Flashback •
"Kak Cindy~"
Panggilan dari gadis dengan rambut sebahu membuat Petrichor dengan sayap putih itu menoleh, memperhatikan gadis itu yang tengah berlari kecil sambil membawa sekeranjang buah apel.
"Yak Marsha?! Kau dapat dari mana itu??" gadis yang di panggil Marsha hanya tersenyum konyol sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. Lalu duduk di dekat Petrichor cantik itu sambil memilih apel yang bagus untuk dimakan.
"Aku mengambilnya di kebun milik Paman Ghaida hehehe." jawab Marsha, sambil terkekeh pelan, membuat Cindy spontan mengusap pucuk kepala Marsha karena gemas.
"Kau ini yaa.. selalu nakal." Cindy menjewer telinga Marsha. Bukannya kesakitan, Marsha hanya tersenyum simpul sambil mengusap telinganya.
"Nanti malam kakak jadi makan malam bersama Tuan Jinan?" tanya Marsha, sambil menggigit apel berwarna kemerahan.
Cindy mengangguk sambil tersenyum.
"Kau mau ikut hum?" tanya Cindy.
Marsha langsung menggeleng.
Keduanya larut dalam pikiran masing-masing, Marsha menatap Cindy dari samping, memperhatikan Petrichor itu yang tengah tersenyum sambil menatap langit. Entah mengapa ada sedikit rasa iri di dadanya, namun Marsha selalu menepisnya dengan tersenyum.
"Aku ikut bahagia, akhirnya Kak Cindy akan segera menikah. Apalagi kakak akan menikah dengan Tuan Jinan." ucap Marsha, matanya menatap lurus ke depan.
Cindy menoleh ke arah Marsha, lalu seketika merebahkan kepalanya pada pundak gadis Nyctophile itu.
"Terima kasih Marsha, kau benar-benar sudah seperti saudariku, dan aku sangat menyayangimu." ucap Cindy tulus, lalu memeluk Marsha dari samping.
"Iya kak.. aku juga menyayangi Kak Cindy.."
Ada perasaan emosi yang menggumpal di dada Marsha. Perasaan iri yang menggelora melihat Cindy yang tampak sempurna. Wanita cantik yang di sukai oleh semua Sprixe, dan sebentar lagi akan di persunting oleh Raja Astrosius, King Jinan. Betapa hal itu membuat Marsha merasakan kecemburuan yang teramat besar. Namun dia meredam rasa itu dan membalas pelukan Cindy.
.
.
.
.
Waktu terus berputar dan jaman terus berubah. Raja Astrosius kini sudah mempunyai keturunan. Pangeran tampan dengan kulit yang sangat putih, lalu sayapnya yang hijau kebiruan. Pangeran kecilnya itu mewarisi gen dari ibunya, Petrichor. Jinan dan Cindy menamai jagoan kecil mereka dengan nama Nathan Sanders. Nama yang indah, persis seperti parasnya yang sangat tampan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐄𝐓𝐑𝐈𝐂𝐇𝐎𝐑
FanfictionNathan Sanders tidak akan pernah menyangka akan bertemu dengan gadis cantik yang membuatnya jatuh cinta. Cinta yang dia miliki teramat besar pada gadis itu, namun tautan takdir seperti mempermainkannya. "Tidak pernah ada sejarahnya Petrichor dan man...