Aku tidak tau harus berkata Apalagi melihatnya Berdiri di hadapan ku membawa sebuah cambuk,
OHH! Dia atasan gila yang aku temui?!!
Telan air liur ku sendiri mengingat ku dengan kejadian kemarin, itu memalukan jika aku mengingat nya aku harap aku melupakan ingatan ini. Masalahnya.. sekarang di depan ku adalah atasan Gila
'aku menyimpan rasa kepadanya' Ohh Fu*k Rin- kenapa aku bisa menyimpan rasa dengan mu?
Tidak tau harus berbuat apa, melihat Rin meremas kerah bajuku dan mendekatkan wajahnya sedekat itu dengan wajahku
Wajah Isagi memerah di kalanya ia merasakan nafas mereka berdua bercampur aduk dan wajahnya memerah seakan tidak tau harus berbuat apa dengan kejadian ini
Ruangan ini kosong hanya tersisa mereka berdua, para pekerja sedang pergi untuk menghantarkan surat mereka, Rin dan Isagi dalam posisi hampir berciuman.
Umpatnya 'Sialan Rin, nafas mu membuat ku hampir salah tingkah, ini terlalu dekat, ini hampir mencium bibirku'
"Isagi, darimana dirimu semalam?" Kata Rin dengan mata yang menatap tajam
'Tidak! Tidak! Ini terlalu dekat, aku bisa pingsan hanya karena ini oh oh! Dia hampir mencium ku'
"Huh- haha a-a-akuu terlibat permasalahan kucing di tempat tidur ku sampai lupa membuat laporan" rasanya gugup dan tegang, aku ingin menghilang saja dari dunia ini~ alasan ku ini berbeda dari sebelumnya atau tidak, brengsek aku lupa.. aku bakal beneran dapat masalah!
"Jangan omong kosong tentang alasan mu" ujarnya Rin dengan memperhatikan Isagi, dia ter tekun degan kancing baju Isagi atas yang masih terbuka memperlihatkan dada atasnya, Rin yang melihat itu langsung berbalik tanya sekali lagi
" Ada bekas gigitan di sekatr dada mu? Apa kau sehabis di perkosa?"
Rin bertanya dengan sungguh tangannya melepaskan cengkraman tangannya dari kerah IsagiIsagi yg mendengar nya sontak kaget dan gugup setengah mati, 'ya tuhan, aku lupa Kaiser membuat banyak bekas di tubuhku untuk semalam tadi aku sampai lupa, aku terlalu panik sampai lupa mengancingkan kemeja atas ku'
"Tidak Rin, ehh maksudnya memang tidak" jawabnya
Tanpa aba-aba Rin membuka semua kancing kemeja Isagi memperlihatkan gigitan dan bekas ciuman di sekujur tubuhnya, Isagi menjadi malu bercampur rasa panik sehingga dia langsung menutup dadanya dengan telapak tangannya
Rin menyingkirkan telapak tangan Isagi dan langsung membuat Isagi berdiri, kalah cepat Isagi berhasil di kabedon oleh Rin membuat nya tidak habis pikir
" jalang huh?, Tidak membuat laporan dan pergi tanpa kabar, jadi kau menjadi jalang, Isagi?" Tanya Rin sambil membalikkan tubuh Isagi, tubuh Isagi sepenuhnya menempel ke tembok menyisakan punggungnya yang menghadap ke Rin, Pinggang yang ramping? Tentu saja.
"Tidak Rin! Ouuh! Sialan.. bangsat! Aku bukan jalang" Isagi membela dirinya, ya walaupun Rin tidak peduli dengan omongan itu lagi
Kemeja, topi dan dasinya jatuh menyisakan celana panjangnya yang menutupi pantat nya, Rin melepaskan sabuk miliknya dan milik Isagi. Isagi mulai panik tidak karuan
"Rin! Kumohon! Jangan.. pliss.. jangan Rin" Isagi memohon agar tidak melakukannya
"Tch.."
"Ack?! Aah! Ahk rinn" Erangan Isagi terdengar keras, rasanya benda lonjong dan besar masuk ke dalam lubangnya, itu tanpa aba-aba! 'Brengsek Rin, pantat ku masih sakit dan ini lagi? Sialan, dia tanpa aba-aba, tanpa pelumas ini sakit'
"Kenapa? Kau kesakitan? Bukannya ini hal yang wajar bagi perkerja jalang Seperti mu?"
"Aku bukan jalann-ngh! Uhk ahh"
Rin mulai menggerakkan nya membuat Isagi terdiam dan hanya mengerang dan mendesah, sudut matanya mengeluarkan air mata, Isagi tau bahwa dia menyimpan rasa kepada Rin.. momen ini membuatnya bingung untuk senang atau panik, rasanya campur aduk

KAMU SEDANG MEMBACA
postal mail [Kaisagi!] 🔞
Novela JuvenilPengantar pos terakhir kali terlihat di kediaman milik mansion besar di sana, Isagi Yoichi bertemu dengan pemilik mansion itu dan berakhir di sana. paksaan dan juga pemerkosaan terjadi padanya, ada salah satu hati yang di jaga Isagi ya itu Rin atasa...