02. Izin Dulu

240 24 2
                                    

Jangan lupa untuk vote and comment ya gan

Sorry for the typo nya

Happy reading all!

"Ayah.... Bunda....." Panggilnya yang membuat aktivitas ayah dan bundanya yang tengah menonton televisi itu terlonjak kaget karena panggilan yang lumayan keras dari si bungsu.

Sang bunda menolehkan kepalanya kebelakang,dan tersenyum manis saat melihat anak bungsunya yang tengah berjalan dengan riang ke arahnya.

"Sini adek!, duduk di paha ayah" ujar sang ayah, beliau menarik pelan tubuh anak bungsunya dan mendudukkannya di atas pangkuannya.

"Adek mau ngomong apa hm?" Ujar sang bunda yang seolah tahu dengan apa yang ada di benak anak bungsunya

"Eung... tadi adek rapat OSIS, lalu kata kak Jihan tahun ini OSIS yang kelas 12 udah mau lengser,terus nanti ada pemilihan ketua OSIS dan wakil ketua OSIS yang baru, terus anggota OSIS kelas 10 dan 11 disuruh berpartisipasi-"

"Terus?" Si bungsu yang mendengar sang ayah memotong ceritanya langsung menggigit lengan sang ayah dengan kuat, membuat ayahnya mengaduh kesakitan. Sungguh gigitan si bungsu itu menyakitkan, dasar titisan kucing garong

"Ahhsss... sakit adek"

"Ya habisnya... adek kan belum selesai momong!" Terlalu larut dengan rasa kesalnya kepada sang ayah, sehingga dirinya tak menyadari bahwa dia telah salah berbicara, membuat sang bunda dan ayah yang mendengarnya tertawa pelan

"Ngomong adek bukan momong" ledek sang ayah

Matanya berkaca-kaca,bibir tipisnya melengkung ke bawah, hidungnya kembang kempis dengan nafas yang memburu, membuat sang bunda menghentikan tawanya dan langsung menangkup pipi bulat anaknya saat tahu bahwa anak bungsunya akan menumpahkan air mata nya.

"Hiks hueee...." kan???? Pecah sudah tangisan si bungsu, membuat bundanya dengan cekatan memeluk tubuh si bungsu

"Ssstt.... ssttt.... cup cup cup"

"Hiks... a-ayah hiks na-nak-al bun-daaa huee" adunya dengan suara yang terbata bata seraya tangan nya memukul mukul lengan sang ayah yang masih belum berhenti tertawa

"Iya iya... sstt... cup cup, udah ya... nanti adek jadi jelek kalau nangis terus, adek tadi mau cerita apa hm?, lanjutin dong"

"A-adek hik m-mah hik ik-ut pen hik calonan ketos sama waketos, boleh?" Walaupun ucapannya masih tersendat sendat karena habis menangis, namun matanya berbinar lucu membuat sang ayah gemas dan langsung menghujami kecupan basah di pipinya

"Eung... no ayah!, Jadi gimana? Boleh yaa???"

"Ayah sama bunda izinin, tapi nanti izin sama kakak Yaya dan kakak yofi juga ya?"

"Kak Yaya sama kak Yofi kapan pulangnya?"

"Mungkin malam banget atau nggak ya... nggak pulang, nanti izin lewat WhatsApp ajah"

Aca menganggukkan kepalanya menuruti ucapan sang bunda, lalu dirinya berdiri setelah berpamitan dengan ayah bundanya untuk pergi ke kamar untuk belajar, karena hari sudah hampir larut malam, belum jam sembilan sih tapi Aca tidak akan di perbolehkan tidur lebih dari jam sembilan.

.
.
.
.
.

"Ngabarin kakak sama mas nya sekarang ajah deh, takutnya lupa" dirinya sudah selesai belajar dan menyalin buku buku yang akan ia bawa besok, tangannya sibuk mengetik layar ponselnya sembari berbaring di kasurnya.

Familly
Anda,ayah,bunbun,kakak Yaya,mas...

Knock!
Knock!
√√

I Love You Capt; jeongharu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang