02. besti

161 15 1
                                    

ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
• Sasuke's friends

Naruto duduk sambil menggoyangkan kakinya, netranya terus saja melihat ke arah pintu mencari keberadaan Sasuke yang tak kunjung memasuki kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Naruto duduk sambil menggoyangkan kakinya, netranya terus saja melihat ke arah pintu mencari keberadaan Sasuke yang tak kunjung memasuki kelas. Padahal, sebentar lagi bell masuk akan berbunyi.

Hembusan nafas yang sudah beberapa kali ia keluarkan, sebagai bukti jika sudah lama Naruto menunggu.

"Lo gak nyoba WA?" Sakura bertanya, disenggolnya bahu Naruto mengharap perhatian.

"Udah, tapi nomornya malah ngga aktif."

"Tumben banget, ngga masuk kali?"

"Nggak, orang gue tadi liat Sasuke berangkat bareng Hinata." Dan setelahnya Naruto tersadar akan sesuatu, yang kemungkinan ia mendapat jawaban dimana Sasuke berada.

"Kelas Hinata." Seakan mengerti arah pembicaraan Naruto, Sakura tiba-tiba berdiri, diikuti Naruto yang bergegas keluar kelas. Mereka berdua berjalan menuju kelas Hinata tak peduli jika bell sudah berbunyi.

Kelas Hinata berada di ujung barat sekolah, Naruto sudah beberapa kali lewat kelas Hinata untuk mengunjungi ruang BK. Terakhir kali, untuk kasus kebisingan area sekolah pada hari pernyataan cinta Sasuke. Masih untung ia hanya mendapat teguran.

"Itu Sasuke." Suara Sakura membuatnya memperhatikan seisi kelas VII-U2, mencari keberadaan Sasuke yang bisa dilihatnya duduk di sebelah Hinata.

Dengan ragu ia melangkah masuk, menyapa para siswa mencoba bersikap ramah. Tentu tak lupa jika Naruto adalah pendatang, masih mengerti tata karma.

"Lo ngapain bjir di kelas Hinata?" Naruto mengajukan tanya untuk Sasuke yang nampak acuh dengan tangannya memainkan gantungan kunci tas Hinata.

"Lah lo sendiri ngapain ke kelas Hinata bareng Sakura?"

Belum sempat Naruto menjawab, suara gaduh para siswa yang bergegas duduk di kursi masing-masing mengalihkan pandangan Naruto untuk melihat ke depan kelas.

Miss Kurenai datang dengan membawa setumpuk kertas, berdiri di depan kelas memperhatikan seluruh siswa yang akan ia ajari. Niatnya sesi pagi akan diisi dengan perkenalan kelas, namun tiga siswanya yang masih berdiri mengalihkan perhatiannya.

"Kalian belum dapet kursi?"

Naruto gugup, ia kemudian melirik Sakura yang sama gugupnya.

"Ini kursi saya Miss." Satu dari tiga siswa yang dimaksud Miss Kurenai menjawab, Shino namanya, dengan menunjuk kursi yang tengah di duduki Sasuke.

"Gue kan udah bilang tadi, lo pindah aja ke kelas U1, pake kursi gue." Sasuke menjawab, tak begitu peduli walaupun seisi kelas tengah memperhatikannya.

"Jangan kayak anak kecil deh karna gue sebangku sama Hinata."

"Lah gue emang masih anak kecil, masih lama dapet KTP."

"Ini bisa dijelasin apa yang terjadi?" Kurenai bertanya pada seisi kelas, masih rancu dengan keadaan sekitar.

"Sasuke mau pindah kelas Miss, sekelas sama Hinata."

"Hah, lo beneran pindah kelas?" Itu suara Naruto yang menyahut ucapan Shino, ditatapnya Sasuke meminta penjelasan.

"Sekelas sama pacar kayaknya asik."

Agak gila juga ini anak Bunda Mikoto.

"Yang namanya tidak terdaftar di kelas VII-U2 harap keluar ruangan." Suara Kurenai menggema, sepertinya ia mulai paham situasi yang terjadi. "Hinata kamu bisa berlama-lama pacaran dengan Sasuke nanti di jam istirahat, suruh pacarmu keluar kelas. Bawa teman-temannya juga."

Tak ada penolakan yang berarti saat Hinata mulai berdiri, menggandeng tangan Sasuke keluar kelas diikuti Naruto dan Sakura yang mengekor di belakang.
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
• Hinata's friends

Shino sebenarnya bukanlah orang yang sabar, saat memasuki kelas dan melihat bangkunya sudah diduduki Sasuke-pun ia sempat mengajukan protes pada sang empunya, namun keterlibatan Hinata entah kenapa dapat membuatnya menahan diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Shino sebenarnya bukanlah orang yang sabar, saat memasuki kelas dan melihat bangkunya sudah diduduki Sasuke-pun ia sempat mengajukan protes pada sang empunya, namun keterlibatan Hinata entah kenapa dapat membuatnya menahan diri.

"Maaf ya Shino, Sasuke cuma bentar kok, nanti kalo udah bell juga dia bakalan balik ke kelasnya."

"Siapa bilang?" Baru saja Shino mau memaklumi tingkah Sasuke, tanpa aba-aba suara Sasuke menyahut. "Lo mending pindah ke kelas gue deh, biar gue gantiin kelas lo."

"Sasuke," Hinata menepuk bahu Sasuke, seakan memperingatkan untuk tidak kelewat batas, "tadi udah janji ya ga usah nyari gara-gara di kelas gue."

"Ga ada yang nyari gara-gara di kelas U2, Hinata." Sasuke berujar santai, "Gaara adanya di kelas U1."

"Ga usah ngelawak." Satu pukulan ringan Sasuke peroleh pada tangannya dari Hinata.

"Aduh! Kok malah mukul," Sasuke mendrama, dielus-elus bekas pukulan tadi seakan-akan ia merasa sakit, tak ayal membuat Shino merasa geli.

Dasar budak cinta.

Jam pelajaran telah dimulai, setelah menjalani sedikit perdebatan tentang bangku yang menjadi tempat duduk Shino, akhirnya atas gandengan Hinata, Sasuke mau diajak keluar kelas.

"Tuh, kita udah dikasih izin buat pacaran sepuasanya pas istirahat," Sasuke berucap pada Hinata, suaranya terdengar di telinga Shino, "bolos yuk?"

Orang gila.

"Lah kenapa harus nunggu istirahat? Kita bisa bolos sekarang tanpa harus nunggu istirahat."

Ternyata ada yang lebih gila.

Mereka ber-4 keluar kelas VII-U2 (Hinata, Sasuke, Sakura, Naruto), sesuai dugaan Shino, setelah sepuluh menit berlalu Hinata tak juga kembali. Miss Kurenai pun sempat bertanya, namun tak begitu memusingkan salah satu siswanya tak hadir, beliau memilih fokus untuk sesi perkenalan siswa yang sempat tertunda.
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Move OnTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang