Disebuah ruangan serba putih terdapat seorang gadis yang terbaring diatas hospital bed dengan infus yang terpasang pada tangan kanannya.
Perlahan mata itu mulai terbuka dan padangan pertama yang ia lihat adalah 6 orang yang mengisi ruangan tersebut.
Ia menyeringit heran. Mengapa ia dirumah sakit? Bukannya ia ada di UKS?
Banyak pertanyaan yang muncul dibenak Rose.
Flashback on
1 jam kemudian Rose tersadar dari tidurnya. Alaska yang melihat itu langsung bangkit dari duduknya dan menuju Rose.
"Ada yang sakit? Mau kerumah sakit aja?" Tanya Alaska khawatir.
"Enggak ada yang sakit" Ujar Rose seraya tersenyum tipis.
"Yang lainnya mana?" Tanya Rose yang melihat sekeliling ruangan UKS.
"Lagi makan siang, kalau Vier sama Leo gue gak tau dimana" Jawab Alaska dengan jujur.
Sudah beberapa lama Alaska dan Rose mengobrol bersama tiba-tiba Alaska melihat darah yang keluar dari hidung Rose, juga perban pada kedua tangannya yang sudah berwarna merah.
"Rose, hidung lo berdarah, tangan lo juga ngeluarin darah lagi" Panik Alaska seraya mengambil tissue dan membersihkan darah yang keluar dari hidung Rose.
Namun darah itu tidak berhenti keluar, itu berhasil membuat Alaska sangat panik.
Rose hanya diam saja, ia sudah pasrah dengan hidupnya. Sungguh, gadis itu seperti tidak memiliki tujuan hidup saat ini.
Tok tok
"Hai guys, Rose gue bel--" Ucapan Gio terhenti saat melihat keadaan Rose.
"Rose" Teriak mereka berbarengan dan mengelilingi Rose.
"Rose, kenapa bisa gini" Tanya Leno panik. Rose hanya membalas dengan senyuman tipisnya.
"Aku gapapa kok, ini biasa aja" Ujar Rose dengan tenang, walaupun ia merasa tubuhnya sangat lemah dan matanya yang ingin tertutup.
"Gapapa gimana!? Ini kondisi tubuh lo udah lemah banget" Ujar Rafa yang juga ikut panik.
"Aku gapapa, jangan khawatir" Setelah mengatakan itu Rose pun langusng pingsan di pelukan Alaska.
"Siapin mobil" Sentak Alaska, lalu membawa Rose.
Setelah itu mereka pun menuju rumah sakit. Gio juga sudah menghubungi Leo dan Vier.
Flashback off
"Sekhawatir itu sama aku? Kasian banget lihat mereka" Gumam Rose yang hanya didengae oleh dirinya sendiri.
Tiba-tiba Leno tersadar dan melihat Rose yang sudah membuka matanya.
"Rose, ada yang sakit? Mana yang sakit? Pipi? Hidung? Tangan atau apa?Lo mau apa? " Tanya Leno dengan bertubi-tubi yang membuat Rose tersenyum tipis.
"Aku gapapa kok, gak ada yang sakit. Aku cuma mau kalian tetap sama aku dan jangan tinggalin aku, itu aja udah cukup" Jawab Rose dengan tulus yang membuat Leno tersenyum.
"Iya kita gak bakalan ninggalin lo"
Karena Leno dan Rose yang terus berbincang-bincang, yang lainnya pun ikut terbangun dan langsung menuju tempat Rose.
"Rose lo udah sadar?" Tanya Gio yang membuat Rafa memukul kepala Gio.
"Ya udah sadar lah bego. Emangnya yang lo lihat sekarang apa? Aneh banget" Ujar Rafa yang kesal dengan pertanyaan tidak masuk akal Gio.
"Ya maaf, kan gue cuma mau basa basi" Ucap Gio seraya menyengir.
"King, sini" Panggil Rose tiba-tiba yang membuat suasana menjadi hening.
Vier yang melihat Rose memberikan tempat agar dirinya dapat duduk di samping gadis itu, langsung mendekat ke arah Rose.
"Gak ada yang sakit kan?" Tanya Vier pada Rose yang dibalas gelengan lucu oleh Rose.
"Kita keluar dulu ya, mau cari makanan" Celetuk Alaska lalu segera keluar diikuti oleh Gio, Leno, Rafa.
Tersisa lah Leo, Rose, dan Vier. Suasana menjadi hening hingga tiba-tiba Rose memanggil Leo.
"Kak Leo, ayo duduk disini" Ujar Rose yang menepuk tempat kosong yang masih tersisa.
Dan sekarang Rose berasa di tengah-tengah kedua pemuda tersebut.
"Kalau aku sembuh, aku mau ke pantai sama kalian" Ujar Rose yang langsung mendapatkan tatapan bingung.
"Soalnya aku mau buat kenangan-kenangan tentang persahabatan kita"
"Persahabatan kita seru banget ya, kalau gak ada yang bertengkar"
"Aku suka kalau geng motor lain gak cari masalah sama kita"
"Mereka jahat ya, padahal kita gak usik mereka"
"Aku pengen deh ngerasain jadi bintang"
Begitulah kira-kira ucapan-ucapan yang keluar dari mulut Rose, namun kalimat terakhir yang ia katakan langsung mengundang tatapan bingung dari Vier dan Leo.
"Kenapa lo mau jadi bintang?" Tanya Vier pada Rose.
"Soalnya aku mau penerang bagi orang yang merasa sendiri atau sedih"
"Kenapa gak mau jadi bulan? Bulan lebih terang" Tanya Leo yang mulai penasaran dengan topik yang dibahas begitupun Vier.
"Soalnya aku cuma mau jadi bintang yang indah dan menjadi penerang bagi orang yang rindu aku nanti, juga sedih mungkin" Jawab Rose. Sungguh jawaban gadis itu membuat Vier dan Leo tertegun mendengar nya.
Mereka tidak bodoh untuk tidak mengetahui apa maksud Rose.
"Aku boleh dipeluk kalian gak?" Tanya Rose, tanpa mendapat kan jawaban, Vier dan Leo langsung memeluk Rose.
Sudah lama sekali mereka tidak berpeluk.
Setelah sekian lama, mereka dapat merasakan pelukan hangat yang membuat mereka menjadi tenang.
Tanpa mereka sadari ada empat pemuda yang menyaksikan itu. Mereka tersenyum haru melihat moment dalam ruangan rawat itu.
"Kebahagiaan itu sederhana ya" Ujar Alaska yang hanya mendapat anggukan.
"Ayo kita gabung" Ujar Gio yang langsung membuka pintu.
"Wah parah, pelukan gak ngajak-ngajak" Ujar Leno sok dramatis.
"Sini kak" Ujar Rose,mereka pun langsung memeluk Rose dengan erat.
Rose adalah gadis yang beruntung.
Diperlakukan layaknya seorang ratu.
Banyak orang yang menyayangi diri Rose.
Tidak akan terlupakan moment pelukan hangat ini.
Para perawat maupun pasien yang melewati ruangan Rose juga ikut terharu menyaksikan apa yang mereka lihat.
Sampai ada yang memotret mereka.
Kebahagiaan itu sangat sederhana.
Pelukan dapat menghangatkan seseorang.
Persahabatan mereka tidak akan terlupakan.
Persahabatan 6 orang yang juga terdapat seorang gadis polos yang membawa kecerahan bagi 6 orang itu.
Tanpa gadis itu, suasana sekarang tidak mungkin terjadi.
Jangan lupakan effort gadis itu yang ikut serta dalam dunia geng motor.
Gadis polos yang tangguh dan berani.
Tak mengenal takut.
𝘽𝙚𝙧𝙨𝙖𝙢𝙗𝙪𝙣𝙜......
𝙈𝙖𝙖𝙛 𝙟𝙞𝙠𝙖 𝙖𝙙𝙖 𝙩𝙮𝙥𝙤/𝙠𝙚𝙨𝙖𝙡𝙖𝙝𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙩𝙖.
![](https://img.wattpad.com/cover/340493497-288-k185918.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙌𝙪𝙚𝙚𝙣 𝙍𝙤𝙨𝙚𝙧𝙮 𝘾𝙝𝙖𝙧𝙡𝙤𝙩𝙩𝙚 (On Going)
Acak𝐌𝐞𝐧𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐠𝐚𝐝𝐢𝐬 𝐩𝐨𝐥𝐨𝐬 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐫𝐧𝐚𝐦𝐚 𝙌𝙪𝙚𝙚𝙣 𝙍𝙤𝙨𝙚𝙧𝙮 𝘾𝙝𝙖𝙧𝙡𝙤𝙩𝙩𝙚.𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐬𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐩𝐚𝐡𝐚𝐦 𝐭𝐞𝐧𝐭𝐚𝐧𝐠 𝐤𝐚𝐭𝐚 "𝘎𝘢𝘥𝘪𝘴 𝘱𝘰𝘭𝘰𝘴". 𝐃𝐢𝐚 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠 𝐩𝐨𝐥𝐨𝐬 𝐛𝐚�...