part 4> hujan dan trauma

347 32 4
                                    

Haloo semua jangan lupa vote sama komen ya gaiss, mampir ke Ig juga loh
@wp_b0ggull90__
Mampir ya(。・ω・。)ノ♡

🐮🐮🐮

Pukul 15.25

Seorang gadis dengan baju lusuh serta muka pucat terus berjalan di bawah derasnya air hujan di kota Bandung.

Setelah mendapatkan tempat untuk berteduh akhirnya Atreisa pun berteduh di sebuah rumah yang lumayan mewah.

Dengan tubuh menggigil Atreisa berjongkok memeluk kantong yang selalu ia bawa dan sebuah karung.

Sedangkan sang nenek, sang nenek sedang terbaring sakit di rumah.

Terisak pelan. Atreisa pun menyanyikan sebuah lagu.

"Tik.... Tik... Shhh... Bu-bunyii... Hujan... Di atas shhs genting..." Atreisa menyanyikan lagu dan terisak pelan.

Ia benci hujan, ia benci semua tentang hujan. Tapi bukan berarti ia tidak menghargai hujan.

Hanya sajaaa ia terbayang bayang sesuatu yang mengerikan.

"A-air.. nya.. turun.. tidak hiks.... Terkira AAAAA." Petir menggelegar membuat Atreisa menutup kedua telinga dengan tangan kecilnya.

"C-cobaa lahh... Tengokk.. hisss.. pohon dan ranting shhh." Mata tertutup baju lusuh yang sudah basah, rambut sudah tidak terbentuk serta muka memerah dan bibir sudah hampir membiru.

"Dahan.... Dan shh kebun.. B-basah se-semuaaaaa." Ucap Atreisa melemah saat mengucapkan lagu terakhir.

Atreisa mencoba memejamkan matanya erat erat serta menghalau pikiran buruknya.

Hingga tiba tiba

"Hey hey." Ucap seorang pemuda dengan keadaan basah kuyup juga.

"Dek dek." Panik pemuda tersebut saat melihat kondisi Atreisa.

"Apa gua bawa ke dalam rumah aja ya?" Gumam cowo tersebut dan akhirnya menggendong Atreisa meninggalkan motor sport nya.

"Bunda bunda." Teriak cowo itu dengan keadaan tubuh menggigil.

"Ya Allah Abang ada apa?" Panik sang bunda saat melihat sang anak basah kuyup serta menggigil hebat.

Tapi ada yang membuat ia salpok, yaitu seorang anak kecil di gendongan sang anak.

"Dia siapa Abang?" Ucap bingung Bunda Raya.

"Nanti dulu nanya nya bund, Abang dingin, ini kasian adeknya." Ucap Pria tersebut yaitu Dryan.

"Ohh iya, bunda lupa ayoo masuk cepet." Jawab Raya membukakan pintu lebar lebar.

Setelah itu Dryan masuk ke dalam rumah dan membaringkan Atreisa di sofa.

"Bunda tolong obatin adeknya ya bund, Abang mau ke atas dulu." Ucap Dryan berlari ke arah kamarnya.

"ABANG SETELAH GANTI BAJU TURUN YA, BUNDA MAU OBATIN KAMU JUGA BIAR GAK SAKIT." Teriak Bunda Raya menggelegar seluruh rumah.

Setelah itu bunda Raya mengobati Atreisa dengan hati hati, mengganti baju Atreisa dengan baju adek dari Dryan yang sudah mengecil.

Setelah itu Bunda Raya pun mengompres dahi Atreisa serta menyelimuti Atreisa agar tidak kedinginan serta menggigil.

Beberapa menit menunggu sang anak turun, Akhirnya Dryan turun dengan mengenakan Hoodie tebal dan celana training.

"Sini bunda pijetin biar kamu gak sakit sama bunda kompres." Ucap bunda Raya dan Dryan pun langsung menurut dan menghampiri Bunda Raya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

kisah tentang atreisa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang