14

1.5K 127 2
                                    

Happy reading





  "Jake dikeluarin dari sekolah?" kaget Seungmin sembari mengusap usap rambut Jake yang sedang cuddle dengannya. Jay mengangguk dan dia menonton papanya dan Jake sambil makan kentang goreng. tadi Jake diantar pulang dulu baru Jay kembali. dia minta maaf kepada Taeil dan lalu mengambil semua barang barang Jake disekolah.

Yeonjun sempat menghampiri Jay dan memberikan satu kotak besar isi makanan manis, seperti permen, cokelat cokelat, dan yang lain lain. semua itu untuk Jake. Jake sekarang bergelung seperti anak kucing dipelukan Seungmin sambil ngemil cokelat. dia terlihat senang. 

pemuda Park yang makan kentang goreng bikinan papanya itu terheran heran kenapa Jake tadi berani sekali membentak bentak kepala sekolah dan Heeseung. saat dia keruangan kesehatan pun dia melihat Yeri dan kata Yeonjun, Jake lah yang menyerang Yeri. 

dan sekarang pemuda manis itu terlihat sangat polos dan lucu seperti anak kecil. emosinya lenyap sejak sampai dirumah tadi. dan sejak dikasih cokelat, Jake jadi makin senang dan asyik bermain main dengan jarinya sambil makan. minta dipeluk sama Seungmin. 

Seungmin sih senang senang saja. kayak dapat anak manja. Jake kadang mendusel duselkan wajahnya diceruk leher Seungmin seperti anak bayi. Seungmin tertawa gemas dan mengeratkan pelukannya pada Jake. "Pa, kapan kita pergi dari sini?" tanya Jake pelan. 

"Sabar dong sayang, lusa kita berangkat kok. okay?" 

"Hmm.." 

______________________________

  dua hari kemudian. Jake memandang sekitarnya. dia sudah lama sejak terakhir kali kebandara. terakhir saat dia turnamen tenis dijepang. itu pun sudah hampir empat tahun yang lalu. beda dengan Jaeyun yang sering bolak balik keluar negeri untuk olimpiade. mereka saja jarang kembali keaustralia. 

Jay menggandeng Jake dan menuntunnya menuju ruang tunggu setelah selesai urusan check-in, imigrasi, dan memasukkan bagasi kedalam pesawat. bawaan mereka dikabin tidak banyak. Jay hanya membawa ransel yang agak besar yang isinya pakaiannya dan Jake untuk dipesawat. sedang Jake hanya membawa tas berukuran sedang berisi camilan dan hadiah dari Yeonjun yang belum habis sampai sekarang. 

"Jake, kau senang?" tanya Jay pelan sembari mengelus elus rambut Jake dan memainkan pipi Jake. Jake mengangguk angguk dan menatap sekelilingnya sambil menunggu panggilan menuju pesawat mereka. lalu lintas bandara incheon hari ini cukup padat. "Aku tidak pernah keamerika sebelum ini.." 

yang dominan mengangguk angguk dan masih mengusap usap rambut Jake. mereka hanya berangkat berdua. Jeongin dan Seungmin akan menyusul seminggu kemudian, jadi mereka berdua harus mandiri hari ini. kalau Jay sih sudah biasa berangkat keamerika sendiri sejak tahun lalu. jadi dia bisa fokus untuk mengurus Jake selama penerbangan yang cukup lama itu. 

dari korea menuju Washington D.C  itu sekitar 14 jam 5 menitan. jadi Jay harus memastikan Jake baik baik saja dipenerbangan selama itu. mereka duduk diruang tunggu hampir setengah jam. karena bosan Jake sempat membeli bento untuk dimakan dipesawat nanti. 

saat dia kembali dan sedang memasukkan empat kotak bento kedalam tasnya, panggilan kepada penumpang pesawat korea-amerika berbunyi dan Jay langsung mengajak Jake pergi kegate 5. disana dia menunjukkan boarding pass dan passport miliknya dan Jake yang sudah dicap, baru dia membawa Jake melewati garbarata masuk kedalam pesawat. 

mereka duduk dikursi business class. bersebelahan. jadi dibagian tengah antara kursi mereka bisa dibuka tutup dan samping sampingnya juga bisa dibuka tutup. jadi bisa membentuk sebuah bilik kecil. lumayan lah luasnya. jadi Jake bisa meluruskan kaki dengan tenang selama perjalanan. 

"Kenapa beli bento tadi? kan sudah disediain makan dari pesawat Jake" tanya Jay sambil menarik tutup antara kursi dia dan Jake, lalu menggesernya jadi kursi mereka menyatu. Jake menyandar kepada Jay dan nyengir lebar. "Aku kan nanti gampang lapar" ujarnya. Jay terkekeh dan mengangguk angguk. 

ketika pesawat siap untuk take-off. Jake memandang jendela dan memperhatikan lamat  lamat pemandangan keluar. akhirnya dia bisa pergi dari sini. dia akan pergi ketempat dimana tidak ada orang yang mengenalinya. 

'Selamat tinggal, semuanya' 

____________________________

  pesawat landing pada tengah malam. mereka soalnya kemarin naik pesawat siang jadi sampai dibandara Washington jam tiga lewat lima menit. tepat waktu. Jay yang sedari awal penerbangan rusuh mau ngurusin Jake sudah tertidur setelah makan malam dipesawat. Jake tidak tidur karena dia begitu pesawat lepas landas dari korea dia tidur sampai waktu makan malam.

"Kak Jay, bangun kak, kita sudah sampai" bisik Jake sembari menjawil bahu Jay. Jay membuka matanya dan mengangguk angguk sembari menguap. Jake tersenyum tipis dan menyerahkan tisu basah untuk membersihkan wajah. "Seat beltnya pasang kak" Jake menepuk paha Jay sebelum dia duduk tenang lagi. 

yang dominan sudah mengumpulkan nyawanya dan sekarang sibuk memasang seat beltnya sementara Jake pindah mengemil permen lollipop sembari menatap keluar jendela. gemerlap malam benua amerika sangat lah indah tadi saat melihatnya dari atas. sayang Jay ngorok dari tadi. 

pesawat landing dengan mulus dan dengan anggun memutari lintasan untuk melambatkan lajunya dan perlahan pesawat parkir dengan rapi. Jay melepas seat beltnya dan seat belt Jake. lalu dia memastikan tidak ada barang yang tertinggal. tapi mereka duduk diam saja dan membiarkan penumpang lain yang turun lebih dahulu agar mereka bisa lebih leluasa mengambil barang diatas. 

setelah pesawat mulai sepi baru Jay menarik Jake berdiri dan menurunkan ranselnya. lalu menggandeng Jake keluar dari pesawat melewati garbarata dan menuju ruang pengambilan barang. Jake mendorong troli yang memang disediakan saat Jay menumpuk koper koper mereka disana. setelah itu Jay lah yang mendorong troli dan mereka melangkah menuju petugas imigrasi lagi. 

setelah kelar semua baru mereka keluar dan menunggu sepupu Jay yang akan menjemput mereka. Jake merapatkan jaket yang dikenakannya. udara malam cukup dingin. dia tadi kedinginan didalam pesawat. sebenarnya ingin membangunkan Jay, minta peluk. tapi gak tega karena Jay terlihat sangat lelah. 

sekarang jika waktu korea jam tiga malam. tapi jika diamerika ini jam satu malam. waktu korea lebih cepat tiga belas jam dari amerika. jadi jika dikorea hari ini hari rabu, maka diamerika ini masih hari selasa. Jake menghembuskan nafasnya. asap keluar ketika mereka bernafas. sekarang sudah akhir musim gugur. 

setengah jam mereka menunggu dengan tubuh sedikit gemetar, mobil milik sepupu Jay merapat kepelataran bandara dan gadis tomboy yang tingginya sama seperti Jay turun. dia mengangkat koper koper itu bersama Jay dan menyuruh Jake masuk kedalam mobil yang hangat karena heater sudah dinyalakan.

setelah kelar semua, baru Jay dan sepupunya masuk kedalam mobil. nama gadis itu Yoo Jimin. panggilannya Karina. dia sama seperti Jay, orang tuanya korea dan tapi dia lahir diamerika (Karangan doang loh ini). Jake sempat berkenalan dengan gadis yang mengebut dijalanan yang lengang.

Jake dalam diam memperhatikan pemandangan disekitarnya. ini sekarang bukan korea lagi. tapi dia sudah diamerika. tidak ada orang yang mengetahui tentangnya disini kecuali Jay dan Karina. mau tak mau senyum menghiasi wajah Jake. 

sekarang dia tinggal beradaptasi diamerika saja. semuanya pasti mudah karena ada Jay dan keluarga Park yang akan selalu menolongnya itu. 

Tbc

awokwkwk

(END) TWINZ [HEEJAYKE] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang