chap 01. with the rain

1.5K 90 1
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

. . . . ☆ . . . .


Seorang anak laki laki tengah terduduk di sebuah ayunan taman, di temani derasnya hujan dan percikan percikan air yang mengguyur membasahi tubuh kecilnya tersebut.

Dia terus menatap kosong dengan lamunannya memandang lurus kearah depan dengan sesekali juga dia menggoyangkan ayunan tersebut bergerak menggunakan kakinya.

Dia adalah Naralendra Farasya, seorang anak laki laki berusia 14 tahun yang saat ini masih berada di bangku kelas 2 SMP sekolah menengah pertama.

Saat itu tiba tiba ia merasa hujan deras yang terus menerpa dirinya itu menghilang dengan munculnya sebuah bayangan dibalik dirinya, segera ia mendongakkan kepalanya dan melihat sebuah payung sedang menutupi melindungi dirinya dari hujan itu.

Lendra juga menatap ke arah samping, ada seorang anak kecil laki laki sedang berjinjit mengangkat payung demi membuat dirinya tidak terkena hujan, dia memakai mantel atau jas hujan berwarna biru dan sepertinya anak itu baru kembali dari sekolah.

"Hujan hujanan nanti sakit" tegurnya menatap Lendra dengan tatapan cemas.

Lendra hanya terdiam dengan perasaan malas, dia membalikan badannya kembali meluruskan pandangannya bersikap acuh pada ntah siapa yang saat ini berada disisinya.

"Kakak lagi ada masalah ya?" Kemudian dia bertanya lagi, Lendra masih berdiam dengan sikap acuhnya berharap anak itu pergi karena jengah dengan dirinya.

"Kalo kata abang kita punya masalah di pendem itu nanti jadi gila loh, kakak mau jadi gila ya?"

Entah mengapa Lendra merasa dari ucapan tersebut berhasil membuat fikiran dia kembali, dia menahan tawa di sela selanya yang tengah bersedih menengok kearah samping yang masih terdapat anak itu setia memayungi lendra.

"Kalo iya gimana?" Jawab Lendra sedikit menggoda sembari bertanya ini dengan menggunakan ekspresi jahilnya.

"Wahh parah, padahal kakak ngomong sama pohon apa ngomong sendiri aja udah di anggap gila. Malah ini punya masalah di pendem pengen gila yang versi gimana" dia terlihat menjawab lalu menggelengkan kepalanya.

"Hahaha kamu lucu" tawa Lendra menutupi mulut menggunakan punggung tangannya.

Lendra berdiri dan mengambil alih payung yang di pegang oleh anak itu, ternyata dia lebih pendek dan kecil dari dirinya, mungkinkah anak ini masih SD?

"Kakak kalo ada masalah mending cerita sini deh, aku dengerin kok janji biar kakaknya lega" ucapnya.

"Okeyy, kita kesana ya biar bisa sedikit berteduh" Lendra menunjuk kesebuah tempat dimana anak itu mengikuti arah tangan Lendra.

Dia tersenyum sangat manis menunjukkan gummy smile yang terdapat indah rapi deretan giginya tersebut, lendra bahkan sampai merasa gemas hanya karena senyuman itu.

For Rezovan - Nosung [ End ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang