Chapter Two

19.7K 1.1K 14
                                    

Tiara's POV

Kriiingg.

Akhirnyaaa, batinku. Ya, akhirnya bel istirahat yang sedari tadi ku tunggu tunggu pun berbunyi. Akupun langsung membereskan buku - buku ku dan ingin segera keluar dari kelas jika saja aku Jennifer memanggilku.

" Ada apa Jenn? " tanyaku padanya dengan tidak sabaran.

Sebenarnya ini semua karna aku yang tidak bisa mengalihkan fokusku sama sekali dari siswa baru yang duduk tepat didepanku. Aku sendiri bingung entah kenapa seperti ada suatu hal yang membuatku tidak bisa atau bisa dikatakan tidak mau mengalihkan fokusku darinya. Dan aku takut untuk mengetahui apa yang sedang terjadi dengan diriku. Dan juga aku takut aku tidak bisa mengendalikan diriku lebih lama lagi.

" Kenapa kau tidak menunggu ku terlebih dahulu, tenang saja makanan dikantin tidak akan habis secepat itu Ara " sahut Jennifer

Ya, makanannya tidak akan habis secepat itu tapi pengendalian diriku untuk tidak bersikap aneh aneh pada anak baru itu yang akan habis jika masih disini, batinku

" Ya, aku tahu hanya saja....eum....akuuu....." aku tak bisa melanjutkan kata kataku karna tidak memiliki alasan yang masuk akal.

" Kau apa? Lagipula apa kau tidak mau berkenalan dengan kedua murid baru ini " kata Jennifer dengan santai sembari menunjuk kedua murid baru yang sedang membalikkan badan mereka sehingga berhadapan langsung dengan aku dan Jennifer sembari mereka memasang senyuman.

Dan kata kata Jennifer sukses membuat mataku terbelalak tapi tidak berlangsung lama karena aku takut dikira yang tidak tidak. Oke Tiara ini hanya perkenalan biasa. Tarik nafas, buang, tarik nafas, buang.

" Ah ? Astaga aku lupa bahwa di kelas kita ada siswa baru " ujarku berpura pura kaget. Aku pintar dalam berpura pura.

" Memangnya apasih yang kau ingat ?! Untung saja kau ingat bernafas " jawab Jennifer sewot yang membuat aku bahkan kedua siswa baru itu tersenyum geli.

" Baiklah daripada membuang lebih banyak waktu, yang ini namanya Joshua Bennet, dia temanku " ujar Jennifer sambil menunjuk murid baru yang duduk dihadapannya.

Awalnya aku kaget dengan fakta bahwa dia teman Jennifer meski hanya beberapa detik karna detik selanjutnya aku berjabat tangan dengannya.

" Joshua Bennet " ujarnya dengan senyum terkembang.

" Hi Joshua, namaku Tiara Bern " jawabku disertai memberikan senyum manis yang di balas Joshua dengan senyum yang tidak kalah manisnya membuat beberapa gadis disekitar kami menjerit tertahan.

Tapi aku mendengar geraman rendah dari hadapan ku yang membuatku mengalihkan pandanganku ke murid baru didepanku secara reflek. Dan itu sangat ku sesali karna itu membuat pandangan kami bertubrukkan, akupun terhanyut dalam tatapan lembut mata coklat itu. Kami bertatapan cukup lama hingga Jennifer dan Joshua berdeham secara bersamaan yang membuatku mengalihkan pandanganku dan membuat murid baru dihadapanku tersenyum kecil melihat kelakuanku. Kurasakan pipiku memanas yang menandakan wajahku merona.

" Dan yang satu ini namanya Jonathan Chance, dia-- "

" Chance ? " potongku cepat hingga Jennifer tidak dapat melanjutkan kata katanya

" Makanya jangan potong kata kataku Bern, dia ini kakakku " ujar Jennifer gemas dan melirikku dengan sebal. Sedangkan Joshua dan Jonathan menyaksikan kami dengan senyum geli yang terpatri dengan jelas di wajah mereka.

Jonathan mengulurkan tangannya padaku dengan senyum yang tercetak di wajah tampannya akupun balas mengulurkan tangan ku untuk berjabat tangan dengannya.

I'm an Alpha MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang