Chapter 7

3 1 0
                                    

Sambil merenggangkan tubuhnya Ji Ha menguap begitu besarnya, matanya sedikit mengeluarkan air mata menandakan bahwa Ji Ha masih sangat mengantuk karena dirinya yang baru tertidur beberapa jam sebelum matahari memancarkan sinarnya.

Tok tok

Ketukan pintu pagi itu cukup membuat Ji Ha kaget di tengah lamunannya dan nyawa yang belum sepenuhnya terkumpul.

Tok tok

Sekali lagi ketukan pintu itu berbunyi. Ji Ha berjalan dengan lemas menuju pintu dengan bertanya-tanya siapa sekiranya orang yang membuatnya harus membukakan pintu kamarnya. Ji Ha memutarkan kenop pintu dan menarik pintunya hingga terbuka cukup lebar. Seorang Perempuan dengan kaos pendek, celana ketat hitam serta sepatu olahraga berwarna hitam yang tak asing bagi Ji Ha. Mata Ji Ha naik melihat rambut Perempuan yang diikat cukup tinggi itu, "Ayo olahraga! Aku dengar Juda main bola basket lagi di taman lapangan. Yuk nonton!" ajak Rana dengan ceria

Minggu pagi yang cerah tidak menjadi minggu yang cerah baginya, matanya terlalu mengantuk, jiwa dan raganya justru menarik Ji Ha untuk kembali ke Kasur. Ji Ha hanya terdiam dengan mata sedikit terpejam, dirinya mengulur-ulur waktu dan memasang ekspresi lelahnya agar Rana tidak mengajaknya lagi. Namun rupanya Rana tidak tergoda dengan ekspresi Ji Ha melainkan memaksa Ji Ha untuk segera merapikan dirinya.

"Ayo Ji Ha! Aku tunggu di teras depan?" ucap Rana.

Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, Ji Ha kembali masuk ke dalam kamar dan segera mengganti bajunya dan menyusul Rana yang menunggunya di teras Kost-an. Mereka berlari kecil menuju taman sambil mengobrol. Segala hal di obrolkan yang berbau Kpop, mereka obrolkan selama berolahraga. Mulai dari Idol kesukaan mereka, alasan mereka menyukainya, bagaimana mereka bisa menyukai Kpop. Dan, barang-barang official seperti Album, Lightstick, dan lain-lainnya.

Rana cukup terkejut, mendengar Ji Ha memiliki segala macam barang official dan selalu mengikuti acara, seperti, Konser, tanda tangan album, dan lain-lainnya. Bahkan, Ji Ha masih memikirkan konser idol grup nya yang akan datang di hari kepulangannya.

Ji Ha juga membicarakan konser yang akan datang, bersama Rana. Rana juga mulai menyiapkan uangnya untuk ke Jakarta dan menonton konser tersebut. Rana sudah biasa pulang-pergi dari Jakarta dan Kembali ke Jogja hanya untuk menonton konser idola nya. Jadi, Rana sudah bisa mengatur waktu untuk ke acara tersebut.

Ji Ha meminta saran itu kepada Rana. Tapi, Rana menggelengkan kepala. "Sepertinya tidak akan bisa, kalau kamu ikut konser. Kamu harus memilih salah satu dari dua rencana itu. Kalau aku jadi kamu, aku lebih memilih pekerjaan ku. Karena pekerjaan sangat susah di dapatkan, kalau menonton konser, bisa lain kali. Kesempatannya masih ada" itulah jawaban Rana, sembari duduk menonton Juda yang fokus menghadang lawannya, agar bola yang di pantulkannya, tidak masuk ke dalam ring.

Mendengar jawaban Rana, ada benarnya. Apalagi, atasan Ji Ha sudah memberikan banyak kepercayaan kepada Ji Ha, dan Ji Ha tidak pernah mengecewakan atasannya. Kalau Ji Ha meminta izin untuk menonton konser, itu bisa di bilang egois, dan atasannya akan berfikir, 'Apakah 2 bulan tidak cukup untuk nya?'.

"Aku beli air dulu ya" ucap Rana

Ji Ha mengangguk kecil dan kembali merenungkan pikirannya tadi dan tersadar bahwa lapangan sudah agak kosong. Semua pemain terlihat sedang beristirahat. Tiba-tiba saja suara pria memanggil nama Ji Ha. Pria dengan keringat di tubuhnya terlihat sangat membasahi kaos yang digunakannya dan sinar matahari memberikan sinarnya dengan sangat terang hingga menyilaukan mata Ji Ha.

Juda duduk di samping Ji Ha, "Jadi, gimana? Ajakan aku yang waktu itu?"

"Hm?" Ji Ha terkejut dengan pertanyaan Juda. Butuh beberapa detik membuat Ji Ha ingat bahwa Juda pernah mengajak nya untuk jalan minggu ini.

[COMPLETE] [REUPLOAD] [REVISION VER.] Kost-an FangirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang