{BAB 1-5 Latihan 2}

157 14 0
                                    

Boboiboy hanyalah milik monsta
Saya hanya meminjam karakternya saja. Cerita ini murni dari imajinasi saya. Bila ada kesamaan dalam cerita saya maka itu hanyalah kebetulan.

Warning!!: Au, Ooc, No aliens, No robots,hurt, brother, Bahasa campur, Amateur writing, dll

Rate:
13+

Happy readding y'all!

●□●□●□●□●□●□●□●□●□●□●□●□●□●□●□●

BAB 1

-Latihan 2-

Beberapa hari telah berlalu setelah Halilintar dan Taufan mendapatkan tongkat mereka masing-masing, mereka tetap bersemangat berlatih berbagai mantra sihir baru sesuai yang diajarkan oleh Hang kasa. Halilintar bahkan telah meminta untuk mencoba berlatih elemen lain selain elemen petir namun Hang kasa menolak dan mengatakan bahwa ia belum cukup mahir dalam pengendaliannya.

Hari yang masih gelap, hawa yang begitu dingin menyelimuti tubuh, membuat orang malas untuk bangun dari tidurnya. Ditambah lagi saat ini telah memasuki musim dingin, hawa disekitar menjadi jauh lebih dingin dari sebelumnya. Pagi masih buta, matahari belum mengeluarkan senyumannya.

Haliintar telah terbangun, manik ruby miliknya terlihat kelelahan namun hal itu tak menghentikannya untuk bangun dan meregangkan tubuhnya yang kaku, terlihat pula beberapa luka goresan kecil di sekujur tubuhnya. Nampaknya ia mendapatkan semua goresan itu dari latihan sihirnya. Taufan yang berada diseberang kasur milik Hallilintar sontak terbangun begitu mendengar suara panggilan Hang kasa dari arah luar kamar.

"Ayo kalian para bocah bersiaplah, kita akan keluar hari ini" Ucap Hang kasa sembari memegang tongkat sihir miliknya dan membawa sebuah kantong kecil diikat di selangkangan yang entah apa isinya. Halilintar dan Taufan yang mendengar perkataannya menampakkan wajah yang terlihat kebingungan. 'Kita akan keluar?' batin Halilintar yang dipenuhi dengan berbagai pikiran lainnya. Meskipun kebingungan, mereka tetap berjalan keluar dan mengikuti Hang kasa bak anak bebek yang mengiring induknya.

Taufan tak kuasa menahan rasa penasarannya dan membuka mulut. "Anu, Tok? Kemana kita akan pergi? bukannya hari ini kita ada jadwal latihan sihir lagi?? tidak biasanya kita keluar jauh dari rumah pohon begini" Ucapnya sambil memerhatikan langkah kakinya, ia tahu bahwa hutan yang mereka tinggali ini bukan hutan biasa, dengan kata lain, banyak tumbuhan merambat disekitar jalanan yang dapat membuat mereka terjatuh bila tak berhati-hati, itu juga salah satu alasan kenapa Hang kasa tidak memperbolehkan mereka keluar rumah sembarangan.

"Lihat saja nanti" Kekeh Hang kasa iseng yang dibalas dengan keluhan sang bocah bernetra safir itu, ia berjalan dengan perlahan agar kedua bocah dibelakangnya bisa mengikutinya dengan mudah. Halilintar yang sedari tadi melihat sekeliling mulai menyadari bahwa mereka sudah cukup jauh dari rumah pohon. Tumbuhan-tumbuhan disekitar terlihat lebih menyeramkan dibandingkan di dekat rumah pohon, bahkan ada beberapa bunga yang menyerupai sebuah bola mata dan ada pula pohon yang batangnya terlihat sangat aneh.

"Tok, ini dimana? kenapa tumbuhan disini terlihat begitu menyeramkan?" Tanya Taufan yang terlihat gemetar ketakutan, Halilintar yang menyadari bahwa adiknya sedang takut menepuk-nepuk pundak belakang Taufan untuk menenangkannya. Hang kasa merespon pertanyaan Taufan dengan tenang "Tidak apa-apa, kita sekarang berada di sebuah tempat yang dulunya pernah terkena kontaminasi sihir gelap, yang menjadikan tempat yang dulunya hanyalah hutan biasa berubah bentuk seperti sekarang ini." Hang kasa menceritakan hal menyeramkan itu dengan santainya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 14, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

HALILINTAR : The Master Of 7 ElementsWhere stories live. Discover now