part3> luka

269 28 5
                                    

Halo jangan lupa vote sama komen ya mampir juga ke Ig biar gak ketinggalan updatenya cerita ini

🐮🐮🐮🐮

BUGH

BUGH

Seorang lelaki tersungkur akibat pukulan keras dari seorang pria paru baya.

PLAK

Setelah jatuh tersungkur dengan tidak berperasaan pria paruh baya itu menampar keras pipi seorang pemuda.

Pemuda itu hanya menampilkan raut datar, tidak ada ringisan, tidak ada emosi dalam mukanya tetapi tidak dengan hatinya yang sedang gundah dan sakit.

"Anak tidak tau diri." Setelah mengatakan itu, pria paruh baya itu berjalan meninggalkan pemuda yang terbaring lemah di teras yang dingin dan bau.

Dengan tubuh lemah serta darah dan lebam di mana mana pemuda itu mencoba bangkit.

Dengan tubuh bergetar pemuda itu berjalan ke arah pintu.

Tetapi.

Tidak bisa.

Pintu di kunci dari luar oleh pria paruh baya tadi.

Ia pun hanya tersenyum miris melihat kondisi dirinya yang jauh lebih parah dari pada hari hari sebelumnya.

Dengan tenaga yang sudah terkuras parah, pemuda itu mengambil hp yang di sembunyikan nya di dalam sesuatu yang orang lain pun tidak tau itu.

"Haloo" dengan suara parau lelaki itu menelpon salah satu temannya.

"Ada apa no?" Jawab dari sebrang sana? Udah ketebak gak nih siapa?

"Bantuin gua yan." Ucap parau pemuda itu

"Di siksa lagi no?"

"Iya, tolongin gua udah gak kuat yan, capee, di tempat biasa."

"Oke gua ke-tut telepon itu di matikan sepihak oleh orang yang di sebut no itu.

Karena ia mendengar langkah kaki mendekat ke arah ruangannya, ia pun berpura pura pingsan agar tidak di siksa... lagi.

Dirasa sudah tidak ada suara tapak kaki, ia pun bangun dan menunggu temannya.

Setengah jam, setengah jam ia menunggu temannya tetapi tidak datang

menghela nafas gusar Dia mencoba bangkit untuk melihat apakah ada orang di luar.

Lewat jendela yang muat satu orang, ia pun melihat keluar walau keadaan kacanya kotor.

Ia pun melihat temannya sedang mengendap ngendap ke arah dirinya berada.

Setelah sampai di hadapan dia, pemuda itu membantu membukakan ia pun mencoba membantu membuka jendela walaupun sangat tidak berguna, karena ia masih lemas tidak ada tenaga.

"Ayo no kita pergi." Ucap pemuda itu membantu mengeluarkannya.

Karen kesusahan berjalan pemuda yang di panggil no itu di gendong oleh temannya.

Ia pun hanya pasrah, untung nya ini adalah tempat yang jauh dari rumah aslinya, tempat khusus untuk menyiksa, dan di sana pun tidak ada cctv, membuat ia leluasa membawa pemuda no no itu. Tanpa takut ketahuan.

Tetapi ia juga harus berhati hati, Ayah dari orang dalam gendongan nya ini spek Intel.

Dengan sedikit berlari, ia pun akhirnya sampai di dekat motornya.

Ia pun berusaha menaikan temannya ke motor sport nya.

Brum

Brum

kisah tentang atreisa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang