Hari ini adalah hari pertama Dayra menjaga UKS, hari sial baginya karna harus diusir oleh teman-temannya dari kelas.
"Sana gih lo kan jaga uks ngapain disini?!" ucap ketua kelas pada Dayra yang sedang menyandarkan kepalanya di atas meja sambil memainkan ponselnya.
"Iya, nanti ada yang sakit siapa yang jaga?" sahut yang lain.
"Iya-iya!" balas Dayra dan bangkit dari posisi nyamannya.
"Semangat! nanti gue bawain makanan pas istirahat ya.." kata Dea dan dibalas anggukan oleh Dayra.
"Aaah! kenapa harus ada peraturan baru gini sih, aneh banget!" kesal nya berjalan menuju uks sambil menghentakkan kakinya.
Selangkah lagi menuju pintu uks untuk membukanya, tiba-tiba..
Bruk!
Dayra menoleh ke arah suara itu berasal, dan menghampiri perlahan.
Terkejut, dan menutup mulutnya dengan kedua tangannya, "Astaga!"
Ada yang pingsan, lebih kagetnya lagi ternyata itu, Arka.
Deg
"Gila, ni cowo ganteng amat sih." batin Dayra dengan menatap Arka dengan seksama.
Alisnya, matanya, hidungnya, bibirnya benar-benar sempurna. Bak pangeran yang turun dari kayangan.
"Eh, lo anak IPA 1 kan?" tanya lelaki itu, dan diangguki oleh Dayra.
"Siapa yang jaga hari ini?"
"Gue.."
"Yauda nih, bantuin gue dong. Berat bat sumpah gakuat, ni orang kebanyakan dosa keknya.." ucap Kemal menggerutu.
Kemal, Junet, Gio adalah teman baik nya Arka. Dibanding yang lain Kemal memiliki sifat humoris yang membuatnya lebih cepat akrab dengan orang lain.
"Males banget, mending gue rebahan di uks, byee!" ucapnya meninggalkan Kemal, sambil berjalan mundur.
"Dih, gue bilangin Pak Adi lo ya.."
"Bilangin aja, wlek." ledek Dayra semakin jauh, tanpa sadar dia menabrak seseorang didepannya.
Bukk
Eh!
"Aduh sape nih??" batin Dayra.
"Mampus!" teriak Kemal dari jauh, "Bapak!! Nih penjaganya gamau bantuin nolongin pasien nya pak.." lanjutnya.
"Hehe.." cengir Dayra tak berdosa.
"Hem, Dayra..." ucap pak Adi lembut,
"I-iya pak, ini mau bantuin kok. Ini saya mau buka pintunya dulu biar ga ribet aja." sahut Dayra gelagapan sambil membuka pintu uks.
"Bohong pak bohong!"
"Lagian pak, dia kan cowok masa gakuat ngangkat segitu aja. Aneh banget kan?"
"Tenaga orang kan beda-beda, Day. Sana cepat gih bantuin, kasian pasiennya itu ih.."
"Iya pak iya.."
Dayra langsung bergegas lari ke arah Kemal dan Arka yang sedang terduduk dibawah anak tangga.
Perlahan ia memposisikan Arka ditengah antara mereka berdua, lalu kedua tangan Arka dirangkul kan ke Dayra dan Kemal.
Lalu, mereka membopong Arka dengan perlahan ke uks, dan membaringkannya di kasur sana.
"Nah, kan enak kalo gini. Bapak tinggal ngajar dulu ya, Day. Jaga baik-baik pasiennya loh ya.." kata Pak Adi sebelum meninggalkan uks.
"Tuh denger.."