Menerima Fakta

185 17 2
                                    

Aku terbangun pagi buta memikirkan apa yang Jonggun katakan semalam, itu rasanya mustahil .. aku memutuskan untuk mengambil air minum di dapur.

Aku melihat pintu belakang rumah terbuka, aku bergumam siapa yang berada dibelakang rumah di jam 2 malam, aku mengintip kearah luar, betapa terkejutnya bahwa Jonggun berada di halaman belakang rumah, aku melihat punggungnya yang penuh luka.

Aku melihat pintu belakang rumah terbuka, aku bergumam siapa yang berada dibelakang rumah di jam 2 malam, aku mengintip kearah luar, betapa terkejutnya bahwa Jonggun berada di halaman belakang rumah, aku melihat punggungnya yang penuh luka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"G - gun, apa yang terjadi? kenapa kamu penuh luka?" tanyaku

"Oh, Sayang? apa yang kamu lakukan malam malam begini?"

Jonggun menoleh dan mendekat ke arahku, bulu kudukku benar benar berdiri, aku takut..

"Hmm? kamu bisa kedinginan loh disini, ayo kembali ke kamar"

Jonggun merangkulku untuk kembali ke kamar, kini Jonggun berada dikamarku

"Gun, ceritakan, kenapa bisa badanmu penuh luka?"

"Anak kecil dilarang mendengar ceritaku" ucap gun sambil berbalik arah, ia ingin keluar dari kamarku

"Kita sudah pacaran kan? semalam kamu menyatakan perasaan padaku kan? ya aku menerimanya! sekarang ceritakanlah, kamu tidak boleh bohong pada pacarmu sendiri"

Jonggun berhenti dan berbalik ke arah ku lagi, kemudian ia duduk di kasurku, mulai bercerita ..

"Sebenarnya saya takut kalo kamu marah sama saya, saya takut kalo kamu gamau ketemu sama saya lagi, sebenarnya tujuan saya kembali ke Jepang adalah untuk pekerjaan, memang benar kalau saya datang untuk menyelesaikan permasalahan kamu dan Ryuhei, tapi tujuan utama saya adalah bekerja"

"Mana ada bekerja sampai sebabak belur itu?"

"Saya seorang Mafia & Yakuza."

Seketika aku terdiam dan mencerna maksud dari Jonggun.

"Huh?? maksudmu?"

"Saya kan memang anak Yakuza di Jepang, saya juga seorang mafia di Korea, pekerjaan saya dominan dengan pertarungan, makannya saya bisa sebabak belur ini, sebenarnya saya baru pulang, saya telah mengurus 10 orang yang mengincar saya tadi"

Aku menampar gun .. "Gun kamu tau ga? pekerjaan kamu itu bahaya tau!"

"Chill, kan emang ini udah tugas saya"

Aku menahan tangisan sedari tadi, aku benar benar tidak tega melihat badan Jonggun luka seperti itu, aku merasa bahwa Jonggun memikul beban yang cukup berat, Jonggun memelukku ..

"Sayang, sudahlah .. tidak perlu menangis seperti itu, saya minta maaf ya, tapi ini pekerjaan saya, jangan khawatir dengan tubuh saya, saya akan beristirahat sampai besok"

Suasananya menjadi sedikit runyam karna kejadian ini, aku merasa kalau aku hanya menjadi beban bagi Jonggun.

"Gun, aku mau tidur, tapi sebelum aku tidur duduklah, aku mau mengobati luka mu itu"

Jonggun mengangguk & duduk dikasur, Aku mengambil alat p3k untuk mengobati Jonggun

"Mungkin ini akan sedikit sakit, bertahanlah"

"Sakit? saya tidak pernah merasa sakit sekalipun"

"Cihh.. iya iya sipaling gapernah ngerasain sakit"

Jonggun tersenyum menandakan bahwa ia senang dgn perbincangannya, aku mengobati Jonggun .. Setelah selesai Jonggun berterimakasih dan pergi keluar

Aku merasa bahwa Jonggun memikul beban yang berat, "Tuhan, permudahlah urusan Gun.." ucapku sambil menahan air mata, meningat luka di badan Jonggun

Aku memutuskan untuk kembali tidur karna aku masih bingung apa yang sudah terjadi semalam & omongan Jonggun, sungguh .. lelaki itu membuatku bingung.

- Keesokan Paginya -

Aku terbangun sekitar pukul 10.00, itu pun karna alarm yang membangunkanku

"Ughh .." Kepalaku terasa berat & pusing, aku tidak bisa beranjak dari tempat tidurku

Samar samar aku melihat hpku yang berada di samping kasurku, aku mengambilnya untuk menelpon ibu, tetapi tiba tiba ada yang mengetuk kamarku

"Bangun (name), sudah jam berapa ini?"

Aku lega mendengar suara itu karna itu adalah suara ibuku, tadinya .. rumahku benar benar hening, saking heningnya hanya terdengar suara mesin AC.

Aku memaksakan diri untuk bangun, namun tidak bisa, kepalaku benar benar pusing, aku membuka pintu kamar & melihat ternyata ibu bersama Jonggun berada di depan pintu kamar

"Hmm .. kenap -" Kepalaku pusing, aku hanya melihat ibu & Jonggun samar samar ..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 14, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tn. JonggunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang