part1>pemungut botol

529 30 5
                                    

Halo jangan lupa vote sama komen ya mampir juga ke Ig biar gak ketinggalan updatenya cerita ini

🐮🐮🐮🐮

Pagi hari seorang nenek dan seorang anak kecil, di sibukan dengan persiapan untuk memulung botol botol bekas yang ada di jalanan.

Dengan baju lusuh, lecek, dan warnanya pun sudah pudar, tidak membuat anak itu sedih tetapi ia masih terlihat tersenyum dengan lebar.

"Tidak apa apa, baju eisa sudah jelek. yang penting masih bisa di pake." Ucap Atreisa dengan senyum lebar yang masih tertahan.

"Nanti kalau eisa sukses, punya lumah, punya banyak uang. Iesa akan beli baju yang bagus." Ucap Atreisa lagi

"Huhhh mali kita nyali botol di jalan, ayo nek." Ajak Atreisa kepada nenek nenek yang sudah merawatnya setahun ini.

"Mari nak." jawab sendu nenek karwita menggenggam tangan kusam Atreisa.

Mereka pun berjalan dengan banyaknya celotehan dari Atreisa.

"Nenekk itu di sana ada banyak botol, ayo kita ambil nek," ucap Atreisa menunjuk setumpuk botol dan satu kardus yang tertutup dengan tulisan 'ambil saja kalau mau'

"Wahh nenek itu di dalam kaldus ada apa tuh?" Ucap penasaran Atreisa berlari menghampiri kardus itu

Sang nenek pun hanya mengikutinya.

Setelah di buka banyak sekali buku buku yang sudah tidak terpakai, ada yang lusuh ada yang robek dan lain lain.

"Nenek ini apa?" Tanya penasaran Atreisa.

"Itu buku buat membaca sama menulis nak." jawab nenek.

"Wahhh eisa mau dong nek, ini gak papa kan di ambil?" Ucap riang Atreisa

"Boleh, silahkan. kayaknya ini juga udah di buang sama yang punya kita bawa pulang aja." Jawab sang nenek yang sibuk memasukan botol ke karung nya.

"Baik nek," Ucap riang Atreisa dengan semangat yang menggebu gebu, Atreisa pun memasukan buku buku itu kedalam tas yang selalu ia bawa, untuk menyimpan barang berharga seperti boneka sapi kesayangan Atreisa.

"Banyak banget, belatt tapi tidak apa apa. iesa kan anak kuat." Ucap Atreisa menggendong tasnya, walaupun sangat berat.

"Sini nenek bantu bawa." Ucap sang nenek dan mengambil beberapa buku agar mengurangi beban Atreisa.

"Oke nek." Jawab riang Atreisa mereka pun berjalan meninggalkan tempat itu untuk mencari botol-botol dan kardus bekas.

Tiba tiba senyuman lebar Atreisa memudar, saat melihat banyak sekali anak anak seumurannya yang di antar Sekolah oleh orang tuanya.

"Eisa juga ingin sekolah." Gumam Atreisa dengan sangat kecil, tetapi nenek karwita mendengar gumaman Atreisa, hanya bisa tersenyum getir.

"Gimana lasanya sekolah?" Gumam Atreisa menundukkan kepalanya.

"Iesa ayo nak, itu lihat banyak botol." Ucap nenek mengalihkan perhatian Atreisa, Atreisa yang melihat itu pun langsung tersenyum seperti tidak terjadi apa apa.

Atreisa pun memungut botol yang ada di sana, di masukan ke dalam karung.

Beberapa jam Atreisa dan nenek karwita memungut botol botol yang ada.

"Ayo kita tukel nek." Ucap riang Atreisa

"Asik iesa dapet uang hehe" girang Atreisa menggiring karung kecil sedangkan sang nenek menggiring beberapa karung yang di simpan di dalam gerobak yang sudah reot.

"Assalamualaikum om." Teriak Atreisa setelah sampai di tempat ia dan neneknya menukar botol botol dengan uang.

"Waalaikumsalam." Teriak seorang lelaki dari dalam rumah yang terlihat sederhana.

kisah tentang atreisa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang