~End~BL~2 Novel Gabung 1: Yíng chè shì xuě & Líng xīn

Bab 16 Kemarahan

Bab 16 Kemarahan

Begitu tangan gadis itu dilepaskan, tubuhnya langsung terhuyung, pergelangan tangannya memerah, dan tulang-tulangnya seperti remuk tadi, rasa sakit yang menusuk sungguh sangat menakutkan.

“Jangan takut, aku di sini,” Wei Yao menoleh dan berkata dengan lembut kepada gadis itu.

Begitu matanya kembali ke wajah Xing Ming, matanya menjadi dingin.

“Saya menyambut Anda untuk datang dan bermain, tetapi jika ada hal lain, saya ingin Anda pergi.”

“Atau… keluar.” Wei Yao menoleh dan berbisik di telinga Xing Ming.

Meski suaranya direndahkan, hanya mereka berdua yang bisa mendengarnya.

Namun bentuk mulut itu diperhatikan oleh banyak orang di sekitarnya, Wei Yao menyuruhnya pergi.

Benar saja, Wei Yao masih membenci Xing Ming, musuh bebuyutannya.

Meskipun saya akan menikah, saya masih sangat membencinya.

Tapi di tempat Xing Ming, Wei Yao menyuruhnya pergi, dan wajahnya tanpa ekspresi, seperti boneka tiruan di etalase toko, yang tidak akan marah tidak peduli betapa provokatifnya dia.

Beberapa orang di sisi Wei Yao bergidik di dalam hati. Melihat wajah tampan dan maskulin Xing Ming, mereka tidak lagi terlalu menghargainya. Mereka hanya merasa bahwa dia adalah orang yang menakutkan.

Xia Qiran dan yang lainnya sudah terbiasa, dan Xing Ming dilahirkan dengan sedikit fluktuasi emosi.

Anak-anak ini tidak peduli, setiap orang memiliki emosinya masing-masing.

Xia Qiran duduk di sofa, menepuk kursi di sampingnya: "Mengapa kamu berdiri, duduk dan bermainlah perlahan."

Wei Yao menatapnya, dengan tatapan provokatif ditiup angin musim semi, dan Xia Qiran menyipitkan matanya sambil tersenyum, hanya wajah Wei Yao, sungguh membuat orang senang melihatnya kapan saja.

Bagaimanapun, orang yang menikah dengannya bukanlah dirinya sendiri, tetapi Xing Ming, dan seperti Xing Ming, dia sama sekali tidak peduli apakah Wei Yao sedang bermain atau tidak, dan berapa banyak orang yang bersamanya.

Xia Qiran mengambil gelas anggur kosong, menuang segelas anggur untuk dirinya sendiri, menundukkan kepala dan meminumnya, lalu berkomentar: "Tidak buruk."

Wei Yao melepaskan dagu Xing Ming, wajah gadis itu jelek sekarang, Wei Yao tahu bahwa pihak lain benar-benar ketakutan.

“Kalian berdua bawa dia kembali.” Wei Yao memanggil dua orang dan meminta mereka untuk mengambil gadis itu kembali. Dia akan merawat kekasih kecilnya secara khusus.

“Jangan terlalu banyak berpikir setelah kamu kembali, tidak ada yang berani menyentuhmu, kecuali dia tidak ingin hidup lagi.”

Semua orang tahu untuk siapa kata-kata ini dimaksudkan.

Xing Ming berbalik dan duduk di sebelah Xia Qiran. Xia Qiran berbalik dan menuangkan segelas anggur untuknya. Xing Ming tidak mengambilnya, seolah-olah dia tidak berniat meminum anggur Wei Yao.

Wei Yao melihat sekeliling. Semua orang langsung merasa canggung karena kehadiran Xing Ming. Ada begitu banyak tamu tak diundang di pestanya, yang mengganggu kesenangan semua orang.

“Kalian pergi ke rumah sebelah untuk bermain, jadi kalian tidak perlu tinggal di sini.” Jika dia terus seperti ini, Wei Yao tahu bahwa semua orang tidak bisa santai, jadi dia meminta semua orang untuk pergi ke rumah sebelah. .

“Bos, kalau begitu kamu…” Lin Tian melirik Xue Tong yang ada di sampingnya Orang ini baru saja menghentikannya, mencegahnya pergi ke tempat Wei Yao.