04. Rencana ajak Jingga

218 25 3
                                    

Halo! Saya baru bisa update cerit ini hehe.

Janlup untuk vote dan komen .

Harsya atau Aca berjalan menuruni anak tangga,dia sudah mandi dan sudah rapi tenang saja, ia berjalan sangat pelan tak khawatir akan terlambat ke sekolah, jarak sekolah ke rumahnya cukup dekat.

"Bunda.. hari ini adek berangkat sama siapa?" Tanyanya saat sudah berada di meja makan

"Sama mas Yosfi dek, kak Yaya sama ayah udah berangkat lima menit yang lalu" Aca merengut lucu, biasanya ia akan berangkat dengan ayah atau kakak pertamanya, bukannya tidak mau diantar dengan kakak keduanya,tapi kakak keduanya itu kalau memakai motor selalu cepat cepat padahal jarak sekolahnya dekat.

"Bunda.. kok ayah tumben berangkat pagi pagi?"

"Kata ayah ada ada rapat sayang"

"Berarti kak Yaya di anter ayah dong?" Sang bunda menggeleng pelan dan dengan cepat namun tetap hati hati menelan roti panggangnya

"Kak Yaya berangkatnya di jemput pacarnya"

"Sama Abang Io?" Bundanya mengangguk, aca mengerti dan melanjutkan makannya.
.
.

"Bunda.. aca sudah selesai"

"Ya sudah, sana adek panggil mas dulu"

Aca menghirup udara sebanyak mungkin dan siap untuk berteriak

"MAS YOFIIIIIII"

Teriakkan membahana milik aca membuat bundanya yang tengah mencuci piring terkejut, bukan hanya bundanya saja, ternyata kakak kedua nya pun yang tengah berada di kamar langsung keluar dan menghampiri adiknya

"Aca.. jangan di biasain teriak teriak ya? Nanti suara aca hilang mau?" Ujar Yosfi

Mendengar teguran dari kakaknya membuat aca mendongak menatap kakaknya dengan mata yang berkaca kaca

"Eung.. no.., aca nggak mau suara aca hilang mas"

Bibirnya melengkung kebawah dan matanya berkaca kaca menatap kakaknya, membuat Yosfi dan juga bundanya yang melihatnya memekik gemas

"Gemes banget adeeekkk, yok berangkat!"

.
.
.

"Arsa ayok ke kelas jingga!"Aca berujar semangat seraya menarik pelan lengan kurus Arsa

"Iya iya, nanti dulu Arsa abisin minum dulu"

Arsa dengan cepat menyedot air putih di botol kecilnya dan langsung menggandeng tangan kecil Aca keluar kelas.

Selama di perjalanan menuju kelas adik kelasnya, yakni kelas sepuluh IPA, banyak pasang mata yang menatap gemas mereka berdua, ah lebih tepatnya menatap gemas Aca.

Memang apa yang di lakukan Aca? Tak ada:), dia hanya berjalan dengan riang dan menyapa balik orang yang menyapanya, bahkan itu baru aca sendirian belum lagi temannya yang kelas sepuluh itu ikut bergabung, beuh kalau kataa Arsa " dunia akan hancur karena tak mampu menahan gemas"

.
.
.

Kini mereka berdua telah sampai di kelas sepuluh IPA, mereka berdua duduk di bangku belakang tempat dimana jingga juga duduk di sana

"Kak Aca sama kak Arsa ada apa ke kelas jingga?" Tanyanya sembari memakan keripik kentang yang telah Arsa belikan sebelum ke kelas jingga.

"Jingga mau nggak ikut jadi calon wakil ketua OSIS sama kakak?" Tatapan memohon dari kakak kelasnya yang menurutnya sangat menggemaskan itu membuatnya tak tega untuk menolak ajakan kakak kelasnya.

Anggukan kepala dari jingga Aca dapatkan membuat Aca tersenyum manis dan memeluk tubuh yang lebih besar darinya dengan erat.

"Tapi nanti jingga izin dulu sama orang tua dulu ya.. nanti kalau boleh jingga kabarin kak Aca lagi"

"Okke!


TBC

Masih ada yang baca tidak yaa?

Next or no?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Love You Capt; jeongharu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang