Sorry wattpad kayanya lagi error, tadinya mau nambahin media. Di draft media bisa diupload tapi waktu publish malah ilang🥲
Biar feel dan vibesnya kerasa, boleh banget sambil play lagunya sewaktu ada part now playing 😉 Thank you!
🦁🦁🦁
Sebulan tidak terasa berlalu begitu saja. Karena apa? Betul, karena liburan. Kalau kuliah, sebulan itu rasanya lama banget! Apalagi ditambah tugas dan kuis yang ramai-ramai minta dikerjakan.
Jennie tentunya menghabiskannya dengan berlibur bersama Seulgi, papi, mami, dan Yeri. Mereka berlibur ke Jogja, katanya karena papi kangen makan gudeg asli sana. Sedangkan mami sama Seulgi, beli bakpia berbagai rasa kesukaan mereka. Jennie sama si adek Yeri sih biasa-biasa aja kalau soal makanan, paling ya beli pentol pinggir jalan aja setiap 2 jam sekali.
Kalau keluarga Pramudito liburannya fokus untuk persiapan pernikahan Kak Seo dan Kak Yoong yang kurang lebih bakal dilaksanakan delapan bulan lagi. Sama sesekali diselingi pergi ke tempat-tempat yang bunda atau ayah mau sih, kaya kemarin ke pantai itu. Ada juga waktu dimana bunda pengen camping ke daerah Sukabumi, ayah kepengen mancing di pantai selatan, atau bahkan Lio yang pengen bikin tumpengan sebagai reward dia dapet IPK 4.0 di semester pertamanya.
Dan di sinilah Jisoo sekarang, siang hari di halaman rumah Seulgi bersama si kucing yang rencananya ingin mengajaknya ke Braga. Rencana Jennie mengajak Jisoo jalan-jalan di Bandung ternyata bukanlah sebuah wacana saja.
"Kamu serius kita ngendarain ini?" kata Jisoo sambil menatap Yamaha Fazzio berwarna tosca di hadapannya.
Jennie yang sudah memakai helm bogo cokelat bermotif beruang itu mengangguk sambil tersenyum menunjukkan gummy smile nya.
Jisoo ragu, "Kita naik mobil saya aja gimana?"
"Braga macet kak, ribet kalo pake mobil. Lagian deket juga, mending kita pake motor, terus parkir, terus kelilingnya jalan deh." jawabnya masih dengan rasa excited.
Jisoo menelan ludahnya, bagaimana dirinya yang lumayan tinggi ini mengendarai motor mungil yang dia yakini ini milik adiknya Seulgi.
"Seulgi gak ada motor lain?" tanya Jisoo masih berusaha menego ke kucing hiperaktif di depannya.
"Motor Seulgi lagi di service kak, udah lama gak dipake soalnya. Udah sih kak pake ini aja, lo yang nyetir tapi ya."
Jisoo menelan ludahnya lagi, ia menyerah dan dengan pasrah memakai helm bogo cokelat bermotif monyet. Dia mencoba menaiki motornya dan seperti dugaannya, lututnya terlalu menekuk karena kakinya yang terlalu panjang. Rasanya terlihat seperti dirinya sedang menaiki motor di tempat bermain anak-anak.
Jennie pun naik di belakangnya dan berpegang pada ujung jaket yang Jisoo pakai, "Berangkattt!!" teriaknya dengan semangat.
Motor pun mulai berjalan dengan perlahan. Jisoo sudah lama tidak mengendarai motor, seingatnya terakhir dia bawa motor itu sewaktu SMA, itu pun pinjam milik temannya karena keadaan darurat.
Sesampainya di sana setelah perjalanan selama 5 menit, mereka pun memarkirkan motornya di salah satu parkiran motor yang tersedia di sana.
"Kenapa muka lo merah banget kak? Panas ya cuacanya?" tanya Jennie heran saat melihat Jisoo membuka helm.
Dengan muka polosnya Jisoo mengangguk, "Iya saya udah lama gak naik motor soalnya."
Jennie mengangguk sambil menyerahkan helmnya ke asdosnya itu untuk ditaruh di spion motor.
YOU ARE READING
print("hello, love!")
FanfictionCerita ini hanya fiksi. Bila ada kesamaan nama, latar, dan plot, pure hanya kebetulan semata. Bila ada perbedaan dengan yang sebenarnya, pure hanya ide author saja. Warning: 📌 Bahasa baku non baku 📌 Genderbender 📌 Nama lokal 📌 College au #2 of 1...