[ 2 ] Ciuman

190 15 10
                                        

“Alarm palsu,” kata Yoona dengan nafas terengah-engah. Dia menunduk ke bawah menyaksikan dua perempuan terduduk di lantai, setengah berpelukan dan berkedip cepat akibat cahaya terang yang tiba-tiba dari arah pintu. Dia mengulurkan tangan untuk Taeyeon terlebih dahulu sebelum membantu yang lainnya.

“Apa yang terjadi?” tanya Taeyeon sambil membersihkan bagian belakang tubuhnya meski Tiffany bisa memastikan tidak ada kotoran yang menempel di sana.

“Sekumpulan remaja bodoh menyalakan petasan untuk bersenang-senang. Polisi sudah mengamankan mereka.”

Di luar halaman rumah sakit, kaki pendek itu setengah berlari menghampiri Tiffany, memeriksa setiap jengkal tubuhnya dari atas rambut hingga alas sepatu.

“Aku baik-baik saja,” kata Tiffany merasa geli ketika tangan temannya menyentuh beberapa bagian tubuh tertentu.

Jessica mendengus. “Seharusnya aku tidak meninggalkanmu sendirian. Ayahmu akan membunuhku kalau kamu terluka.”

“Oh percayalah, dia lebih menyukai kamu dibanding putrinya sendiri. Dia mungkin berharap jika suatu saat nanti kamu bisa menjadi menantunya.”

“Omong kosong.” Jessica memukul bahu gadis itu sambil menutup mulutnya yang tertawa.

Sejumlah kendaraan berbaris dengan rapi mengingat penerbangan mereka sudah menunggu di bandara. Tiffany melangkah lebih dulu memasuki mobil yang pertama sedangkan Jessica menyusul di belakang dengan mobil berbeda. Sebagai langkah terakhir, Jessica menutup pertemuan mereka melalui jabat tangan.

“Terima kasih untuk hari ini. Kami sangat menantikan kehadiranmu pada jamuan kenegaraan berikutnya. Omong-omong, apa boleh memberikan nomor kontak pribadi?”

Yoona menentang keras melalui tatapan matanya, memperingatkan bangsawan muda itu untuk tidak bertindak gegabah dan mematuhi protokol pemerintahan. Namun, bagaimana pun, kilatan di mata rusa itu bukan sebuah ancaman baginya.

“Tentu saja,” kata Taeyeon menyerahkan ponsel dalam keadaan terbuka. Jessica nyaris memutar bola matanya secara dramatis saat menemukan wajah putih pucat yang terpampang dalam layar kaca.

Apakah ada manusia di dunia ini yang memasang foto dirinya sendiri sebagai wallpaper? Bukan foto berkelompok atau pun berpasangan melainkan benar-benar close up wajahnya dalam ukuran besar. Dia menduga bahwa Taeyeon memiliki tingkat kepercayaan diri tinggi hingga mengarah pada narsistik. Lebih baik dia tidak memberi penilaian apa pun karena saat ini jarinya bergerak cepat membuka halaman kontak kosong, memasukkan sejumlah nomor dan menyimpannya dengan nama Tiffany.

***

DARI AMERIKA, PENUH CINTA : Taeyeon dan Tiffany memamerkan persahabatan mereka.

Dua wanita cantik, putri Presiden Amerika dan Korea Selatan; bergandengan tangan menghabiskan akhir pekan bersama.

FOTO : Tiffany mempunyai eye-smile yang cantik saat tersenyum.

Untuk pertama kalinya dalam seminggu, gadis keturunan Amerika itu tidak merasa kesal saat menjelajah media sosial. Artikel memberitakan secara eksklusif tentang arti persahabatan dan pengalaman hidup bersama mereka sebagai putri dari para pemimpin dunia. Ada ratusan ribu tweet sanjungan yang ditujukan untuk Taeyeon sementara Tiffany tidak lagi menerima kritikan pedas setiap jamnya, jadi dia menganggap itu sebagai kemenangan.

“Apa yang kamu lakukan di ruanganku?”

Ketika Tiffany mendongak dan melihat Sunny berjalan melewati ambang pintu, menjatuhkan tumpukan kertas di atas meja dan bersandar di kursinya; Tiffany membuang ponsel sembarangan ke dalam tas.  

Blue and White HouseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang