Jonathan's POV
Tiara Bern. Tiara. Ara. Mate ku. Luna ku. Gadis ku. Milikku.
Sedari tadi aku hanya menyaksikannya yang sedang menggambar pola - pola abstrak di telapak tanganku dengan senyum geli. Ya. Sedari tadi, sebelum tiba - tiba Tiara di siram dengan air minum oleh seorang senior perempuan dengan wajah murkanya. Aku pun balas melihatnya dengan wajah yang tidak kalah menyeramkan bahkan bisa di bilang berkali - kali lipat lebih menyeramkan." Apa yang kau lakukan ?! " desisku pada senior itu yang masih dengan kegiatannya memelototi Tiara yang sedang menunduk. Ia pun mengalihkan pandangannya ke arahku dengan kesal, tapi dia langsung terkejut saat melihatku.
" Siapa kau? Apa urusanmu dengan si lil' bitch ini " tanyanya dengan nada angkuh. Dan, hey! Dia bilang Tiara lil' bitch, apa tidak salah?! Harusnya julukkan itu ditujukan padanya yang berdadan --sangat-- menor untuk pergi ke sekolah.
Aku menggeram marah, rasanya aku hampir saja berubah menjadi George jika saja Jennifer dan Joshua tidak datang secara tiba-tiba.
" Ara, Jo, maafkan kami tadi ka-- ASTAGA ARA !!! Baju mu..... Lagi?! " ujar Jennifer dengan histeris lalu tidak bisa meneruskan kalimatnya.
Jennifer pun mengalihkan pandangannya ke siswi senior di hadapan kami, dan mengejutkan Jennifer memberikan senyum manisnya terhadap gerombolan siswi senior di hadapan kami. Aku hanya menatapnya dengan penasaran karna aku cukup tau bahwa Jennifer tipe orang yang lumayan pendendam.
Jennifer mendatangi Joshua yang masih memegangi nampan berisi makanan dan minuman --yang tadinya-- akan kami santap. Jennifer mengambil gelas minuman di masing-masing tangannya, lalu kembali berdiri di hadapan senior kami.
Ia meletakkan kedua gelas itu tepat di depan senior kami dan tanpa aba-aba air dalam gelas itu sudah berpindah ke rambut bahkan seragam senior itu. Dan itu menarik cukup banyak perhatian hingga murid-murid mengelilingi kami dan juga Tiara yang tadi menunduk pun akhirnya mengangkat kepalanya dan melongo melihat aksi Jennifer yang cukup wow. Jika keadaannya tidak seperti ini ingin rasanya aku mencubit pipinya gemas.
" AAAKKHHHH !!! What have you done bitch ?!! " teriak senior itu murka semurka murkanya. Tapi entah mengapa wajahnya malah terlihat seperti badut karena make up nya luntur, dan itu membuat murid di sekeliling kami tertawa pelan. Bahkan Tiara mengalihkan pandangannya untuk menahan tawanya. Ooh mate ku sungguh menggemaskan.
" Menyirammu tentu saja. Ku pikir otak mu sedikit error hingga kau menyiram Tiara begitu saja tanpa alasan " jawab Jennifer enteng. Seenteng saat tangan senior gila itu hampir mengenai pipi Jennifer yang langsung di tahan oleh Jennifer dan di pelintirnya.
" Aaawww. Lepaskan tanganku jalang!!! " desis senior itu, Jennifer melepaskan tangan senior itu dengan kasar. " Menyiramnya tanpa alasan kau bilang. Dia telah menggoda kekasihku, hingga hubungan kami berakhir, dasar wanita penggoda! " ujar senior itu diakhiri kata kata kasar yang ditujukkan pada Tiara.
Bisa ku rasakan tangan Tiara bergetar meremas seragam bagian belakangku, bahkan sebagian tubuh Tiara disembunyikannya di belakang tubuhku.
" Aku----aku ti-dak pernah menggoda si--si--siapapun " ucap Tiara yang akhirnya mengeluarkan suara meskipun dengan terbata bata.
" Kau menggodanya, Rainan Watson kelas XII A " teriaknya berapi api. Tiara makin bergetar, saat aku ingin membalas kata kata senior gila ini tiba-tiba mindlink dari Jennifer masuk.
" Tahan Jo, ini urusan perempuan biar aku yang mengatasinya, kau bisa di cap buruk jika melawan orang gila ini " Dan jennifer memutuskan mindlinknya.
" Kenapa kau menyalahkan Tiara? Tidakkah kau menyadari bahwa kelakuanmu lah yang mungkin menjadi alasan berakhirnya hubungan kalian, bahkan kau tidak memiliki bukti bahwa Tiara lah penyebab hubungan mu berakhir. Dan terakhir rahasia umum bahwa hampir semua murid laki-laki di sekolah ini memiliki rasa pada Tiara, entah itu fans, suka, atau mungkin cinta " jawab Jennifer setelah bicara tanpa menunggu jawaban dari senior itu Jennifer menarik tangan Tiara keluar dari kerumunan itu yang langsung aku dan Joshua ikuti.
******
Tiara's POV
" Bagaimana iniii??? " tanyaku kepada Jennifer sambil menggigit bibir bawahku .
Saat ini aku dan Jennifer sedang berada di toilet wanita dan ternyata saat kami perhatikan air minum yang tadi di siram Kak Zie --aku mengetahui namanya dari beberapa orang yang memakinya karna menyiramku-- adalah soda berwarna merah yang sekarang telah berbekas di hampir seluruh seragamku. Dan aku tidak mungkin masuk kelas dengan seragam seperti ini.
" Hmmm..... Ara aku punya ide ta--"
" Aku memakai idemu, apapun. Asal aku tidak seperti ini. " potongku cepat. Jennifer pun tersenyum lebar.
" Baiklah, tunggu sebentar aku akan keluar " ujar Jennifer lalu melangkah keluar. ( ini toiletnya ala-ala di mall gitu ye ).
Cukup lama aku menunggu hingga akhirnya Jennifer datang dan ditangannya membawa sweater rajut warna hitam dengan ukuran yang bagiku besar. Dan itu tidak mungkin sweater Jennifer karna Jennifer tidak mungkin sebesar itu.
" Jadi sweater siapa yang akan aku gunakan ini Jenn? " tanyaku sembari mengambil sweater itu dari tangan Jennifer lalu mengepasnya di depan tubuhku dan.....ya ini pasti akan kebesaran.
" Kakakku " jawab Jennifer singkat.
Aku menyatukan alisku. Kakak Jennifer. Kakak Jennifer. Kakak Jenn--
" Jonathan " tanyaku ragu dan dijawab anggukan Jennifer.
" Ya. Jonathan, Jo biasanya selalu membawa baju ganti dan beruntung nya tadi ia sedang membawa baju ganti" jelas Jennifer dan aku hanya mengangguk anggukkan kepalaku.
Akupun memasuki salah satu bilik kamar mandi. Aku membuka baju seragamku menyisakan tank top berwarna putih yang langsung ku lapisi dengan sweater hitam milik Jonathan. Karna merasa gerah akupun mengikat kuda rambutku dengan ikat rambut yang sedari tadi ku jadikan gelang ditangan kiriku.
" Ara, aku dan Josh ke kelas duluan ada tugas yang belum selesai ku kerjakan " ucap Jennifer saat aku baru keluar dari bilik kamar mandi. Aku hanya menjawabnya dengan dehaman.
Jonathan's POV
Kreeekkk
Aku langsung mengalihkan pandanganku saat mendengar decitan pintu toilet wanita yang telah terbuka. Keluarlah Tiara dengan sweater hitamku yang kebesaran di tubuh mungilnya dan rambutnya yang diikat kuda, ditangannya ada baju seragamnya yang sudah kotor. Tiara mengangkat kepalanya melihatku dengan senyum tipisnya.
" Euumm, Nath terima kasih kau mau meminjamkan sweatermu dan maaf aku merepotkan mu " ucap Tiara
Dan disitu aku menyadari karna sweater ku yang dipakai Tiara kebesaran menjadikan bagian lehernya merosot hingga ke bahunya dan itu mengekspos kulit putih dan mulusnya. Aku sempat menahan nafas sepersekian detik lalu aku menghampiri Tiara dan menarik ikat rambutnya halus hingga rambutnya tergerai.
" Nath...? " panggil Tiara bingung yang tidak ku hiraukan karna aku sedang membetulkan rambut Tiara agar menutupi bahunya. Saat sudah selesai aku hanya tersenyum lalu menggandeng tangannya menuju kelas.
*******HARAP BACA*******
Hi sodara sodara sekalian.
Oiya maaf bangeetttt updatenya lama itu semua dikarenakan oleh rusaknya jaringan ditambah aplikasi wattpad kehapus.
Guys, ini ada nih seorang reader yang bilang kalo ceritaku ga pantes terbit, jelek, kurang ini, kurang itu. Dan dia nyuruh aku ngeberhentiin bahkan ngehapus cerita ini. Menurut kalian gimana?
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm an Alpha Mate
WerewolfTiara Bern seorang siswi kelas 2 SMA yang sering di bully karena kecantikan dan kepintarannya. Tiara hanya memiliki satu teman yang bernama Jennifer Chance. Suatu hari ada dua orang murid baru laki laki yang masuk kelas Tiara. Keduanya sangat dipuji...