Matahari terbit dengan gagahnya, membuat bumi terang dengan pancaran sinarnya yang dahsyat. Gemericik aliran sungai dan sahutan burung-burung yang terbang membuat suasana di alam terbuka sungguh nyaman. Namun kenyamanan itu terpecah saat segerombol Peri Hutan berlari ke arah Nathan dan Chika yang sudah tergeletak tak sadarkan diri. Wanita dengan sayap kelelawar yang masih mengembang berdiri dengan sorot matanya yang tajam, sambil bersedekap dada, dia menyuruh para Peri Hutan itu untuk membawa Nathan dan Chika.
"Tunggu Gracia!" teriakan yang lantang dari pemuda berambut hitam legam membuat para Peri Hutan yang tengah mengangkat tubuh Nathan dan Chika seketika menghentikan aktivitasnya. Gracia menoleh ke asal sumber suara.
"Ada apa Corniel? Kemana saja kau ini?" tanya Gracia.
Corniel tidak langsung menjawab, dia malah memperhatikan Nathan dan Chika yang sudah tidak sadarkan diri.
"Kau akan apakan mereka??" tanya Corniel, dengan wajahnya yang datar.
Gracia memicing, lalu memperhatikan Corniel yang tidak terlihat seperti biasanya.
"Marsha mati di tangan Tuan Jinan." ucap Corniel kembali.
Namun Gracia sama sekali tidak kaget, dia malah tersenyum miring sambil menepuk pundak Corniel.
"Jadi kau kemari hanya untuk memberitaukan kabar itu? Jujur saja Corniel, aku sama sekali tidak peduli. Ahh, maaf, kau pasti merasa kehilangan karena kau menyukai Marsha bukan?" ucap Gracia dengan nadanya yang terdengar mengejek.
Corniel terdiam, meredam emosinya agar tidak meledak. Dia sudah menebak bahwa reaksi Gracia akan seperti ini, karena walaupun Marsha dan Gracia adalah kakak beradik, namun keduanya mempunyai banyak perbedaan, bahkan sudah sejak dahulu Gracia membenci adiknya itu. Marsha yang pembangkang dan suka kebebasan, sedangkan Gracia yang sangat setia dan patuh pada Tuan Jinan.
"Hey! Cepat bawa mereka berdua ke hadapan Tuan Jinan!" teriak Gracia saat para Peri Hutan hanya diam memperhatikannya dan Corniel.
Gracia melenggang dari hadapan Corniel dengan senyum ejekannya, namun dengan cepat, Corniel memegang pundak Gracia hingga wanita itu menghentikan langkahnya.
"Tidak semudah itu, Gre.."
Corniel dengan cepat berubah menjadi kelelawar besar dan melesat begitu saja, membawa Nathan dan Chika dengan kedua kakinya yang kuat. Dia terbang melambung menembus hutan, membawa kabur Nathan dan Chika, membuat Gracia murka dan langsung mengejar Corniel. Kedua kelelawar itu saling berkejaran menembus deretan pepohonan yang menjulang tinggi.
Mata Corniel membulat saat di depannya berdiri Jinan dengan posisi melayang, menatapnya tajam sambil bersedekap dada. Corniel menukik tajam dan mendarat dengan tidak sempurna, dia merubah dirinya menjadi manusia lagi dan berdiri di depan Nathan dan Chika yang terduduk tak sadarkan diri bersandarkan pohon yang besar.
Jinan dan Gracia mendarat dan berdiri di hadapan Corniel. Gracia melesat dan mencengkram kerah pakaian Corniel, lalu satu tangannya meninju perut Corniel hingga pemuda itu tersungkur begitu saja. Gracia kembali mencengkram Corniel dan meninju punggung pemuda itu hingga jatuh. Jinan berjalan pelan, saat dengan sengaja Gracia menginjak kepala Corniel agar dia semakin lengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐄𝐓𝐑𝐈𝐂𝐇𝐎𝐑
FanficNathan Sanders tidak akan pernah menyangka akan bertemu dengan gadis cantik yang membuatnya jatuh cinta. Cinta yang dia miliki teramat besar pada gadis itu, namun tautan takdir seperti mempermainkannya. "Tidak pernah ada sejarahnya Petrichor dan man...