1. break up

17 7 3
                                    


Hujan mengguyur bumi pertiwi, angin kencang serta gemuruh saling bersautan.

Anvaya menggerutu, bibirnya berdecak kesal sambil memeluk lenganya sendiri. Akhir-akhir ini cuaca sangat buruk, sama seperti suasana hatinya.

Perempuan itu sedang berada didepan toko milik orang lain, hari ini ia sangat sial. Ia baru saja bertemu dengan pacarnya yang statusnya baru saja berubah menjadi mantan pacar. Ingat mantan pacar!

Namanya, Anvaya Putri Gasina. Umurnya 27 tahun belum menikah. Statusnya baru saja berganti menjadi jomblowati.

Setelah 6 tahun berpacaran dengan Galen, akhirnya ia memutuskan untuk mengakhiri hubunganya. Bukan karena tidak ada sebab, melainkan didalangi karena perselingkuhan dan sedikit insiden menjijikan.

Sore tadi tiba-tiba ada notifikasi masuk dari nomor yang tidak bernama, saat ia buka hanya memperlihatkan alamat sebuah hotel.

Saat itu yang ada dipikiran Vaya hanya, "jangan-jangan salah orang nih, apa gue dikira lagi open bo ya? Pakek kirim alamat hotel segala."

Setelah lama berdiam, selang beberapa menit chat serupa kembali masuk notifikasi.

"Dateng aja, ada galen disana." Hanya sebatas itu, Vaya pikir mungkin ini teman Galen, sampai akhirnya dirinya memutuskan untuk datang kehotel dan menuju ke nomor kamar yang tertera.

Dia sempat bertanya ke resepsionis, dan ternyata yang dipesan kamar suite, bahkan saat ia sampai didepan pintu dari luar saja sudah terdengar suara ramai berisik.

Saat Vaya ingin masuk tiba-tiba sudah ada laki-laki yang membuka pintu, Vaya hendak menanyakan tentang keberadaan Galen namun ia urungkan, ia memilih masuk.

Bau alkohol dan tembakau yang dibakar sangat pekat didalam sini, Vaya berkali-kali mengibaskan tanganya.

Matanya terus mencari keberadaan sang pacar, pemandangan tidak senonoh ada dimana-mana, banyak mata menatapnya aneh bagaimana tidak dia bagaikan salah dress kode, semua pakaian tampak seksi dan kurang bahan sedangkan dirinya memakai celana highwaist dipadukan blouse.

Mata cantik itu kian memanas saat menemukan objek yang ia cari-cari sedari awal, disana disofa terdapat Galen yang sedang bercumbu dengan seorang wanita yang terlihat meliut-liut dipangkuanya. Tangan Galen seakan tidak hanya diam melainkan meraba-meraba kesana kemari ditubuh wanita itu.

Hatinya bergemuruh bagaikan lava api yang meletup-letup, matanya memanas, nafasnya memburu. Cukup lama berdiam ditengah-tengah kerumunan manusia laknat, seakan-akan diruangan ini hanya ada mereka bertiga.

Vaya berkedip, kesadaranya seketika kembali. Senyumnya terpatri saat ada satu lelaki melewatinya sambil membawa minum, langsung saja ia raih gelas itu sambil berjalan kearah Galen.

Rahangnya mengeras, giginya bergemelatuk, kakinya dengan pasti melangkah kearah dua insan yang sedang menempel dengan erat didepanya.

"Lo menjijikan Galen sadipta." Mulutnya mendesis. 

Setelah itu tangan cantiknya mengguyur dua insan itu dengan perlahan sampai keduanya berteriak.

"ANJING!!"

"Aaarrgh!"

Matanya nyalang mencari pelaku siapa yang telah menganggu aktifitasnya sampai dia sadar ada perempuan cantik menjulang tinggi berdiri didekatnya.

Galen kaget, mulutnya seketika kelu melihat Vaya menaikan satu alis menantang.

Seketika Galen berdiri membuat wanita dipangkuanya terjatuh, Vaya menatapnya remeh, bahkan terlihat jijik.

Setelah itu satu tamparan yang nyaring terdengar membuat dentuman musik dan kericuhan terhenti, seketika menjadi sunyi.

"Setia dan kepercayaan itu mahal Galen sadipta, lo sama sekali gak pantes dapetin perempuan sebaik dan berharga kayak gue."

What are We? || Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang