Kedua puluh dua

225 59 5
                                    

🦁🦁🦁

"WUHUU PULANG KAMPUNG KITA!" teriak Jennie saat keluar dari ruangan di hari UAS terakhirnya.

Wendy yang berada di sebelahnya itu memutar bola matanya, "Yaelah cuma ke bandung doang 3 jam aja nyampe, gue ke surabaya nih jauh."

"Ya tapi kan bareng Joy, ya sekalian liburan lah Wen," jawab Jennie sambil mengimbangi jalan Seulgi dan Wendy yang terbilang cepat.

Seulgi jadi teringat sesuatu, "Satrio jadi balik bareng lo sama Joy? Balik ke malang kan dia?"

"Belum tau tuh belum ngabarin lagi dia,"

Mereka berencana untuk makan di luar, merayakan kelegaan setelah UAS selesai. Tentunya bersama Joy juga.

"Jennie?" Jennie menoleh ke belakang.

Duh apalagi ni kating??

Kai atau lengkapnya Kaisar tersenyum sambil memberi Jennie buket cokelat dari berbagai merk, "Selamat liburan semester ya, gue mau kasih ini buat lo, apresiasi setelah UAS."

Jennie mengangkat alisnya bingung namun karena mereka masih di koridor kampus, ia terpaksa menerimanya karena tidak ingin membuat keributan.

"Oke, makasih kak." jawabnya simpel.

"Yo mari kak, kita duluan." kata Seulgi dan Wendy bersamaan ke arah Kai dan kompak menarik tangan Jennie.

Setelah mereka cukup jauh, Seulgi dan Wendy pun melepas pegangannya pada Jennie.

"Gila tuh kating gak ada nyerah-nyerah nya ya ngejar lo, Jen." Wendy.

"Tau tuh mana pas UTS juga ngasih makanan, mana di depan papi mami pula." tambah Seulgi.

Jennie mengangkat bahunya sekilas, "Yaudahlah biarin aja, gue juga udah cape sebenernya. Gue cuma takut dilabrak fans-fansnya gegara nolak itu kating, padahal kan emang gue yang gak suka aja."

"Gak akan ada yang berani labrak lo, lo kan kucing galak,"

Jennie menatap Wendy sinis, "Sialan lo!"

"Udah ah ribut mulu, ayo kasian Joy udah nungguin." Seulgi menengahi.

Tak lama, mereka pun sampai di tempat makan dan memesan soto ayam favorit mereka sejak awal masuk kuliah.

"Gi, besok jadinya beli tiket kereta yang jam berapa?" tanya Jennie sambil menyuap nasi dan sotonya. Segar dan nikmat.

Seulgi membuka hp-nya dan memberikannya kepada si kucing, "Nih udah dipesenin sama mami kereta jadwal jam 10, tetep bangun pagi ya lo besok."

"Dih yang kebluk kan lo, gue mah tiap pagi abis bangun gak pernah tidur lagi. Ya kan Joy?"

Joy mengangguk, "Yoi, si paling rajin si paling mandi pertama."

"Lo dibayar berapa Joy belain si kucing montok?"

Jennie memukul sendok ke kepala Seulgi, "Seriusan ege! Gue emang gak mau keabisan aer buat mandi!"

"Anjing, sakit dih malah mukul."

Joy dan Wendy lagi-lagi hanya menggelengkan kepalanya, sudah tidak heran.

print("hello, love!")Where stories live. Discover now