💞Hujan deras mengiringi Perjalanan Rasenja menuju ke kediaman Atmaja. Gadis itu melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh seolah tidak sabaran untuk segera sampai dan mengadukan semua perbuatan Bejat yang telah Bram lakukan padanya.
Rasenja mencengkeram kuat Setir kemudi berharap dengan begitu segala kecemasan dan rasa sakitnya akan hilang walaupun hanya sekejap. Mobil Pajero sport berwarna sterling silver itu semakin melaju kencang membelah jalan Tol yang cukup lengang oleh lalu lalang kendaraan. Namun tiba-tiba saja rasa pening dan mual mulai menyerang. Pandangannya memburam, Rasenja tak mampu mengendalikan Kemudi hingga membuat Lajunya menjadi tak terkendali dan....
BRUK!
Jantungnya seakan mau copot ketika mobil yang dikendarainya tidak sengaja menabrak seorang pengendara motor yang secara tiba-tiba muncul tepat diperempatan jalan. Rasenja tak sempat menginjak pedal Rem karena laju yang begitu kencang. Ia terkejut dan segera menepikan mobilnya.
"Keluar lo!"
Jantungnya berdebar kencang ketika Sang pengendara motor menghampiri mobilnya dan memukul kaca jendela secara Agresif. Rasenja menarik nafasnya dalam-dalam sebelum memutuskan untuk keluar dan menghadapi pengendara motor tersebut.
"Bisa nggak sih santai aja gausah mukul-mukul kaca?" Ujarnya dengan mimik wajah kesal.
"Enteng banget lo nyuruh gue santai setelah lo nabrak gue? Noh motor Gue rusak!" Pria itu menunjuk ke arah motornya yang masih tergeletak diatas aspal dengan beberapa rangka yang berceceran dijalan.
"Salah sendiri kenapa ngebut. Ini jalan Tol bukan arena balap!" Ketus Rasenja seakan takmau kalah.
"Lo yang nyetir ugal-ugalan bego!"
"Lo yang bego! Ini Jalan Tol khusus mobil bukan motor!"
Telak. Pria itu terdiam sejenak, jika difikir memang posisinya juga salah. Sebagaimana dikatakan dalam Pasal 33 peraturan pemerintah (PP) nomor 15 tahun 2005 yang berbunyi, jalan tol boleh dilintasi dan khusus hanya untuk kendaraan roda empat atau lebih.
"Untung lo cewek! Kalo cowok udah gue sikat lo!" Tunjuk Pria itu tepat dihadapan wajah Rasenja.
"Eh gausah nunjuk-nunjuk bisa!"
Fuck! Umpat cowok itu sambil berlalu kearah motornya meninggalkan Rasenja begitu saja. Senja tak sempat melihat wajah sang pengendara karena Helm Full face yang pria itu kenakan.
Suara deruman mesin motor Gede itu menggema sampai ke rungu Rasenja. Sangat memekakkan telinga. Pria itu sengaja menggemberkan motornya dan mengacungkan Jari tengah sebelum melaju dengan kecepatan yang sangat tinggi.
Bangsat! Maki Senja dalam hati.
Rasenja mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Gadis itu menyandarkan tubuhnya sejenak pada Kap mobil sekedar untuk meredakan perasaan cemas serta kesalnya yang bercampur aduk. Setelah merasa sedikit lebih baik, Gadis itu pun kembali melajukan mobilnya dengan kecepatan Sedang. Takut kejadian Serupa menimpanya kembali. Meski ingin cepat sampai tapi Rasenja harus lebih mementingkan nyawanya dan orang lain.
Selang satu jam kemudian Mobil yang dikendarainya telah terparkir apik tepat didepan halaman rumahnya yang langsung berhadapan dengan pintu utama. Tungkai jenjang berbalut celana jeans berwarna gelap itu segera memasuki rumah yang tidak terkunci.
Darahnya berdesir ketika kedua manik kembarnya berhasil menangkap presensi seseorang yang sangat Ia kenal.
Om Bram?
KAMU SEDANG MEMBACA
PLUVIOPHILE [ Tangisan Dibawah Hujan ]
Fiksi Remaja🚩 "𝘽𝙖𝙜𝙖𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙥𝙚𝙧𝙖𝙝𝙪 𝙠𝙚𝙘𝙞𝙡 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙩𝙚𝙧𝙤𝙢𝙗𝙖𝙣𝙜-𝙖𝙢𝙗𝙞𝙣𝙜 𝙙𝙞𝙩𝙚𝙣𝙜𝙖𝙝 𝙡𝙖𝙪𝙩𝙖𝙣, 𝙗𝙚𝙜𝙞𝙩𝙪𝙡𝙖𝙝 𝙖𝙠𝙪 𝙝𝙞𝙙𝙪𝙥. 𝙬𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙥𝙚𝙣𝙪𝙝 𝙠𝙚𝙩𝙖𝙠𝙪𝙩𝙖𝙣 𝙖𝙠𝙪 𝙝𝙖𝙧𝙪𝙨 𝙩𝙚𝙩𝙖𝙥 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙚𝙣𝙙𝙖𝙡𝙞𝙠𝙖...