuk ke kamar untuk berganti pakaian.
Hari ini Sky lalui tanpa bertemu Sam lagi seperti kemarin. Ia makan dengan teratur meski mood-nya sedang tidak bagus. Sky juga lebih banyak menghabiskan waktu di taman untuk melihat air mancur, pergi ke rumah kaca atau seperti sekarang jalan-jalan di labirin. Beruntung labirin itu tidak ikut terbakar tidak seperti taman bunga mawar di kastil barat.
"Bosan sekali~" ucap Sky yang terus melangkah masuk ke dalam labirin.
Sky melangkah tanpa arah. Makin lama ia makin masuk ke tengah hingga akhirnya menemukan jalan buntu. Saat itu ia belum terlalu panik. Ia pikir masih bisa gunakan insting dan ingatan untuk menemukan jalan keluar. Sayangnya labirin itu adalah tempat yang rumit dan berukuran tinggi. Hingga petang hari Sky masih terperangkap di sana.
"Bagaimana ini? Aku tidak bisa keluar..."
Omega manis itu kelelahan berjalan kesana kemari. Ia pun berjongkok dan membenamkan wajahnya ke lutut. Sky ingin menyalahkan diri sendiri yang bersikap kekanak-anakan dan tak mau menemui Sam. Selain karena tidak ingin mengganggu, Sky juga masih teringat dengan kejadian malam itu saat Felix mencium alpha-nya.
"Jika aku berteriak apa akan ada yang dengar?"
Sky berdiri dan mengumpulkan sisa tenaga yang masih dimiliki untuk berteriak minta tolong. Meski menurutnya mustahil karena semua pelayan pasti sibuk menyiapkan makan malam, Sky tetap mencobanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Smile Has Left Your Eyes | SeungJin
FanfictionSeungJin aboverse Seorang pemuda bernama Sky menjadi pelayan di kastil keluarga Willard. Di sana ia harus melayani Sam Harrison Willard, seorang alpha misterius yang membuatnya berdebar-debar. ⚠️ BxB 27 Juni 2023 s/d ??? © 2023 by hwangsoul