6. Tidur Panjang

4.4K 459 16
                                    

Happy Reading..

___

Di tempat lain,Ravanz masih saja berdiri menatap kosong kearah bawah dimana jajanan strawberry yang dimakan Ravinz terjatuh menyatu
bersama dengan tanah.

Ia tiba-tiba saja merasa kosong.

Perasaan apa ini??

Kenapa sangat menyakitkan??

Tolong hilangkan perasaan ini darinya!

Aku mohon!!

Siapa saja...

...

Tiba-tiba saja sosok Elivia tadi terbangun dan langsung meletakkan telapak tangannya tepat di bagian dada Ravanz yang masih saja menatap kosong kearah jajanan Ravinz yang terjatuh tadi.

Dari telapak tangan Elivia muncul sebuah sihir berwarna hitam dan merah yang terus menerus masuk kedalam tubuh Ravanz yang saat ini tubuhnya sudah bergetar-getar dengan hebat.

Ravanz tiba-tiba saja hilang kendali dan mengamuk membunuh sosok yang sepertinya menjelma sebagai Elivia tersebut.

Ravanz terus saja terus menerus menggunakan kekuatan hitam yang berhasil dimasukkan kedalam tubuhnya tadi dan membunuh sosok itu.

Tiba-tiba saja--

"Akkhhh!! Ugghh..!!"

Ravanz berteriak dengan keras mewakili rasa sakit yang ia rasakan. Ia memegang mata sebelah kirinya yang terasa seperti terbakar dan--

Sring

Mata sebelah kirinya berubah menjadi hitam pekat dengan pupil matanya yang berwarna merah darah layaknya seorang vampir.

"Huh... huh.. he..he..HAHAHAHAHA!!"

Ia tertawa dengan ekspresi yang sangat mengerikan. Mata sebelah kirinya yang terlihat dingin dan tajam itu mulai melirik ke sekitarnya saat merasa ia diawasi oleh seseorang.

"Hah...Menggangu saja."

Dalam sekejap ia membunuh satu persatu orang berjubah hitam yang diperkirakan berjumlah 10 orang dengan cepat dan lihai seperti itu bukan dirinya.

Ia terus saja membunuh dan membunuh sampai tak sersisa.

Memukul,mematahkan,dan mengambil jantung mereka dengan ekspresi dingin.

Keturunan Vanca,memang seharusnya seperti itu.. dingin,cuek,kejam,tak kenal ampun dan tentu saja pintar.

Bahkan sampai selesai pun dia terlihat seperti masih segar bugar seakan tidak melakukan apa-apa.

Padahal dia masih berumur 2 tahun..

Selesai itu, dia menjilat cipratan darah yang berada pipi kanannya.

"Cih,menjijikkan."

Setelahnya dia duduk di bangku duduk tadi yang sekarang sudah penuh dengan darah dari orang-orang berbaju hitam itu.

Ravinz De Vanca [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang