Kisah Janda Muda Dan Anak-anaknya [Tamat]

Bab 12

Beri Penghargaan Kepada Penerjemah dengan klik tanda ⭐ Sebelum Membaca! Terimakasih.

Bab 12. Pembukaan.

Berkat kebangkitan Nora yang aman, awan perang suram yang menyelimuti istana semakin terangkat. Hal itu wajar saja, mengingat dampak yang akan terjadi jika dia melakukan kesalahan.

Berkat hal besar yang disebut reformasi agama, pergulatan dengan perpecahan internal cukup memusingkan. Raja Bayezit dan Pangeran Ali berusaha mengirim utusan terpisah ke kekaisaran mengenai masalah ini. Tapi aku menghentikan mereka. Tepatnya, aku bertemu langsung dengan Pangeran Ali dan merundingkan semua ini.

"Saya akan bertanggung jawab dan menyimpulkan dengan jelas bahwa keluarga kerajaan Safawi tidak bertanggung jawab atas upaya meracuni Pangeran Nuremberg. Karena saya sudah tahu betul siapa dalangnya. Sebaliknya, saya akan menyalin buku bahasa resmi 'Teori Tuduhan' yang beredar di sini. Bisakah Anda memberi saya satu?"

"Jika Anda mau melakukan itu, bagaimana Anda bisa tahu tentang rasa terima kasih saya dan tentang buklet itu?"

Percayakah kamu kalau kubilang aku datang dari masa depan? Fakta bahwa mantan pendeta yang telah dikucilkan dari ordo keagamaan, datang ke Safawi dan membagikan pamflet yang memprotes absurditas ordo keagamaan yang tidak tahu malu adalah fakta yang baru muncul ke permukaan sampai lama kemudian. Segera setelah fakta ini diketahui, perang dingin besar - besaran dimulai antara kekaisaran kami dan Safawi, dan buku tersebut tidak pernah memasuki wilayah kekaisaran.

Aku tersenyum dan menatap mata cokelat jernih Pangeran Ali.

"Anda tidak berpikir saya akan membiarkan Vatikan mengalami keadaan yang sama yang membuat anak-anak saya mengalami rasa malu yang tak terkatakan."

"Tetapi Nyonya, kekaisaran dan tempat ini berbeda. Jika brosur itu mulai beredar di ibukota kekaisaran, Tahta Suci, apalagi keluarga kekaisaran, tidak akan tinggal diam. Bahkan jika kaisar memberikan izin diam-diam atas nama penguatan kekaisaran. Dia tidak akan maju untuk membantu. Anda mungkin berada dalam bahaya besar."

"Saya tahu, tapi saya sangat berharap pada bangsawan yang sama."

"Bangsawan? Tapi mereka...."

"Para bangsawan kekaisaran tidak pernah menduduki tingkat hegemoni teratas karena mereka terjebak di antara kekuatan gereja dan kekuatan kekaisaran. Anda tahu betul bahwa setiap perjuangan untuk hegemoni memerlukan pembenaran. Menurut pendapat saya, para bangsawan adalah lebih penting dari ini. Saya tidak bisa memikirkan alasan yang lebih baik. Terlebih lagi, keluarga Permaisuri sendiri, Duke Nuremberg, saat ini bersekutu dengan keluarga Neuwanstein. Jika kita mengetahui siapa dalang di balik percobaan peracunan pewaris tunggal dari Keluarga Nuremberg, ya, sang duke. Saya rasa dia tidak akan tinggal diam."

Nora mungkin tidak berpikir begitu, tapi aku yakin. Duke Nuremberg tersiksa oleh penyesalan atas masa lalu dan rasa kasihan yang tak terlukiskan terhadap putranya, sehingga jika ia mengetahui putranya hampir dibunuh oleh seseorang di gereja, ia tidak akan pernah tinggal diam.

Dalam hal ini, merupakan suatu keberuntungan besar bagi kami untuk dapat mengungkap identitas racun yang digunakan dalam insiden ini. Entah itu Cantarella, atau dalang sebenarnya adalah Kardinal Richelieu atau orang lain, otoritas gereja telah menyentuh sesuatu yang seharusnya tidak disentuh.

Sedangkan untuk memperkuat otoritas kekaisaran, sebenarnya, itu tidak lebih dari jebakan palsu. Salah satu posisi terbesar kaisar kekaisaran, yang terus berlanjut sejak berdirinya negara, adalah legitimasi nominalnya sebagai pelindung agama.

Tidak peduli seberapa keras mereka saling mengawasi dan memperebutkan kekuasaan, jika salah satu dari mereka jatuh, yang lain juga akan menjadi lebih lemah. Dengan kata lain, jika keruntuhan otoritas agama terjadi di dalam kekaisaran, hal ini secara alami akan mengakibatkan melemahnya kekuasaan sementara Paus dan kekuasaan kekaisaran, dan sebagai akibatnya, para bangsawan besarlah yang akan mendapatkan keuntungan.