pt 1

534 28 0
                                    

                 
                                       

Cetasss

CetassS

"Maafkan shoyo bibi hiks.. Maafkan shoyo hiks..."

"DASAR! ANAK TIDAK TAU BERTERIMAKASIH! SUDAH NUMPANG TIDAK TAU DIRI!! "-mencengkram erat bahu Hinata

"T-tapi shoyo nggak bohong hiks.. Shoyo nggak punya uang hiks.."

"Ah bohong bibi tau kamu baru gajian kan?! Cepat berikan uangnya! Atau bibi pukul!!" menjambak rambut Hinata

"Hiks.. Nggak ada.. Hiks... "

"HAH?! dasar gak guna!! Kemana uangnya hah? "-kembali menjambak rambut Hinata

"Hiks.. T-tadi d-di jalan uangnya di ambil preman hiks.. Hiks... "

Cetasss-sang bibi kembali mencambuk Hinata menggunakan ikat pinggang

"Agrrrhh!!! Dasar gak guna..! seharusnya saat ayah dan ibumu mati gw biarin lu mati sama mereka!! "

"Hiks.. Hiks.. Maaf.. hiks.. "

"Arghh!! Kemari! "
menarik paksa Hinata dan mendorongnya masuk ke kamar lalu sang bibi menguncinya

"Ahh... S-sakit"Hinata merasakan sakit di sekujur tubuhnya entah sudah berapa kali dia diperlukan seperti ini oleh bibinya

"Nggk ada makan malam buat lu!! Anak sialan! "
Sang bibi pun pergi meninggalkan kamar Hinata.
                                     .
                                     .
                                     .
                                     .
      

    Hinata bangkit lalu ia berjalan mengambil sebuah foto, itu adalah foto ibu dan ayah Hinata dan juga dirinya.
     
    Ia pun merogoh tas yg sedari tadi ia di pundaknya bawa dan mengambil sepotong roti yang ia beli ketika sekolah untuk berjaga-jaga jikalau hal seperti ini terjadi.
    Hinata pun melahap habis roti itu. Hinata memandang foto ayah dan ibunya

"Hiks.. Ibu hiks.. Ayah hiks.. Shoyo capek"
"Shoyo mau kita sama-sama kaya dulu hiks... "
"Shoyo rindu hiks.. hiks.. "

     Hinata menangis sambil memeluk foto ibu dan ayahnya. Ia terus menangis sampai sampai ia merasa lelah dan lalu tertidur.

Tbc.....

Tq
Jgn lupa vote

my Hinata (haikyuu) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang