※2※ The University of Oxford

1.7K 131 4
                                    

○●○●○●○

Salju tipis melapisi rumput. Menampilkan putih berkilau diselingi warna kuning cerah muda benderang. Akibat bayangan sang mentari mulai menampakkan diri. Menyinari sebuah kota yang terletak sekitar 90 km dari London dan dialiri Sungai Thames yang tak lain adalah kota Oxford. Kota yang sempat menjadi ibu kota Inggris pada tahun 1642-1646.

Sebenarnya daratan kota Oxford tidaklah begitu luas yakni hanya mencapai 45,58 km²

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebenarnya daratan kota Oxford tidaklah begitu luas yakni hanya mencapai 45,58 km². Cukup dengan berjalan kaki atau mengendarai sepeda saja, seluruh kota Oxford sudah mampu kita singgahi. Yang terpampang nyata gedung-gedung klasik nan berkelas yang masih sangat kental akan nilai historis. Hingga menjadikannya terpilih sebagai lokasi syuting beberapa film. Satu diantaranya yang paling terkenal adalah Harry Potter.

Namun, kecilnya kota ini tak sebanding dengan kemashyurannya, sebab kepopuleran kota Oxford telah menembus seluruh penjuru dunia. Betapa tidak, kota ini mempunyai daya pikat tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Mengingat, salah satu universitas paling fenomenal dan berpengaruh di dunia berada di sini.

The University of Oxford yaitu salah satu maskot andalan Kota Oxford. Universitas ini telah mencetak para cendekiawan taraf dunia, salah satunya adalah Perdana Menteri Inggris, David William Donald Cameron. Gedung universitasnya pun memiliki 38 college yang tersebar di seluruh kota. Sehingga tak heran jika kemudian Oxford dijuluki sebagai "Kota Pelajar". Dan itu mampu membuat Roy berasumsi, mungkin itu alasannya Dion tiba-tiba pindah sekolah yang sama dengan dirinya di Universitas Oxford. Namun berselang beberapa detik, ia menampik seakan menyangsikan atensinya.

"Awal tahun masuk kuliah, kau menolak kuajak sekolah di Universitas Oxford dan lebih memilih terbang ke Amerika untuk mengenyam pendidikan di Universitas Harvard. Lalu, apa alasanmu pindah kemari?" Roy memulai perbincangan setelah keheningan mengusai mereka. Ia menyandarkan punggungnya pada dinding di depan rumah milik Dion. Menunggu orang yang diajak bicara lekas bersuara.

"Kenapa? Apa aku tidak boleh mengecap pendidikan di Universitas tertua kedua didunia?" Gumam Dion enteng masih terfokus pada ponsel pintar digenggamnya. Terlihat acuh tak acuh. Roy yang masih menyoroti pria itu mengerutkan keningnya; merasa tak puas. Sebab bukannya memberikan pernyataan, Dion malah membalas dengan balik bertanya. Dan Roy tahu mulut sahabatnya itu sedang berdusta.

"Aku tidak melarangmu Dion. Kau mau sekolah dimanapun itu urusanmu. Aku hanya penasaran. Aku tahu Universitas Harvard adalah impianmu sejak bangku menengah atas. Dan aku yakin kau punya alasan kuat hingga merelakan begitu saja mimpimu itu." Antara kesal dan penasaran, Roy merampas paksa benda pipih tersebut dari jangkauan Dion. Sukses memusatkan perhatian Dion pada pria yang tengah mengenakan sweater abu dibalut dengan jas biru dongker. Ditambah memakai topi warna senada serta kacamata bulat yang sangat pantas melekat ditubuh Roy. Tak bisa menyangkal, pria itu terlihat fashionable dengan selera bukan main.

 Tak bisa menyangkal, pria itu terlihat fashionable dengan selera bukan main

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Black BeatlesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang