Author : Lee Na
Cast : Annisa, Arya, Rizky dan Dewi
Main cast : Agus, Vina, Wisnu, Yuli, Alif, Adam, Rizka, Luna, Winda dll
Genre : Love, family, sahabat
Part 3
..Happy Reading..
"Haruskah aku berlari dari CINTA yang bisa saja ku gapai? Menatap dari kejauhan, menyakiti diri sendiri.."
Nisa
Annisa yang biasa di sapa dengan Nisa atau Nis oleh sahabat dan juga keluarganya, gadis putih bersih, dengan tinggi badan 165 cm, lesung pipi melekat indah di kedua pipinya menghiasi setiap ia mengerakan bibirnya, putri bungsu bapak Agus dari tiga bersaudara, lebih tepatnya, dialah perempuan satu satunya. Sama seperti keluarga Arya, Nisa juga hidup penuh cinta dan kasih dari keluarganya. Sejak tadi ia terus menarik nafas panjang, mengusap-usap dadanya berusaha untuk tenang ia terus berperang dengan batinnya, sesekali ia tersenyum pada mbak Ati yang sedang merias wajahnya, tubuhnya sudah terbalut kebaya putih pilihan ia dan Rizky calon suaminya, ya! Rizky, setelah ucapan Nisa waktu itu, Rizky langsung menelfon orang tuanya memberitahu kabar bahwa Nisa sudah setuju mereka akan menikah, rasanya begitu cepat waktu berlalu, hingga ia dan Rizky sudah selesai pada persiapan pernikahan yang sama sekali tidak ia harapkan.
" Hhaaaaa.." terdengar hembusan nafas berat Nisa, mba Ati tersenyum.
" Memang seperti itu mba Nisa, kita lebih takut dari calon suami, padahal yang akad dia, tapi yang lebih takut dia salah kita hahahah.." ucap mba Ati, Nisa hanya tersenyum pelan.
" Bukan mba, bukan karna hal itu aku gelisah, aku bahkan sudah berulang kali menyakinkan diri untuk hanya memilirkan Rizky.." batin Nisa, mba Ati terus bercerita mengenai ketika pernikahannya dulu, Nisa tidak fokus sama sekali, dalam benaknya, hanya terlintas Arya, bahkan ia berulang kali mencaci maki diri sendiri, karna masih sangat menyukai Arya yang akan menjadi iparnya.
" Kenapa harus sedalam ini.." batin Nisa yang di sertai helaan nafas beratnya.
Bagi semua perempuan hari pernikahan adalah hari yang membahagiakan, dimana setiap wanita akan merasakan debaran yang begitu indah, debaran karna rasa takut, bahagia, tidak sabar, berpadu menjadi satu. Namun tidak bagi wanita berambut hitam panjang sepungung ini rasakan, Nisa hanya berulang kali menghela nafas, merasakan sesak dalam hatinya, menyesali, ya mungkin saat ini lebih tepatnya ia menyesali keputusan yang ia buat ketika sedang marah.
" Tenang Nisa, tenang Annisa, tenang, jangan berfikir untuk melakukan hal yang tidak-tidak.." Nisa seperti sedang bertarung dengan fikiran dan hatinya.
" Nis, kamu cantik banget.." ucap Luna seraya memotret berulang kali wajah Nisa.
" Emang beda, bedaaa.." timpal Luna, Nisa tersenyum pelan.
" Iya kan mba?.." tanya Luna pada mba Ati, mba Ati yang mengerti maksud Luna mengangguk mantap.
" Lebih percaya air wuduk dari pada skincare itu, sesuatu yang mampu di lakukan oleh Nisa mba.." ucap Luna penuh tekanan, ia hanya mencoba mengalihkan fikiran Nisa, Nisa mendelik menatap Luna.
" Dasar! skincare ya, aku pakai skincare juga.." ucap Nisa ketus, Luna tertawa pelan, setidaknya sahabatnya ini harus lebih bahagia hari ini.
" Pengantin baru gak boleh ketus loh.." ucap Winda yang baru tiba.
" Lama amat Win,," pekik Luna, Winda dengan ribuan alasan menjelaskan pada Luna mengapa ia terlambat. Nisa tersenyum menatap dua sahabatnya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destined Part 1
Ngẫu nhiênCinta dalam diam yang mereka jalani berakhir indah, ketika mereka mulai pasrah dan di persatukan tanpa aba-aba.. Arya dan Nisa