Chapter One

30.4K 1.2K 12
                                    

Jonathan's POV

Sial. Sial. Sial.
Kata kata itu yang sedari tadi kurapalkan bagai mantra. Bagaimana tidak hari ini hari pertama aku dan Beta ku, Josh masuk sekolah karena permintaan ayahku. Tapi bukan bagian itu yang sedari tadi ku rutukki melainkan adikku sendiri, aku dan Josh sengaja masuk ke sekolahnya tapi sampai sekarang kami di ruang kepala sekolah tidak terlihat sama sekali batang hidungnya. Tidak tahukah dia bahwa sedari tadi aku dan Josh keluar dari mobil kami selalu di tatap nafsu oleh siswi seantero sekolah.

"Alpha, kau dipanggil oleh kepala sekolah"
Tiba - tiba mindlink dari Josh masuk saat aku masih merutukki adikku. Eh tunggu apa tadi dia bilang dipang--

" Jonathan Chance! " seru kepala sekolah dengan tegas. Akupun langsung menoleh padanya

" Maaf pak, saya sedang tidak fokus " ujarku meminta maaf tanpa nada menyesal sama sekali. Jangan salahkan aku karna aku seorang Alpha dan jarang meminta maaf untuk hal tidak penting.

" Baik lupakan saja, sekarang kalian bisa pergi ke kelas kalian yang berada di lantai 2, kelas XI - E " ujar kepala sekolah

" Terimakasih pak, kami permisi dulu " ujarku dan Josh bersamaan.

*~*~*~*~*~*~*~

XI - E

" Apakah ini kelas baru kita ? " tanyaku pada Josh yang sedang melihat papan bertuliskan XI - E

" Menurut papannya sih begitu tapi... " jawabnya seraya mengangkat bahu acuh

" Coba ketuk pintunya Josh " perintahku pada Josh

" Kenapa aku? " tanya Josh tidak terima. Oke ku akui aku dan Josh bersahabat sejak kami kecil jadi Josh termasuk ke dalam list orang yang berani membantahku.

" Jadi maksud mu, kau menyuruhku? " tanyaku sembari menatap Josh dengan datar dan dia hanya menunjukkan cengiran khasnya sebagai jawaban.

Saat Josh ingin mengetuk pintu, tiba tiba saja pintunya terbuka dan keluarlah seorang wanita yang ku perkirakan umurnya di pertengahan tiga puluh. Ia menatap kami ragu lalu tersenyum.

" Joshua Bennet and Jonathan Chance ?! " tanya nya

" Emm....ya, miss? " jawabku yang hampir berbarengan dengan Josh

" Angelin, just call me miss Angel, okay ayo masuk dan perkenalkan diri kalian " ajaknya.

Saat kami masuk ke dalam kelas, suasana yang tadinya ramai menjadi hening dan tidak ketinggalan tatapan semua siswi kelas ini secara terang terangan menggoda aku dan Josh

" Disgusting " celetuk George, wolfku dalam pikiranku
" Ku harap aku dapat bertahan dalam 2 tahun disini " sahutku lalu langsung mengunci George karna Josh sudah selesai memperkenalkan diri yang artinya giliranku untuk memperkenalkan diri.

" Namaku Jonathan Chance. Senang berkenalan dengan kalian " ujarku dengan singkat dan datar, tapi mengundang jeritan dan bisik bisik dari para siswi.

" Baiklah apa ada pertanyaan? " tanya Miss Angel kepada murid satu kelas.

Tidak lama kemudian banyak para siswi yang mengangkat tangan untuk bertanya. Dan pertanyaan dimulai oleh gadis yang make up nya paling menor

" Kenapa marga mu sama seperti sahabat si cup-- maksudku kenapa marga mu sama seperti Jennifer? " tanyanya gadis itu dengan nada yang teramat sangat menjijikan dan ditujukan padaku. Okay lupakan itu aku harus menjawab pertanyaannya.

" Ya, aku Jonathan Chance adalah kakak dari Jennifer Chance " jelasku yang sebenarnya tidak terlalu jelas.

" Apa kalian memiliki kekasih? " tanya seorang gadis dengan gaya ditambah nada suara yang centil.

" Kami available " jawab Josh lalu aku dan Josh pun menunjukkan senyum maut kami. Dan itu sangat ku sesali karna sedetik kemudian kelas langsung dipenuhi jeritan tidak jelas para siswi.

" Hey tenang! Tenang! GIRLS SILENT PLEASE! " perintah Miss Angelin dengan tegas dan seketika kelas menjadi hening kembali.

" Okay, Josh and Jonathan kalian bisa duduk di kursi didepan yang paling pojok belakang. Oh iya nama saya Miss Angelin saya mengajar pelajaran Sejarah" ujar Miss Angelin menunjukkan dua kursi kosong.

Aku dan Josh pun langsung melangkah ke kursi kami. Dan beruntungnya yang duduk di depan kami adalah murid laki laki sedangkan yang duduk dibelakang kami murid....kosong. Ya dibelakang kami kosong tapi ada dua tas di meja itu dan salah satunya ku kenali sebagai tas Jennifer, dan artinya yang duduk di belakangku murid perempuan.

" Jo ! " Josh me mindlink ku saat Miss Angelin sedang menjelaskan
" Hmm " jawabku tanpa mengalihkan pandangan ku pada papan tulis
" Aku tidak melihat batang hidung a-- " mindlink Josh terputus begitu saja saat pintu kelas terbuka tiba-tiba dengan kasar.

Sontak semua murid termasuk aku dan Josh mengalihkan pandangan kami ke arah pintu tidak terkecuali Miss Angelin yang langsung menghentikan penjelasannya. Dan di depan pintu kelas sekarang berdiri Jennifer dengan seorang gadis yang bersembunyi di belakangnya.
Hening.
Tidak ada yang mulai berbicara hingga Miss Angelin berdeham.

" Baiklah, jadi kenapa kalian bisa terlambat dan kenapa kau bersembunyi dibalik Ms. Chance, Ms. Bern? " tanya Miss Angelin kepada Jennifer dan seorang gadis yang berada di belakangnya

" Maaf Miss, tadi ada kakak kelas yang menumpahkan minumannya ke Tiara jadi tadi saya menemani Tiara ganti baju dan mengeringkan rambutnya " jawab Jennifer dan tidak ada ketakutan dalam nadanya. Oh iya, Jennifer memang tidak memiliki rasa takut kurasa.

" Baiklah, kalian bisa duduk di tempat duduk kalian " ujar Miss Angelin.

Lalu ku lihat Jennifer menggandeng lengan seorang gadis yang tadi ia panggil 'Tiara' itu hingga akhirnya Tiara jalan beriringan dengannya. Dan saat itu pula tiba tiba tubuhku bergetar halus, jantungku berdetak sangat cepat, keringat dingin keluar dari keningku, dan aku mencium aroma hujan yang sangat nyaman dan Tiara pun mengangkat kepalanya lalu secara tidak sengaja pandangan kami bertemu, aku pun terhanyut dalam tatapan teduh gadis itu. Ia yang selama ini ku cari, ialah mate ku.

" MATE !!! MY MATE !!! JO SHE'S MY MATE " terdengar jeritan George dalam pikiranku.

" Diam bodoh, dan untuk informasi dia mate ku juga " jawabku dan langsung mengunci George dalam pikiranku.

Saat Jennifer dan mate ku sudah duduk aku mendengar mereka membicarakan ku secara berbisik, tapi aku masih bisa mendengarnya karena kemampuan werewolfku

" J kurasa sebelumnya kursi didepan kita ini kosong " bisik seseorang yang ku perkirakan mate ku, Tiara

" Mereka anak baru Tiara, dan berhenti memanggilku J, paling tidak panggil saja aku Jenn " jawab Jennifer yang mengundang kekehan paling merdu yang tidak lain tidak bukan berasal dari mate ku

" Baiklah J, I mean Jenn " jawab Tiara yang diakhiri kekehan.

" Sudah sudah, lebih baik sekarang kita memperhatikan pelajaran " sahut Jennifer dengan nada ketus yang kental. Setelah itu tidak terdengar lagi suara mereka berdua.

*************
Hi guys.
Maaf ya kalo masih banyak pake banget kekurangannya.
I'm still too young.
This is my first story.
Comment aja ya kekurangannya.
Oiya jangan lupa nge vote yesh.

I'm an Alpha MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang